TUGAS: makalah manajemen pemasaran

BAB I

PENDAHULUAN

 

  • LATAR BELAKANG

Pemasaran adalah suatu proses dan manajerial yang membuat individu atau kelompok mendapatkan apa yang mereka butuhkan dan inginkan dengan menciptakan, menawarkan dan mempertukarkan produk yang bernilai kepada pihak lain atau segala kegiatan yang menyangkut penyampaian produk atau jasa mulai dari produsen sampai konsumen. Pemasaran merupakan suatu kegiatan-kegiatan pokok yang dilakukan oleh para perusahaan baik itu perusahaan barang atau pun perusahaan jasa dalam rangka mengembangkan usahanya, untuk memperoleh laba, serta untuk mempertahankan kelangsungan hidup usahanya tersebut.

Saat ini, kegiatan dalam bidang pemasaran memiliki peranan yang penting dalam dunia bisnis, hal ini disebakan karena pemasaran merupakan salah satu kegiatan yang dilakukan oleh perusahaan dimana perusahaan berhubungan langsung dengan konsumen. Kegiatan pemasaran ini harus memberikan kesan yang baik di mata konsumen, dimana perusahaan harus memberikan layanan serta hasil produk berupa barang dan jasa yang terbaik sehingga dapat memberikan kepuasan kepada para konsumen, karena kepuasan konsumen menjadi tolak ukur serta keberhasilan perusahaan dalam mengasilkan produk yang berkualitas dan yang dapat memenuhi kebutuhan dan keinginan konsumen. Peranan pemasaran saat ini tidak hanya menyampaikan produk atau jasa hingga tangan konsumen tetapi juga bagaimana produk atau jasa tersebut dapat memberikan kepuasan kepada pelanggan dengan menghasilkan laba. Sasaran dari pemasaran adalah menarik pelanggan baru dengan menjanjikan nilai kepada pelanggan, menetapkan harga menarik, mendistribusikan produk dengan mudah, mempromosikan secara efektif dan efisien serta mempertahankan pelanggan yang sudah ada dengan tetap memegang prinsip kepuasan pelanggan.

Untuk mewujudkan hal tersebut, diperlukannya manajemen yang baik dalam pemasaran pada suatu perusahaan. Manajemen pemasaran adalah suatu usaha untuk merencanakan, mengimplementasikan (yang terdiri dari kegiatan mengorganisaikan, mengarahkan, mengkoordinir) serta mengawasi atau mengendalikan kegiatan pemasaran dalam suatu organisasi agar tercapai tujuan organisasi secara efesien dan efektif. Di dalam fungsi manajemen pemasaran ada kegiatan menganalisis yaitu analisis yang dilakukan untuk mengetahui pasar dan lingkungan pemasarannya, sehingga dapat diperoleh seberapa besar peluang untuk merebut pasar dan seberapa besar ancaman yang harus dihadapi.

Pada umumnya tujuan dari didirikannya suatu perusahaan adalah untuk mencari laba semaksimal mungkin serta usaha yang berkesinambungan. Keberhasilan suatu perusahaan dalam mencapai tujuan tersebut sangat dipengaruhi oleh kemampuan perusahaan dalam memasarkan produknya. Perusahaan dapat menjual produknya dengan harga yang menguntungkan pada tingkat kualitas yang diharapkan, akan mampu mengatasi tantangan dari para pesaing terutama dalam bidang pemasaran. Oleh karena itu untuk menarik konsumen melakukan pembelian maka perusahaan harus bisa menerapkan suatu strategi pemasaran yang tepat sesuai dengan kondisi pasar yang dihadapi.

Dari penjabaran penjelasan di atas, perusahaan sangat perlu untuk mengetahui lebih mendalam tentang manajemen pemasaran baik itu konsep pemasaran, lingkungan pemasaran, pasar konsumen, pasar produsen, segmentasi, targeting, positioning, startegi produk, dan silkus hidup produk, seperti yang akan di bahas lebih lanjut dalam makalah ini.

  • RUMUSAN MASALAH

Adapun rumusan masalah dalam makalah ini yakni:

  1. Bagaimanakah konsep pemasaran terkini?
  2. Bagaimanakah lingkungan pemasaran?
  3. Bagimanakah pasar konsumen dalam manajemen pemasaran?
  4. Bagaimanakah pasar produsen dalam manajemen pemasaran?
  5. Bagaimanakah segmentasi, targeting, dan positioning dalam manajemen pemasaran?
  6. Bagaimanakah strategi produk?
  7. Bagaimanakah produk baru dan siklus hidup produk dalam manajemen pemasaran?
  • TUJUAN PENULISAN

Adapun tujuan penulisan dalam makalah ini yakni sebagai berikut:

  1. Untuk mengetahui konsep pemasaran terkini
  2. Untuk mengetahui lingkungan pemasaran
  3. Untuk mengetahui pasar konsumen dalam manajemen pemasaran
  4. Untuk mengetahui pasar produsen dalam manajemen pemasaran
  5. Untuk mengetahui segmentasi, targeting, dan positioning dalam manajemen pemasaran
  6. Untuk mengetahui strategi produk
  7. Untuk mengetahui produk baru dan siklus hidup produk dalam manajemen pemasaran
  • MANFAAT PENULISAN

Adapun manfaat penulisan dari makalah ini yakni sebagai acuan referensi dan bahan untuk belajar bagi rekan-rekan mahasiswa maupun para pengusaha, serta untuk memperluas wawasan dan pengetahuan para pembaca tentang manajemen pemasaran dan berbagai macam di dalamnya.

BAB II

PEMBAHASAN

 

2.1 PENDAHULUAN (KONSEP PEMASARAN TERKINI)

Konsep pemasaran merupakan hal yang perlu dilakukan terlebih dahulu sebelum melakukan kegiatan pemasaran lainnya, dimana perusahaan melakukan perencanaan serta memikirkan konsep-konsep apa yang harus dilakukan bagi perusahaannya tersebut, sehingga tercipta kepuasan pelanggan yang diinginkan oleh perusahaan. Konsep pemasaran merupakan suatu falsah manajemen dalam bidang pemasaran yang berorientasi kepada kebutuhan dan keinginan konsumen dengan didukung oleh kegiatan pemasaran terpadu yang diarahkan untuk memberikan kepuasan konsumen sebagai kunci keberhasilan organisasi dalam usahanya mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Menurut Swastha (1979:17) “Konsep pemasaran adalah sebuah falsafah bisnis yang menyatakan bahwa pemuasan kebutuhan konsumen merupakan syarat ekonomi dan sosial bagi kelangsungan hidup perusahaan”. Sedangkan definisi lain menyatakan bahwa   konsep pemasaran adalah menjadi lebih efektif daripada para pesaing dalam memadukan kegiatan pemasaran guna menetapkan dan memuaskan kebutuhan dan keinginan pasar sasaran (Kotler, 1997:17). Jadi konsep pemasaran merupakan orientasi perusahaan yang menekankan bahwa tugas pokok perusahaan adalah menentukan kebutuhan dan keinginan pasar dan selanjutnya memenuhi kebutuhan dan keinginan tersebut sehingga dicapai tingkat kepuasan pelanggan yang melebihi dari kepuasan yang diberikan oleh para saingan, hal ini dilakukan untuk meningkatkan loyalitas pelanggan pada suatu perusahaan.

Konsep pemasaran ini berpendapat bahwa menentukan kebutuhan dan keinginan pasar sasaran serta memberikan kepuasan yang diinginkan secara lebih efektif dan efisien merupakan kunci utama dalam mencapai sasaran dan tujuan organisasi. Jadi di sini kebutuhan pasarlah yang paling diutamakan bukan kebutuhan atau kepentingan penjual. Di sini harus dipikirkan bagaimana menciptakan hubungan yang saling menguntungkan antara produsen dan konsumen. Produsen harus dapat mengkoordinir semua kegiatan yang berkaitan dengan pelanggan. Singkatnya konsep berwawasan pemasaran ini berlandaskan pada empat aspek utama yaitu pasar sasaran, kebutuhan pelanggan, pemasaran terkoordinir, dan keuntungan melalui kepuasan pelanggan.

Pada dasarnya konsep pemasaran menekankan orientasi pada kebutuhan dan keinginan konsumen yang didukung oleh kegiatan pemasaran yang terpadu yang ditujukan untuk menciptakan kepuasan langganan sebagai kunci untuk keberhasilan mencapai tujuan perusahaan. Dengan demikian ada empat unsur pokok yang terdapat dalam konsep pemasaran, yaitu: orientasi pada konsumen (kebutuhan dan keinginan konsumen), kegiatan pemasaran yang terpadu, kepuasan konsumen atau pelanggan, dan tujuan perusahaan jangka panjang. Konsep pemasaran ini sering dicampuradukkan atau dikaburkan dengan istilah konsep penjualan. Konsep penjualan menekankan orientasi pada produk yang dihasilkan untuk dijual yang didukung dengan kegiatan penjualan dan promosi, sehingga tujuan perusahaan jangka pendek dapat dicapai melalui pencapaian target penjualan.

Pada prinsipnya ada beberapa dasar pemikiran yang digunakan dalam konsep pemasaran, yaitu:

  1. Para konsumen dapat dikelompokkan menjadi beberapa segmen pasar yang berbeda tergantung pada kebutuhan dan keinginan mereka.
  2. Konsumen pada salah satu segmen pasar yang manapun akan memilih penawaran dari perusahaan yang dianggap paling mampu memberikan kepuasan atas kebutuhan dan keinginan tertentu mereka.
  3. Tugas organisasi perusahaan adalah melakukan riset dan menentukan pasar yang menjadi sasarannya serta mengembangkan penawaran dan program pemasaran secara efektif sebagai kunci untuk menarik pembeli dan mempertahankannya sebagai langganan.

Falsafah konsep pemasaran bertujuan untuk memberikan kepuasan terhadap keinginan dan kebutuhan konsumen. Kegiatan perusahaan yang berdasar pada konsep pemasaran ini harus diarahkan untuk memenuhi tujuan perusahaan. Konsep pemasaran juga menyatakan bahwa kunci untuk meraih tujuan organisasi adalah menjadi lebih efektif daripada para pesaing dalam memadukan kegiatan pemasaran guna menetapkan dan memuaskan kebutuhan pasar sasaran (Kotler, 1997). Konsep pemasaran ini bersandar pada empat pilar, yaitu : pasar sasaran, kebutuhan pelanggan, pemasaran terpadu dan profitabilitas.

Ada tiga faktor penting yang digunakan sebagai dasar dalam konsep pemasaran (Swastha, 1996):

  1. Orientasi konsumen

Pada intinya, jika suatu perusahaan ingin menerapkan orientasi konsumen ini, maka :

  • Menentukan kebutuhan pokok dari pembeli yang akan dilayani dan dipenuhi.
  • Memilih kelompok pembeli tertentu sebagai sasaran dalam penjualan.
  • Menentukan produk dan program pemasarannya.
  • Mengadakan penelitian pada konsumen untuk mengukur, menilai dan menafsirkan keinginan, sikap serta tingkah laku mereka.
  • Menentukan dan melaksanakan strategi yang paling baik, apakah menitik beratkan pada mutu yang tinggi, harga yang murah atau model yang menarik.
  1. Koordinasi dan integrasi dalam perusahaan

Untuk memberikan kepuasan secara optimal kepada konsumen, semua elemen pemasaran yang ada harus diintegrasikan. Hindari adanya pertentangan antara perusahaan dengan pasarnya. Salah satu cara penyelesaian untuk mengatasi masalah koordinasi dan integrasi ini dapat menggunakan satu orang yang mempunyai tanggung jawab terhadap seluruh kegiatan pemasaran, yaitu manajer pemasaran. Jadi dapat disimpulkan bahwa setiap orang dan bagian dalam perusahaan turut serta dalam suatu upaya yang terkoordinir untuk memberikan kepuasan konsumen sehingga tujuan perusahaan dapat tercapai.

  1. Mendapatkan laba melalui pemuasan konsumen

Salah satu tujuan dari perusahaan adalah untuk mendapatkan profit atau laba. Dengan laba tersebut perusahaan bisa tumbuh dan berkembang dengan kemampuan yang lebih besar. Sebenarnya laba merupakan tujuan umum dari sebuah perusahaan. Banyak perusahaan yang mempunyai tujuan lain disamping laba. Dengan menggunakan konsep pemasaran ini, hubungan antara perusahaan dan konsumen akan dapat diperbaiki yang pada akhirnya akan menguntungkan bagi perusahaan.

2.2 LINGKUNGAN PEMASARAN

Lingkungan pemasaran adalah Pelaku dan kekuatan yang berada di sekeliling perusahaan yang tidak dapat dikendalikan oleh pihak perusahaan, tetapi dapat mempengaruhi kegiatan dan kinerja pemasaran dan bisnis perusahaan. Lingkungan pemasaran terdiri atas lingkungan mikro dan longkungan makro.

  1. Lingkungan Mikro

Merupakan pelaku dan kekuatan di sekitar perusahaan, yang secara langsung mempengaruhi kemampuan bisnis dan kinerja pemasaran perusahaan, meliputi: perusahaan, pemasok, perantara pemasaran, pasar

pelanggan, pesaing dan masyarakat.

  • Perusahaan

Perusahaan merupakan Departemen lain atau fungsi lain dalam struktur

organisasi perusahaan. Dalam lingkungan internal perusahaan terdapat: manajemen puncak, keunagan, pembelian, manufaktur dan akunting. Di bawah konsep pemasaran, semua fungsi dalam organisasi harus ‘memikirkan konsumen’, bekerja sama secara harmonis untuk memberikan nilai dan kepuasan pelanggan yang unggul.

  • Pemasok

Pemasok berfungsi untuk menyediakan sumber daya yang diperlukan oleh perusahaan untuk menghasilkan barang dan jasanya, seperti: Biaya pasokan, Ketersediaan pasokan, Penundaan dan kelangkaan pasokan. Dimana Perusahaan harus melakukan hubungan kerja sama yang baik dengan para pemasok sebagai mitra kerjanya.

  • Perantara pemasaran (marketing intermediateries)

Perantara pemasaran (marketing intermediaries) adalah organisasi yang membantu perusahaan mempromosikan, menjual dan mendistribusikan barang-barangnya ke pembeli akhir; perantara pemasaran meliputi penjual perantara, perusahaan distribusi fisik, agen jasa pemasaran dan perantara keuangan. Adapun bagian-bagian dari perantara pemasaran adalah sebagai berikt:

  • Penjual perantara adalah perusahaan saluran distribusi yang membantu perusahaan menemukan pelanggan atau melakukan penjualan untuk mereka (pedagang grosir dan pengecer).
  • Perusahaan distribusi fisik adalah perusahaan yang membantu menyimpan dan memindahkan barang-barang perusahaan dari titik asal ke tempat tujuan (perusahaan pergudangan dan transportasi fisik).
  • Agen jasa pemasaran adalah firma riset pemasaran, agen periklanan, perusahaan media, firma konsultan pemasaran, perusahaan pengelola program promosi perusahaan; semua pihak yang membantu perusahaan menetapkan target dan mempromosikan produknya pada pasar yang tepat.
  • Perantara keuangan meliputi bank, perusahaan kredit, perusahaan asuransi dan bisnis yang membantu membiayai transaksi atau menjamin terhadap resiko yang berhubungan dengan pembelian dan penjualan barang.
  • Pelanggan

Berikut ini beberapa tipe pelanggan:

  • Pasar Konsumen: terdiri dari perorangan dan keluarga yang membeli barang dan jasa untuk konsumsi pribadi.
  • Pasar Bisnis: membeli barang atau jasa untuk pemrosesan lebih lanjut atau untuk digunakan dalam proses produksi.
  • Pasar Penjual Perantara: membeli barang atau jasa untuk dijual kembali demi mendapatkan laba.
  • Pasar Pemerintah: terdiri dari badan2 pemerintah yang membeli barang dan jasa untuk menghasilkan pelayanan umum atau menyalurkan barang dan jasa ke pihak lain yang membutuhkan
  • Pasar Internasional: terdiri dari para pembeli di negara lain, termasuk konsumen, produsen, penjual perantara dan pemerintah.
  • Pesaing

Agar berhasil, perusahaan harus menyediakan nilai dan kepuasan pelanggan yang lebih besar daripada pesaingnya. Perusahaan harus menempatkan penawarannya secara kuat menghadapi penawaran pesaing dalam pikiran konsumen.

  • Masyarakat

Masyarakat adalah kelompok yang mempunyai potensi kepentingan atau kepentingan nyata, atau pengaruh pada kemampuan organisasi untuk mencapai tujuannya. Masyarakat terdiri dari 7 tipe yakni:

  • Masyarakat Keuangan: Mempengaruhi kemampuan perusahaan untuk mendapatkan dana bank, lembaga investasi dan pemegang saham.
  • Masyarakat Media: membawa berita, fitur dan opini editorial surat kabar, majalah, stasiun radio dan televisi.
  • Masyarakat Pemerintah: mengatur peraturan perundang2an yang akan mempengaruhi jalannya perusahaan.
  • Masyarakat LSM: organisasi konsumen, kelompok lingkungan, kelompok minoritas, serikat buruh.
  • Masyarakat Lokal: penduduk sebuah lingkungan dan organisasi komunitas.
  • MasyarakatUmum: perusahaan harus memperhatikan perilaku masyarakat umum terhadap produk dan aktivitasnya. Citra publik perusahaan mempengaruhi pembelian masyarakat.
  • Masyarakat Internal: meliputi pekerja, manajer, dewan direksi.
  1. Lingkungan Makro

Merupakan kekuatan yang melingkupi dan berpengaruh secara langsung/ tidak langsung terhadap perusahaan serta lingkungan mikro secara keseluruhan,meliputi: Demografi, Ekonomi, Politik, Sosial, Budaya, Hukum, Teknologi, dan Alam.

  • Lingkungan Demografi: Demografi adalah studi kependudukan manusia menyangkut ukuran, kepadatan, lokasi, usia, jenis kelamin, ras, lapangan kerja dan data statistik lainnya. Ledakan pertumbuhan penduduk menyebabkan peningkatan konsumsi sumber daya dan populasi. Ada pemasar yang mengidentifikasikan lingkungan demografi berdasarkan pertumbuhan populasi dan bauran usia populasi, pasar etnis, kelompok pendidikan dan pola rumah tangga. Seperti contoh di buku Kottler (1997): ada marketer yang mengidentifikasikan kelompok umur sebagai pasar sasaran antara lain:

SKIPPIES : School Kids wit Income and Furchasing Power

MOBYS : Mother Older, Babys Younger

DINKS : Double Income, No Kids

DEWKS : Dual Earners with Kids

PUPPIES : Poor Urban Proffesionals

WOOFS : Well-off Older Fols

  • Lingkungan Ekonomi: pasar membutuhkan daya beli dan beli tergantung pada pendapatan, harga, tabungan, hutang dan ketersediaan kredit saat ini. Berikut ini adalah Faktor-faktor yang mempengaruhi daya beli dan pola pengeluaran konsumen:
  • Trend saat ini:
  • Perubahan pendapatan:
  • Perubahan tingkat pendapatan
  • Kesadaran hidup hemat dan pola hidup konsumtif
  • Distribusi pendapatan
  • Kelas atas, kelas menengah, kelas pekerja, kelas bawah
  • Mengubah pola pengeluaran konsumen
  • Makanan, perumahan, transportasi menyerap sebagian besar   pendapatan keluarga.
  • Hukum Engel: perbedaan yang dicatat lebih dari satu abad yang lalu oleh Ernst Engel tentang cara orang mengubah pengeluaran mereka terhadap makanan, perumahan, transportasi, perawatan kesehatan dan kategori barang serta jasa lain ketika pendapatan keluarga meningkat.
  • Lingkungan Alam: Sumber daya alam yang diperlukan sebagai masukan bagi pemasar atau yang dipengaruhi oleh kegiatan pemasaran.

Yang harus dicermati oleh perusahaan adalah kekurangan bahan baku, biaya energi yang meningkat, tingkat polusi yang meningkat, Peningkatan intervensi pemerintah dalam manajemen sumber daya alam, Strategi berwawasan lingkungan, dan Kepedulian masyarakat terhadap isu lingkungan makin besar.

  • Lingkungan Teknologi: yang perlu diamati adalah langkah perubahan teknologi yang semakin cepat, peluang inovasi yang tidak terbatas, anggaran Litbang yang beragam dan peraturan yang meningkat atas perubahan teknologi.
  • Lingkungan Politik/Hukum: keputusan pemasaran dipengaruhi kuat oleh perkembangan dalam lingkungan politik dan hukum, badan pemerintah dan kelompok independent yang mempengaruhi dan membatasi ruang gerak firm. Kadang-kadang hukum daur ulang bagi setiap firm malah ada industri daur ulang.
  • Lingkungan Sosial/Budaya: bisa dikelompokkan dua pandangan:
  • Pandangan orang terhadap dirinya; banyak orang yang mencari kesenangan untuk realisasi diri dan ekspresi diri. Contoh: membeli mobil mewah, liburan impian, salon kesehatan.
  • Pandangan orang terhadap sesamanya; mulai ada beberapa orang yang lebih baik berkelompok daripada sendiri seperti ikut kesehatan, kegiatan keagamaan.

2.3 PASAR KONSUMEN

  1. Pengertian Pasar Konsumen

Pasar Konsumen (consumer marerket) adalah semua individu dan rumah tangga yang membeli atau mendapatkan barang atau jasa untuk konsumsi pribadi. Sedangkan menurut salah satu ahli pemasaran pasar konsumen adalah  pasar yang dimana pembelinya adalah individual yang membeli produk untuk digunakan atau disewakan.

  1. Model Perilaku Konsumen.

Sebuah perusahaan yang perusahaan yang memahami bagaimana pelanggan /konsumen akan bereaksi terhadap berbagai bentuk produk, harga, iklan, maka perusahaan tersebut akan lebih baik dari perusahanperusahaan yang menjadi pesaingnya. Ransangan pada kotak dari luar yang terdiri dari dua komponen yaitu pemasaran dan lingkungan. Ransangan pemasaran meliputi, produk, harga, tempat dan promosi, sedangkan rangsangan lingkungan meliputi, ekonomi, teknologi, politik, dan kebudayaan.

  1. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Prilaku Konsumen.

Menurut Kotler (1998:153), faktor utama yang mempengaruhi perilaku konsumen adalah :

  1. a) Faktor kebudayaan yang terdiri dari :

– Kebudayaan , ini meupakan faktor penentu yang sangat dasar dari perilaku konsumen.

– Sub budaya, dapat dibedakan menjadi empat jenis yaitu kelompok nasionalisme, kelompok keagamaan, kelompok ras, dan area geografis.

– Kelas sosial, yaitu kelompok yang relatif homogen serta bertahan lama dalam sebuah masyarakat yang telah tersusun secara hirarkhi dan anggota-anggotanya memiliki perilaku, minat, dan motivasi yang hampir sama /serupa.

  1. b) Faktor sosial yang terdiri dari :

– Kelompok reperensi, yaitu kelompok yang memiliki pengaruh baik langsung maupun tidak langsung terhadap sikap maupun perilaku konsumen.

– Keluarga, ini akan membentuk sebuah referensi yang sangat berpengaruh terhadap perilaku konsumen. Peran suami dan istri dalam penelitian sangat bervariasi sesuai kategori produk / jasa yang dibeli.

– Peran dan status, ini aka menentukan posisi seseorang dalam suatu kelompok. Setiap peranan membawa status yang mencerminkan harga diri menurut masyarakat sekitarnya. Disamping itu orang cenderung memilih produk yang mengkomunikasikan peran dalam masyarakat.

  1. c) Faktor pribadi yang terdiri dari:

– Umur dan tahapan dalam siklus hidup, ini akan menentukan selera seseorang terhadap produk/ jasa.

– Pekerjaan, hal ini akan mempengaruhi pola konsumsi seseorang.

-Keadaan ekonomi, yaitu terdiri dari pendapatan yang dapat dibelanjakan (tingkatnya, stabilitasnya, dan polanya), tabungan dan hartanya, kemampuan untuk meminjam.

– Gaya hidup yaitu pola hidup didunia yang diekspresikan oleh kegiatan, minat, dan pendapat seseorang. Gaya hidup ini menggambarkan seseorang secara keseluruhan yang berinteraksi dengan lingkungan, disamping itu juga dapat mencerminkan sesuatu dibalik kelas sosial seseorang, misalnya kepribadian.

– Kepribadian dan konsep diri, kepribadian ini adalah karakteristik psikologis yang berbeda dari setiap orang yang memandang responnya terhadap lingkungan yang relatif konsisten.

  1. d) Faktor psikologis yang terdiri dari:

– Motivasi, yaitu suatu dorongan yang menekan seseorang sehingga mengarahkan seseorang untuk bertindak.

– Persepsi, orang yang sudah mempunyai motivasi untuk bertindak akan dipengaruhi persepsinya pada situasi dan kondisi yang sedang dihadapi. Persepsi itu sendiri memiliki arti yaitu suatu proses dimana seseorang memilih, mengorganisasikan, mengartikan masukan informasi untuk menciptakan sesuatu gambaran yang berarti.

– Proses belajar, yaitu perubahan dalam perilaku seseorang yang timbul dari pengalaman.

– Kepercayaan dan sikap, kepercayaan ini akan membentuk citra produk dan merek, serta orang akan bertindak berdasarkan citra tersebut. Sedangkan sikap akan mengarahkan seseorang untuk berperilaku yang relatif konsisten terhadap objek-objek yang sama.

  1. Jenis Perilaku Keputusan Pembelian
  • Perilaku Pembelian Kompleks (Complex Buyer Behavior): Perilaku pembelian konsumen dalam situasi yang ditentukan oleh keterlibatan konsumen yang tinggi dalam pembelian dan perbedaan yang dianggap signifikan antarmerek.
  • Perilaku Pembelian Pengurangan Disonansi (Dissonance- Reducing Buying Behavior): perilaku pembelian konsumen dalam situasi yang mempunyai karakter keterlibatan tinggi tetapi hanya ada sedikit anggapan perbedaan antarmerek.
  • Perilaku Pembelian Kebiasaan (Habitual Buying Behavior): perilaku pembelian konsumen dalam situasi yang mempunyai karakter keterlibatan konsumen rendah dan anggapan perbedaan merek sedikit.
  • Perilaku Pembelian Mencari Keragaman (Variety-Seeking Buying Behavior): perilaku pembelian konsumen yang mempunyai karakter keterlibatan konsumen yang rendah tetapi dengan anggapan perbedaan merek yang signifikan.
  1. Tahap-tahap Dalam Proses Keputusan Membeli

Seseorang apabila akan membeli suatu produk, tentunya bukan merupakan suatu hal yang kebetulan. Hal ini melalui proses yang panjang dan mempunyai beberapa tahapan. Antara tahapan satu dengan yang lain saling berkaitan dan berpengaruh. Sesuai dengan apa yang dinyatakan oleh Kotler (1998:162), bahwa proses keputusan membeli melalui lima tahap yaitu pengenalan masalah, pencarian informasi, evaluasi alternatif, keputusan membeli dan tahap akhir perilaku setelah membeli.

Model tahapan proses membeli diatas digunakan, apabila produk yang akan dibeli oleh konsumen adalah baru atau sesuatu barang yang memerlukan pertimbangan tinggi dan lama dalam pembeliannya, misalnya mobil, rumah, komputer. Seseorang akan membeli sebuah rumah tertentu apabila sudah ada pertimbangan yang matang dan persiapan yang baik pula. Tetapi seperti barang keperluan sehari-hari misalnya sabun mandi, pasta gigi, ini tidak perlu melewati lima tahap diatas, bahkan apabila merek barang tersebut sudah menjadi barang kebiasaan.

Proses Keputusan Pembeli yakni sebagai berikut:

  • Pengenalan Kebutuhan: Adalah tahap pertama proses keputusan pembeli, di mana konsumen menyadari suatu masalah atau kebutuhan.
  • Pencarian Informasi: Adalah tahap proses keputusan pembeli di mana konsumen ingin mencari informasi lebih banyak; konsumen mungkin hanya memperbesar perhatian atau melakukan pencarian informasi secara aktif.
  • Evaluasi Alternatif: Adalah tahap proses.
  • Keputusan Pembelian.
  • Perilaku Pascapembelian, terdiri dari:
    • Setelah pembelian, konsumen akan merasa puas atau tidak puas; dan akan terjadi perilaku pasca pembelian.
    • Kepuasan konsumen terletak pada hubungan antara ekspektasi konsumen dengan kinerja produk.
    • Disonansi kognitif (cognitive dissonance) adalah ketidaknyamanan pembeli akibat konflik pascapembelian.
  • PASAR PRODUSEN atau PASAR INDUSTRI
  1. Pengertian Pasar Produsen/ Pasar Industri

Pasar produsen juga disebut pasar industri atau pasar bisnis adalah suatu pasar yang terdiri atas individu-individu, lembaga atau organisasi yang membeli barang-barang untuk diproses lagi sampai menjadi produk akhir yang kemudian di jual atau disewakan.

  1. Proses Pembelian Pasar Industri

Proses pembelian bisnis adalah proses pengambilan keputusan dengan mana pembeli bisnis menetapkan kebutuhan akan produk dan jasa yang dibeli dan mengidentifikasi,mengevaluasi,serta memilih diantara merek-merek dan pemasok- pemasok alternatif.

  1. Karakteristik Pasar Industri
  • Struktur dan Permintaan Pasar.
  • Pasar Industri memiliki lebih sedikit pembeli tetapi lebih besar nilainya.
  • Pelangan pasar industri lebih terkonsentrasi secara geografis.
  • Permintaan pembeli industri merupakan turunan dari permintaan konsumen akhir.
  • Permintaan di pasar industri lebih inelastic – kurang terpengaruh oleh perubahan harga jangka pendek.
  • Permintaan di pasar industri lebih berfluktuatif dan lebih cepat.
  • Sifat unit pembelian.
  • Pembelian di pasar industri melibatkan lebih banyak pembeli.
  • Pembelian dipasar industri melibatkan usaha pembelian yang lebih professional.
  • Pembelian barang dilakukan secara lebih kontinyu (terus menerus secara periodik).
  • Pembelian dilakukan secara timbal balik (saling mengadakan pembelian produknya masing – masing ).
  • Pembelian dilakukan melalui syarat – syarat pembelian secara formal (dengan perjanjian yang mengikat untuk pembelian tunai, kredit, ataupun leasing).
  • Pembelian dilakukan secara dependen (umumnya banyak dipengaruhi berbagai faktor organisasi).
  • Berbagai tipe Keputusan dan Proses Pengambilan Keputusan.
  • Pembeli di pasar industri biasanya menghadapi pengambilan keputusan yang kompleks.
  • Proses pembelian industri lebih formal.
  • Dalam pembelian di pasar industri, penjual dan pembeli bekerja lebih erat dan membangun hubungan jangka panjang.
  • Pembeli di pasar industri dipengaruhi oleh aspek intraorganisasi, aspek hubungan interorganisasi serta aspek hubungan interpersonal.
  • Aktivitas pembelian terdiri dari dua bagian besar :
  • Pusat pembelian yang terdiri dari semua orang yang terlibat dalam pengambilan keputusan pembelian.
  • Proses pengambilan keputusan pembelian.
  1. Perilaku Pembeli di Pasar Industri

Perilaku pembelian bisnis (business  buying behaviour) mengacu pada perilaku pembelian organisasi yang membeli barang dan  jasa untuk digunakan dalam produksi produk dan jasa lain yang dijual, disewakan atau dipasok kepada pihak lain.

  1. Peserta proses pembelian di pasar industri

Unit pengambilan keputusan organisasi pembelian disebut “Pusat Pembelian“ yaitu semua individu dan unit yang berpartisipasi dalam proses pengambilan keputusan di pasar industri.

  • Pemakai, Anggota organisasi yang akan mengunakan produk atau jasa, pemakai sering sebagai pencetus usulan pembelian dan membantu mendefinisikan spesifikasi produk.
  • Pemberi Pengaruh, orang di dalam pusat pembelian suatu organisasi yang mempengaruhi keputusan pembelian, mereka sering membantu mendefinisikan spesifikasi dan juga menyediakan informasi untuk mengevaluasi sejumlah alternatif.
  • Pengambil Keputusan, orang di dalam pusat pembelian suatu organisasi yang memiliki kekuatan formal dan informasi untuk memilih atau menyetujui pemasok yang harus dipilih.
  • Penjaga gawang, orang yang di dalam pusat pembelian suatu organisasi yang mengendalikan arus informasi kepada orang lain.
  1. Pengaruh utama yang dihadapi pembeli di pasar industri
  • Faktor-faktor lingkungan
  • Perkembangan ekonomi
  • Kondisi penawaran
  • Perubahan teknologi
  • Perkembangan peraturan dan kondisi politik.
  • Perkembangan persaingan.
  • Budaya dan adat-istiadat.
  • Faktor-faktor organisasi
  • Tujuan
  • Kebijakan
  • Prosedur
  • Struktur Organisasi
  • Sistem
  • Faktor-faktor antar pribadi :
  • Otoritas
  • Status
  • Empati
  • Kemampuan mempengaruhi orang.
  • Faktor-faktor individu:
  • Umur
  • Pendidikan
  • Posisi jabatan
  • Sikap terhadap resiko
  1. Proses pembelian di pasar industri
  • Penganalisaan Masalah: Tahap pertama dalam proses pembelian di pasar industri ketika seorang di perusahaan tertentu mengenali adanya masalah atau kebutuhan yang dapat dipecahkan dengan memperoleh barang atau jasa tertentu.
  • Penjabaran Kebutuhan secara Umum: Tahap dalam proses pembelian dipasar industri ketika perusahaan tersebut menjabarkan secara umumkarakteristik dan kuantitas barang yang dibutuhkan.
  • Spesifikasi Produk: Tahapan ketika organisasi pembeli memutuskan dan menspesifikasikan karakteristik produk yang secara teknis terbaik atas barang yang dibutuhkan.
  • Analisis Nilai: pendekatan pengurangan biaya dimana semua komponen dipelajari secara seksama guna menentukan apakah dapat dirancang ulang, distandarisasikan atau dibuat dengan metode produksi yang lebih baik.
  • Pencarian Pemasok: Tahapan ketika pembeli berusaha mendapatkan pemasok terbaik berdasarkan informasi dari dalam maupun dari luar perusahaan.
  • Pengumpulan Proposal: Tahapan ketika pembeli mengundang pemasok yang memenuhi syarat untuk mengajukan proposal.
  • Pemilihan Pemasok: Tahapan ketika pembeli mengulas proposal dan memilih satu atau beberapa pemasok.
  • Spesifikasi pesanan rutin: Tahapan ketika pembeli menulis pesanan akhir kepada pemasok (para pemasok) terpilih, membuat daftar spesifikasi, kuantitas yang dibutuhkan, waktu penyerahan yang diharapkan, kebijakan pengembalian barang dan garansi.
  • Penilaian Kinerja: Tahapan ketika pembeli memeringkat kepuasannya terhadap pemasok, sambil mengambil keputusan apakah akan melenjutkan, memodifikasi atau memutuskan perjanjian hubungan tersebut
  1. Pembelian melalui internet dipasar industri
    • Pertumbuhan cepat pembelian maya di pasar Industri menjanjikan banyak manfaat :
  1. Memangkas biaya transaksi.
  2. Mengurangi waktu antara pemesanan dan pengiriman.
  3. Menciptakan sistem pembelian yang lebih efisien.
  4. Membentuk hubungan yang lebih intim antara partner dan pembeli.
  5. Menyamaratakan bidang persaingan antara pemasok besar dan kecil.
  • Sedang efek-efek negatif dari membeli lewat internet yaitu :

1.Menghilangkan pekerjaan jutaan pegawai administrasi dan pengolah pesanan.

  1. Merusak kesetiaan pemasok dan pembeli.
  2. Menciptakan masalah keamanan.
  • SEGMENTATION, TARGETING, DAN POSITIONING
  1. Segmentation (segmentasi pasar)

Segmentasi pasar merupakan upaya pemisahan pasar pada kelompok-kelompok embeli yang terbedakan dengan kebutuhan, karakteristik, atau tingkah laku mereka (Kotler,1997). Segmentasi pasar perlu dilakukan karena pada umumnya pasar untuk suatu produk atau jasa mempunyai banyak perbedaan terutaman pada kebutuhan, keinginan dan daya beli. Dengan melakukan segmentasi pasar, perusahaan akan lebih mudah melayani berbagai kebutuhan dan keinginan pasar tersebut. Dalam kegiatan bisnis, segmentasi pasar digunakan untuk memilih pasar sasaran, mencari peluang, menggrogoti segmen pemimpin pasar, merumuskan pesan, kmomunikasi, melayani lebih baik, menganalisis perilaku konsumen, mendisain produk dan lain-lain.

Dalam melakukan segmentasi pasar, terdapat beberapa cara. Segmentasi dapat dilakukan berdasarkan geografis, demografis, psikografis dan perilaku yang dapat digunakan secara tersendiri atau gabungan. Secara garis besarnya, dasar-dasar segmentasi pasar dijelaskan sebagai berikut :

  • Orang dengan keinginan : segmentasi dapat dilakukan menurut dasar

geografis dan demografis.

  • Adanya uang untuk dibelanjakan : segmentasi dilakukan berdasarkan daya beli konsumen (distribusi pendapatan).
  • Kemauan untuk membelanjakan : segmentasi dilakukan dengan melihat perilaku beli konsumen.

Pada tahun 1960 di Amerika Serikat diadakan riset segmentasi berdasarkan pendekatan demografis, geografis, dan geodemografis.

  1. Demografi: konsumen dibeda-bedakan berdasarkan karakteristik demografi seperti usia, gender, pendidikan, pekerjaan, dan sebagainya.
  2. Geografi: konsemuen dibeda-bedakan berdasarkan wilayah tempat tinggalnya, misalnya dalam suatu negara (Indonesia Barat-Indonesia Timur), pulau, provinsi, kota, kota besar/kota kecil/ desa.
  3. Geodemografi: konsumen yang tinggal disuatu wilayah geografis tertentu diyakini memiliki karakter demografi yang sejenis (namun wilayah geografis harus sesempit mungkin, misalnya kawasan-kawasan pemukiman, area kode pos, atau kelurahan.

Dengan hanya melihat segmentasi geografis dan demografis, tentunya belum begitu memuaskan, mungkin ada orang-orang yang memiliki respons konsumen yang berbeda.

Disamping mengacu pada beberapa dasar segmentasi diatas pemasar dapat melakukan pembedaan segmentasi preferensi. Segmentasi preferensilah yang akan diterapkan dalam penelitian ini. Tiga pola yang berbeda dapat muncul :

  • Preferensi homogen, menunjukkan suatu pasar dimana semua konsumen secara kasar memiliki preferensi yang sama.
  • Preferensi yang tersebar, menunjukkan bahwa konsumen sangat beragam dalam preferensinya.
  • Preferensi terkelompok, mungkin menunjukkan kelompok-kelompok

preferensi yang berbeda-beda, dimana perusahaan ada tiga pilihan, antara lain:

  • Ia dapat mengambil posisi di tengah, berharap dapat menarik semua kelompok.
  • Ia dapat mengambil posisi dalam segmen pasar terbesar.
  • Ia dapat mengembangkan beberapa merk dan masing-masing diposisikan dalam segmen yang berbeda.
  1. Targeting (Pasar Sasaran)

Targeting atau menetapkan target pasar adalah tahap selanjutnya dari analisis segmentasi. Target market yaitu satu atau beberapa segmen pasar yang akan menjadi fokus kegiatan pemasaran. Kadang-kadang targeting juga disebut selecting karena marketer harus menyeleksi. Menyeleksi disini berarti marketer harus memiliki keberaniannya pada beberapa bagian saja (segmen) dan meninggalkan bagian lainnya.

Ada empat kriteria yang harus dipenuhi untuk mendapatkan pasar sasarna yang optimal:

  • Responsif

Pasar sasaran harus responsif terhadap produk dan program: pemasaran yang dikembangkan. Contoh: Majalah Matra semua ditujukan untuk pria, bahkan menurut survei yang responsive tidak hanya pria tetapi juga sejumlah wanita kelas menengah.

  • Potensi penjualan

Semakin besar pasar sasaran, semakin besar nilainya. Besarnya pasar tidak hanya dari populasi, tetapi juga daya beli dan keinginan pasar untuk memiliki produk tersebut.

  • Pertumbuhan memadai
  • Jangkauan media

Adakalanya marketer gagal menjangkau pasar karena tidak memiliki pengetahuan yang baik tentang media planning dan karakter-karakter yang ada. Biasanya pemilihan media massa diserahkan sepenuhnya kepada biro iklan yang terkadang tidak pas cara penyampain.

  • Jenis-jenis Pasar Sasaran
  1. Pasar sasaran jangka pendek: Pasar yang ada tekuni hari ini yang direncanakan akan dijangkau dalam waktu dekat~tujuan menghasilkan penjualan dalam waktu dekat.
  2. Pasar sasaran masa depan: Pasar tiga atau lima tahun dari sekarang. Mungkin harus mengubah produk, pasar sasaran, menambah atau menguranginya. Tujuannya :
  • Mendeteksi dan memenuhi perubahan prioritas konsumen
  • Mengatasi persaingan dan mencegah berimigrasinya konsumen kepada para pesaing.
  1. Pasar sasaran primer: Pasar primer adalah sasaran utama produk tersebut.
  • Heavy user (pemakai fanatik) ~ jumlah tidak banyak tapi banyak mengkonsumsi produk tersebut dalam jumlah yang besar.
  • Para distributor utama yang menguasai 80% firm penjualan firm.
  1. Pasar sasaran sekunder: Pasar yang terdiri dari konsumen- konsumen yang sering tidak dianggap penting tetapi jumlahnya cukup besar. Meski tidak begitu penting hari ini, pasar ini tidak dapat dilupakan karena :
  • Konsumen memerlukan waktu untuk mengkonsumsi lebih banyak.
  • Influencer: Konsumen sekunder tidak begitu penting tetapi dapat menjadi influencer yaitu konsumen yang persuasif dan rela mempengaruhi orang tua untuk mengkonsumsi mainan, makanan, hiburan dan lain-lain.
  1. Positioning

Positioning adalah tindakan merancang penawaran dan citra perusahaan sehingga menempati suatu posisi kompetitif yang berarti dan berada dalam benak pelanggan sasarannya (Kotler, 1997). Positioning merupakan elemen yang sangat utama dalam suatu strategi pemasaran. Sebuah perusahaan dapat menentukan posisinya melalui persepsi pelanggan terhadap produknya dan produk pesaingnya sehingga akan dihasilkan peta persepsi.

Positioning bukan merupakan sesuatu yang anda lakukan terhadap produk, tetapi sesuatu yang anda lakukan terhadap otak calon pelanggan. Positioning bukanlah strategi produk tetapi strategi komunikasi, bagimana menempatkan produk dalam otak konsumen, sehingga calon konsumen memiliki penilaian tertentu dan mengidentifikasikan dirinya dengan produk itu. Tentu saja bukan semua konsumen, tetapi konsumen yang ditargetkan tadi.

Cara untuk menetapkan positioning, yakni:

  • Positioning berdasarkan perbedaaan produk. Produk memposisikan diri sebagai lebih baik daripada pesaing utamanya. Marketer dapat menunjukkan kepada pasarnya dimana letak perbedaan produknya terhadap pesaing.
  • Positioning berdasarkan manfaat produk. Kemudahan, waktu, kejelasan, kejujuran, kenikmatan, murah, jaminan.
  • Positioning melalui imajinasi. Menggunakan imajinasi seperti: tempat, orang, benda-benda, situasi.
  • Positioning menurut atribut produk. Usaha memposisikan diri menurut atribut produknya.
  • Positioning menurut harga/ kualitas. Produk diposisikan sebagai nilai (harga dan kualitas) terbaik.
  • Positioning menurut penggunaan/ penerapan. Usaha memposisikan produk sebagai yang terbaik untuk sejumlah penggunaan/ penerapan.
  • Positioning menurut pemakai. Usaha memposisikan produk sebagai yang terbaik untuk sejumlah kelompok pemakai.
  • Positioning menurut kategori produk. Produk diposisikan sebagai pemimpin dalam suatu kategori produk.
  • STRATEGI PRODUK
  1. Pengertian Strategi Pemasaran dan Strategi Produk

Produk didefinisikan sebagai segala sesuatu yang ditawarkan perusahaan ke pasar yang dapat memberikan kepuasan atas kebutuhan konsumen. Marketing mix merupakan kombinasi variabel atau kegiatan yang merupakan inti dari sistem pemasaran, variabel mana dapat dikendalikan oleh perusahaan untuk mempengaruhi tanggapan konsumen dalam pasar sasarannya. Menurut William J.Stanton pengertian marketing mix sccara umum adalah sebagai berikut: marketing mix adalah istilah yang dipakai untuk menjelaskan kombinasi empat besar pembentuk inti sistem pemasaran sebuah organisasi. Keempat unsur tersebut adlah penawaran produk/jasa, struktur harga, kegiatan promosi, dan sistem distribusi.

Keempat unsur atau variabel bauran pemasaran (Marketing mix) tersebut atau yang disebut four p’s adalah sebagai berikut:

  1. Strategi Produk
  2. Strategi Harga
  3. Strategi Penyaluran / Distribusi
  4. Strategi Promosi

Strategi produk merupakan salah satu keputusan penting dalam ruang lingkup marketing. Jadi, apa yang ada dan sesuai dalam marketing di serap oleh strategi produk. Singkatnya marketing berkontribusi terhadap strategi produk dalam hal daur hidup produk, spesifikasi produk, penentuan target dan memasarkan produk.

  1. Jenis Produk

Jenis produk berdasarkan tingkatannya adalah:

  1. Produk Inti : terdiri dari jasa untuk memecahkan masalah atau manfaat inti yang dicari konsumen ketika mereka membeli suatu produk (inti manfaat)
  2. Produk Aktual : merupakan produk nyata yang memiliki tingkat mutu, sifat, rancangan, nama merek, pengemasan, dan sifat lain yang digabungkan untuk memberikan manfaat produk inti. (barang atau jasa itu sendiri).
  3. Produk tambahan : merupakan tambahan bagi produk inti dan actual agar menciptakan dan menawarkan kumpulan manfaat yang paling memuaskan konsumen.

Pemasar juga membagi produk dan jasa menjadi dua kelas besar berdasarkan pada jenis konsumen yang menggunakannya yaitu :

  1. Produk Konsumsi adalah apa yang dibeli oleh konsumen akhir untuk konsumsi pribadi. Ini mencakup produk sehari-hari, produk belanja, produk khusus, dan produk yang tidak dicari.
  2. Produk Industri adalah Adalah barang yang dibeli untuk diproses lebih lanjut atau untuk dipergunakan dalam melakukan bisnis. Terdapat 3 kelompok produk industri, yaitu bahan dan suku cadang, barang modal, serta perlengkapan dan jasa.
  3. Kontribusi Marketing terhadap Strategi Produk

Tiga kontribusi marketing terhadap strategi produk, yaitu:

  1. Kontribusi pertama, analisis pasar dituntut pada semua tahap perencanaan produk yang menyediakan informasi agar ide sesuai dengan kebutuhan dan keinginan konsumen.
  2. Kontribusi kedua, berkenaan dengan spesifikasi produk
  3. Kontribusi ketiga adalah dalam memutuskan target pasar dan strategi penentuan posisi.
  4. Konsep Produk dalam Strategi Produk

Kebijaksanaan mengenai produk atau jasa meliputi jumlah barang/jasa yang akan ditawarkan perusahaan, pelayanan khusus yang ditawarkan perusahaan guna mendukung penjualan barang dan jasa, dan bentuk barang ataupun jasa yang ditawarkan. Produk merupakan elemen yang paling penting. sebab dengan inilah perusahaan berusaha untuk memenuhi “kebutuhan dan keinginan” dari konsumen. namun keputusan itu tidak berdiri sebab produk/jasa sangat erat hubungannya dengan target market yang dipilih.

Hal ini menyatakan bahwa konsumen menyukai produk yang menawarkan kualitas, kinerja, fitur yang inovatif yang terbaik. Berdasarkan konsep ini, strategi pemasaran berfokus pada perbaikan produk yang berkelanjutan. Kualitas dan peningkatan produk adalah bagian yang penting dalam sebagian besar strategi pemasaran. Meskipun demikian, memfokuskan diri hanya pada produk perusahaan dapat menyebabkan rabun jauh pemasaran juga.

  1. Cara Melakukan Strategi Produk

Salah satu cara untuk melakukan strategi produk yaitu melalui merek. Definisi merek menurut Asosiasi Pemasaran Amerika (Kotler;2003) adalah suatu nama, simbol, tanda, atau desain atau kombinasi diantaranya, dan ditujukan untuk mengidentifikasi barang atau jasa dari seorang penjual atau kelompok penjual dan untuk membedakannya dari para pesaingnya. Dengan adanya merek yang membuat produk yang satu beda dengan yang lian diharapkan akan memudahkan konsumen dalam menentukan produk yang akan dikonsumsinya berdasarkan berbagai pertimbangan serta menimbulkan kesetiaan terhadap suatu merek (brand loyalty). Kesetiaan konsumen terhadap suatu merek atau brand yaitu dari pengenalan, pilihan dan kepatuhan pada suatu merek.

Kotler menambahkan bahwa suatu merek adalah suatu simbol yang komplek yang menjelaskan enam tingkatan pengertian, yaitu:

  1. Atribut produk: Merek memberikan ingatan pada atribut – atribut tertentu dari suatu produk.
  2. Manfaat: Atribut – atribut produk yang dapat diingat melalui merek harus dapat diterjemahkan dalam bentuk manfaat baik secara fungsional dan manfaat secara emosional, misalnya atribut kekuatan kemasan produk menterjemahkan manfaat secara fungsional dan atribut harga produk menterjemahkan manfaat secara emosional yang berhubungan dengan harga diri dan status.
  3. Nilai: Merek mencerminkan nilai yang dimiliki oleh produsen sebuah produk.
  4. Budaya: Merek mempresentasikan suatu budaya tertentu, misalnya Mercedes mempresentasikan budaya Jerman yang teratur, efisien, dan berkualitas tinggi.
  5. Kepribadian: Merek dapat diproyeksikan pada suatu kepribadian tertentu, misalnya Isuzu Panther yang diasosikan dengan kepribadian binatang panther yang kuat (mesin kuat dan tahan lama).
  6. Pengguna: Merek mengelompokkan tipe – tipe konsumen yang akan membeli atau mengkonsumsi suatu produk, misalnya Honda Jazz untuk konsumen remaja dan pemuda.

Merek dapat dipahami lebih dalam pada tiga hal berikut ini :

  1. Contoh brand name (nama) : nintendo, aqua, bata, rinso, kfc, acer, windows, toyota, zyrex, sugus, gery, bagus, mister baso, gucci, c59, dan lain sebagainya.
  2. Contoh mark (simbol) : gambar atau simbol sayap pada motor honda, gambar jendela pada windows, gambar kereta kuda pada california fried chicken (cfc), simbol orang tua berjenggot pada brand orang tua (ot) dan kentucky friend chicken (kfc), simbol bulatan hijau pada sony ericsson, dan masih banyak contoh-contoh lainnya yang dapat kita temui di kehidupan sehari-hari.
  3. Contoh trade character (karakter dagang) : ronald mcdonald pada restoran mcdonalds, si domar pada indomaret, burung dan kucing pada produk makanan gery, dan lain sebagainya.

Jenis-jenis dan macam-macam merek, antara lain:

  1. Manufacturer brand atau merek perusahaan adalah merek yang dimiliki oleh suatu perusahaan yang memproduksi produk atau jasa.
  2. Private brand atau merek pribadi adalah merek yang dimiliki oleh distributor atau pedagang dari produk atau jasa seperti zyrex ubud yang menjual laptop cloud everex, hipermarket giant yang menjual kapas merek giant, carrefour yang menjual produk elektrinik dengan merek bluesky, supermarket hero yang menjual gula dengan merek hero, dan lain sebagainya.
  3. Ada juga produk generik yang merupakan produk barang atau jasa yang dipasarkan tanpa menggunakan merek atau identitas yang membedakan dengan produk lain baik dari produsen maupun pedagang.
  4. Strategi Pengembangan Merek

Berikut penjelasan tentang strategi pengembangan merek:

  1. Line Extension / Perluasan Lini Produk

Strategi pengembangan merek ini menggunakan nama merek yang sudah dikenal oleh konsumen untuk memperkenalkan tambahan variasi seperti rasa baru, warna, ukuran kemasan, dsb pada suatu kategori produk dengan menggunakan nama merek yang sama.

  1. Brand Extension / Perluasan Merek

Strategi pengembangan merek ini menggunakan nama merek yang sudah dikenal oleh konsumen untuk meluncurkan produk baru atau produk modifikasi pada kategori produk yang baru.

  1. Multibrand / Banyak Merek

Strategi pengembangan merek ini meluncurkan banyak merek pada satu macam kategori produk yang sama.

  1. New Brand / Merek Baru

Strategi pengembangan merek ini menggunakan merek yang benar – benar baru untuk peluncuran produk baru perusahaan.

Dengan memahami bahwa ekuitas merek memiliki dampak yang besar dalam keputusan konsumen dalam pemilihan suatu produk dan adanya kondisi riil bahwa diperlukannya biaya iklan yang tinggi untuk membangun brand awareness suatu produk baru dengan merek yang baru, maka strategi perluasan merek banyak digunakan oleh perusahaan untuk mensiasati kondisi pasar, kondisi ekonomi, dan kondisi persaingan yang ada.

Menurut Helen Wing, Director of the Marketing Science Centre at Research International menyatakan bahwa produk baru dengan merek yang benar – benar baru membutuhkan usaha pemasaran dari segi waktu dan biaya yang lebih banyak untuk memperkenalkan merek dan membangun awareness konsumen. Pertimbangan lain adalah bahwa perusahaan merasa bisa mendapatkan keuntungan dari adanya ikatan emosional yang telah terbentuk antara merek induk dengan perluasannya sehingga inventasi yang dibutuhkan untuk perluasan merek bisa lebih rendah dibandingkan dengan menggunakan merek yang baru.

Berikut ini beberapa kelemahan dari strategi perluasan merek yang terdapat dalam jurnal marketing: ”Brand Extension Is Not A Low Risk Option That Firms Think It Is” menyatakan:

  1. Minat pembelian konsumen untuk produk dengan merek baru 10 kali lebih tinggi dibandingkan dengan perluasan merek.
  2. Pesan yang disampaikan merek dengan perluasan harus cukup berbeda dengan merek induknya.

Menyadari dan mempertimbangkan bahwa strategi perluasan merek juga memiliki keterbatasan dan kelemahan dalam aplikasinya, maka perusahaan juga perlu untuk mempelajari mengapa perluasan merek dapat gagal di pasar. Ada tiga faktor utama penyebab kegagalan sebuah strategi perluasan merek (Wing,2004) yaitu:

  1. Tidak adanya perbedaan dari merek induk
  2. Kualitas produk kurang baik
  3. Tidak adanya support pemasaran yang baik.

Dari ketiga faktor utama kegagalan tersebut diatas maka perusahaan harus benar – benar mempersiapkan produk baru yang akan diluncurkan dimana atribut – atribut produk harus berbeda dengan atribut – atribut produk merek induk. Pemasar hendaknya tidak hanya mengandalkan ekuitas merek yang tinggi dari merek induk saja tetapi juga harus menyediakan aktivitas – aktivitas pemasaran pendukung untuk memperkuat posisi dari produk baru tersebut.

  1. Kemasan Produk
  • Fungsi Kemasan

Kemasan adalah wadah ( container ) dan bungkus (wrapper ) sedangkan label adalah informasi tertulis tentang produk yang dicetak pada badan kemasan. Sebagai wadah dan bungkus kemasan dapat terdiri dari beberapa lapis yaitu kemasan utama, kemasan kedua yang biasanya dibuang setelah kemasan dibuka.dan kemasan ketiga yaitu dooz karton yang dipergunakan selama pengangkutan dan penyimpanan produk digudang.

Kemasan mempunyai tiga fungsi utama yaitu sebagai berokut:

  • Kemasan sebagai Pelindung Produk.

Fungsi utama kemasan adalah untuk melindungproduk selama dalam pengangkutan, penyimpanan di gudang, diitoko selama produk itu belum habis dikonsumsi pembelinya. Dengan kemasan yang bermutu diharapkan produk dapat terhindar dari pengotoran, penyusutan, kerusakan, penguapan dan berbagai macam penurunan mutu yang lain.

  • Kemasan sebagai sarana pelindung pemalsuan.

Kemasan yang canggih desain dan bahan bakunya dapat mempersulit perusahaan lain untuk meniru dan memalsukannya. Dengan demikian kemasan yang baik dapat melindungi produk dari praktek persaingan yang sehat.

  • Kemasan sebagai Sarana Promosi Penjualan

Dengan perkembangan diberbagai segi kehidupan manusia dan bisnis peranan kemasan sebagai sarana penunjang strategi promosi penjualan semakin penting.

  • PRODUK BARU DAN SIKLUS HIDUP PRODUK
  1. Menciptakan Produk Baru

Produk baru merupakan barang dan jasa yang pada dasarnya berbeda dari yang telah dipasarkan sebelumnya oleh perusahaan. Pada tahun tertentu, sebuah perusahaan boleh menawarkan lebih dari dua puluh ribu produk. Kelebihan produk yang sangat banyak ini akan berhenti dalam enam bulan. Kenyataan-kenyataan ini menunjukkan betapa sulitnya menciptakan produk baru yang berhasil. Meskipun demikian, keuntungan sebuah produk yang berhasil akan menutupi kerugian yang diakibatkan oleh beberapa produk yang gagal.

Kebanyakan produk baru hanya merupakan pengembangan dari produk yang sudah ada. Produk yang sudah ada menjadi usang, atau kurang bermanfaat untuk masa sekarang, dengan dua alasan. Produk-produk tersebut sudah ketinggalan mode, yang disebut sebagai mode kadaluarsa, atau alternatif lainnya mutu sebuah produk sudah menjadi rendah terhadap produk baru yang teknologinya lebih maju, atau disebut teknologi usang.

  1. Penggunaan Riset Pemasaran untuk Menciptakan Produk Baru

Riset pemasaran sagat berguna untuk membuat keputusan tentang produk. Pandangan perusahaan tentang pilihan kosumen akan lebih akurat jika didukung dengan riset pemasaran.

Survei pasar akan mengerahui bahwa banyak keinginann konsumen akan sebuah produk yang tidak tersedia di pasar. Survei pasar juga dapat mengidentifikasikan kekurangan dari sebuah produk yang dimiliki perusahaan. Informasi ini dapat digunakan untuk memperbaiki kekurangan-kekurangan ini. Rancangan dan kualitas sebuah produk dapat diperbaiki untuk memilih pilihan kosumen. Produk-produk baru yang baru dan telah diperbaiki akan di uji dengan menggunakan riset pemasaran. Produk tersebut akan diberikan kepada calon konsumen yag diminta untuk menilai berbagai karakteristik produk tersebut. Jenis riset ini memungkinakan perusahaan untuk terus menciptakan dan memperbaiki kualitas produknya demi kepuasan konsumen.

  1. Langkah- langkah Penting untuk Menciptakan Produk Baru

Berikut ini adalah langkah-langkah penting untuk mencciptakan produk baru:

  • Mengembangkan ide produk
  • Menilai kelayakan ide produk
  • Merancang dan menguji produ
  • Mendistribusikan dan mempromosikan produk
  • Pengawasan paska produksi
  1. Mengembangkan Produk Baru

Tiap perusahaan harus meneruskan pengembangkan produk baru. Produk pengganti harus diciptakan untuk mempertahankan atau membangun penjualan. Selain itu karena pelanggan menginginkan produk baru dan pesaing berusaha keras untuk memenuhi. Enam kategori produk baru:

  1. Produk baru bagi dunia
  2. Lini produk (sekelompok produk berhubungan yang diproduksi perusahaan) baru
  3. Tambahan pada lini produk yang telah ada
  4. Perbaikan dan revisi produk yang telah ada
  5. Repositioning/penentuan kembali posisi
  6. Pengurangan biaya

Tantangan pegembangan produk baru:

  • Paksaan dari eksekutif perusahaan
  • Ide bagus tetapi perkiraan ukuran pasar terlalu berlebihan
  • Produk tidak dirancang dengan baik
  • Posisi yang keliru dari produk
  • Biaya pengambangan terlalu tinggi
  • Pesaing membalas lebih gencar
  • Kekurangan gagasan produk baru diarea tertentu
  • Pasar yang terbagi-bagi
  • Kendala sosial dari pemerintah
  • Kekurangan Modal

Cara pengembangan produk baru yakni:

  • Akuisisi
    • Perusahaan dapat membeli perusahaan lain
    • Mendapatkan paten dari perusahaan lain
    • Membeli lisensi atau waralaba (franchise) dari perusahaan lain
  • Pengembangan produk baru
    • Perusahaan dapat mengembangkan produk baru di lab. Sendiri.
    • Membuat kontrak dengan peneliti lain atau perusahaan pengembangan produk baru.
  1. Siklus Hidup Produk

Siklus hidup produk adalah siklus hidup suatu produk/ organisasi dengan tahapan-tahapan proses perjalanan hidupnya mulai dari peluncuran awal (soft launching), peluncuran resmi (grand launching), perubahan dari target awal, lalu mulai berjuang dan berkompetisi dengan produk-produk yang sejenis, hingga melewati persaingan dan kompetisi produk memiliki tingkat penerimaan/ penjualan/ distribusi yang luas dan tersebar.

  1. Tahap Perkenalan

Tahap perkenalan ini menunjukan bahwa barang yang dipasarkan benar-benar baru atau masyarakat belum tahu atau belum mengenalnya sehingga perlu memperkenalkan barang tersebut pada masyarakat melalui penyampaian informasi dengan kegiatan promosi yang gencar dan agresif menekankan merk penjualan, kelebihannya dibandingkan dengan produk sejenis ataupun bagaimana kegunaanya bagi konsumen dan lain-lain.

Tahap perkenalan ini biasanya memerlukan ongkos promosi yang sangat tinggi sedangkan hasil penjualan masih berjumlah sedikit dalam memberikan tambahan pendapatan produsen. Tujuan utama promosi adalah agar konsumen tahu dan mengenal dengan baik produk perusahaan dan mulai menyukainya.

  1. Tahap Pertumbuhan

Tahap pertunbuhan ditunjukan dengan meningkatnya volume penjualan dengan cepat karena produk sudah menempatkan pada segmen pasar yang sesuai. Usaha yang dilakukan dalam tahap ini adalah menurunkan kegiatan promosinya untuk diganti dengan memperluas dan meningkatkan distribusi ke daerah-daerah (lokasi-lokasi segmen pasar) yang belum dimasuki atau kegiatan promosi digantikan dengan persaingan harga dengan perusahaan pesaing.
Pada tahap ini bermunculan perusahaan-perusahaan pesaing yang mencoba merebut segmen pasar yang kita kuasai dengan menggunakan strategi-strategi yang dengan perlahan dan pasti dapat menggeser kedudukan perusahaan yang lebih dulu masuk pasar.

  1. Tahap kedewasaan dan kejenuhan

Tahap kedewasaan merupakan titik puncak kejayaan perusahaan yang ditunjukan dengan peningkatan volume penjualan yang sangat tinggi. Pada tahap ini produk perusahaan sudah dikenal dengan baik oleh konsumen, sehingga usaha promosi amat sedikit peranannya dalam meningkatkan atau menambah volume penjualan.Tambahan volume penjualan sudah dilakukan sedangkan bagian pasar yang kita kuasai sudah banyak yang dimasuki produk-produk pesaing yang sedikit demi sedikit mulai mengikis segmen pasar kita, ditambah lagi dengan konsumen sudah mulai melirik produk sejenis lainnya yang sekiranya mempunyai keunggulan lebih banyak atau dengan kata lain konsumen sudah mulai jenuh dengan produk yang kita jual.

  1. Tahap kemunduran/penurunan

Akibat buruk perilaku konsumen tersebut menurunkan volume penjualan perusahaan sehingga perusahaan harus cepat-cepat mengambil kebijaksanaan agar perusahaan tidak bangkrut. Adapun kebijaksanaan yang akan di ambil oleh perusahaan pada umumnya terdiri dari 2, yaitu :

  • Menghentikan produk yang sudah tidak dapat bersaing dengan digantikan oleh barang yang benar-benar baru dan lain dibandingkan dengan produk lama. Kebijaksanaan ini dapat berjalan dengan lancar asalkan perusahaan mempunyai tenaga yang punya kemampuan dalam membuat motivasi baru, kreasi, atau menciptakan barang yang akan menggantikannya.
  • Tetap mempertahankan barang lama tetapi memperbaharui atribut-atribut lamanya baik dari segi kemasan atau dapat juga menonjolkan kelebihan lain. Kalau alternatif ini tidak dapat dilakukan perusahaan harus dapat membuat barang yang benar-benar baru yang memerlukan penelitian dari awal baik dari segi mutu, merk dagang, pembungkus, cara mendistribusikan dan lain-lain.

BAB III

PENUTUP

3.1 KESIMPULAN

Ada pun kesimpulan dalam makalah ini yakni:

  • Konsep pemasaran merupakan orientasi perusahaan yang menekankan bahwa tugas pokok perusahaan adalah menentukan kebutuhan dan keinginan pasar dan selanjutnya memenuhi kebutuhan dan keinginan tersebut sehingga dicapai tingkat kepuasan pelanggan yang melebihi dari kepuasan yang diberikan oleh para saingan, hal ini dilakukan untuk meningkatkan loyalitas pelanggan pada suatu perusahaan
  • Lingkungan pemasaran adalah Pelaku dan kekuatan yang berada di sekeliling perusahaan yang tidak dapat dikendalikan oleh pihak perusahaan, tetapi dapat mempengaruhi kegiatan dan kinerja pemasaran dan bisnis perusahaan. Lingkungan pemasaran terdiri atas lingkungan mikro dan longkungan makro.
  • Pasar Konsumen (consumer marerket) adalah semua individu dan rumah tangga yang membeli atau mendapatkan barang atau jasa untuk konsumsi pribadi. Sedangkan menurut salah satu ahli pemasaran pasar konsumen adalah  pasar yang dimana pembelinya adalah individual yang membeli produk untuk digunakan atau disewakan.
  • Pasar produsen juga disebut pasar industri atau pasar bisnis adalah suatu pasar yang terdiri atas individu-individu, lembaga atau organisasi yang membeli barang-barang untuk diproses lagi sampai menjadi produk akhir yang kemudian di jual atau disewakan.
  • Segmentasi pasar merupakan upaya pemisahan pasar pada kelompok-kelompok embeli yang terbedakan dengan kebutuhan, karakteristik, atau tingkah laku mereka (Kotler,1997). Targeting (Target market) yaitu satu atau beberapa segmen pasar yang akan menjadi fokus kegiatan pemasaran. Positioning adalah tindakan merancang penawaran dan citra perusahaan sehingga menempati suatu posisi kompetitif yang berarti dan berada dalam benak pelanggan sasarannya (Kotler, 1997).
  • Strategi produk adalah suatu strategi yang dilaksanakan oleh suatu perusahaan yang berkaitan dengan produk yang di pasarkannya. Strategi produk juga berkaitan dengan , kemasan, merek, label dan sebagainya.
  • Produk baru merupakan barang dan jasa yang pada dasarnya berbeda dari yang telah dipasarkan sebelumnya oleh perusahaan. Siklus hidup produk adalah siklus hidup suatu produk/ organisasi dengan tahapan-tahapan proses perjalanan hidupnya mulai dari peluncuran awal (soft launching), peluncuran resmi (grand launching), perubahan dari target awal, lalu mulai berjuang dan berkompetisi dengan produk-produk yang sejenis, hingga melewati persaingan dan kompetisi produk memiliki tingkat penerimaan/ penjualan/ distribusi yang luas dan tersebar.

 

3.2 SARAN

Ada pun saran yang dapat penulis berikan yakni di era modern ini yakni dalam mengahadapi persaingan yang semakin ketat dalam dunia bisnis penulis menyarankan agar perusahaan dalam menjalankan bisnisnya harus menentukan startegi pemasaran yang baik bagi perusahaannya karena manajemen pemasaran merupakan hal yang sangat penting dalam perusahaan, serta strategi pemasaran tersebut harus ditunjang oleh manajer pemasaran yang berintelektual, profesional, serta memiliki kreatifitas yang tinggi. Jadi sebaiknya perusahaan menempatkan manajemen pemasarannya sebagai bagian penting dalam perusahaan demi tercapainya tujuan organisasi yakni profitabilitas yang semaksimal mungkin serta usaha yang berkesinambungan.

Daftar Pustaka

Http://Www.Academia.Edu/6760810/Manajemen_Pemasaran_ Menganalisis_Pasar_Konsumen_Dan_Pasar_Bisnis

http://ilmumadya.blogspot.com/2014/02/konsep-dasar-pemasaran.html

https://adzaniahdinda.wordpress.com/2013/06/05/pasar-konsumen/

Http://Hendri.Staff.Gunadarma.Ac.Id/Pasar_Industri_Dan_Perilaku_Pembeli_Dipasar_Industri

http://mantris-mantris.blogspot.com/2011/11/strategi-produk.html

http://semangatinspirasi.blogspot.com/2012/10/makalah-manajemen-pemasaran.html

http://nelvasimanullang.blogspot.com/2012/12/lingkungan-pemasaran-makro-dan-mikro.html

http://jurnal-sdm.blogspot.com/2010/01/siklus-hidup-produk-product-life-cycle_28.html

https://alvanlovi.wordpress.com/2013/12/28/segmentasi-targeting-dan-positioning/

tugas kewirausahaan “ FAUSTINE KACANG SEMBUNYI ”

  1. Nama dan Alamat Bisnis
Bisnis ini   bernama “Faustine Kacang Sembunyi”, kata Faustine sendiri diambil dari bahasa Latin yang berarti beruntung. Usaha bisnis ini beralamat di Jl. Mayjend S. Parman No. 36 Kendari, Sulawesi Tenggara.
  1. Desain Organisasi

Desain organisasi pada Faustine Kacang Sembunyi yakni menggunakan dua pendekatan antara lain:

  • Pendekaan klasik

Dimana dalam bisnis Faustine Kacang Sembunyi ini, mempunyai struktur yang berbentuk hierarki yakni orang-orang yang bekerja di dalamnya memiliki tugas dan tanggung jawabnya masing-masing, dan juga dengan adanya bisnis ini dapat mengurangi pengangguran yang ada di Kota Kendari, dimana para pekerja dapat meniti karir dengan adanya usaha Faustine Kacang Sembunyi ini.

  • Pendekatan tugas – teknologi

Dalam bisnis Faustine Kacang Sembunyi juga menggunakan alat teknologi komunikasi dalam memesan bahan baku dan juga memasarkan produk berupa kacang sembunyi menggunakan alat elektronik seperti handphone genggam dan juga laptop.

  1. Visi dan Misi Faustine Kacang Sembunyi

Adapun visi dan misi yang ada di dalam organisasi bisnis Faustine Kacang Sembunyi yakni sebagai berikut:

Visi : Menjadikan Faustine Kacang Sembunyi menjadi cemilan unggul bagi masyarakat Kota Kendari maupun diluar kota Kendari.

Misi :

  1. Menciptakan produk snack sehat dan bergizi yang variatif, inovatif, dengan harga terjangkau .
  2. Menggunakan bahan baku kacang tanah yang berkualitas
  3. Memberikan pelayanan yang baik bagi konsumen dan menciptakan hubungan yang erat dengan pelanggan.
  4. Bidang Bisnis

Faustine Kacang Sembunyi merupakan usaha perorangan (home industry) yang bergerak pada bidang produksi pengelolaan makanan ringan berupa cemilan kacang sembunyi dan pemasaran makanan ringan yang mengedepankan manajemen, serta berorientasi bahan baku makanan ringan yang sehat. Bisnis Faustine Kacang Sembunyi ini, bergerak pada bidang industri kecil dimana bisnis ini masih tergolong dalam Usaha Kecil Menengah (UKM).

  1. Keinginan secara spesifik di sisi keuangan, pasar, posisi bisnis di pasar, dan filosofinya

Keinginan di sisi keuangan dalam bisnis ini yakni adanya pengeluaran untuk produksi kacang sembunyi yang setidaknya berimbang dengan pendapatan yang diperoleh, akan tetapi diharapkan pengeluaran yang dikeluarkan untuk produksi kacang sembunyi ini lebih kecil dibandingkan dengan pendapatan yang nantinya akan diperoleh bagi bisnis ini. Jadi diharapkan adanya keuntungan yang besar bagi bisnis ini.

Segmen pasar yang dipilih dalam bisnis ini yakni pada segmen menengah kebawah, yang terdiri dari anak kecil, remaja, dewasa hingga lanjut usia, dimana keinginan kedepan dari bisnis ini yaitu diharapkan kedepannya akan bisa lebih meluas lagi dan juga sistim penjualannya dapat lebih meluas pula, bukannya hanya dalam lingkup penjualan yang hanya diproduksi kemudian dititip pada kios-kios saja tetapi juga diharapkan penjualannya dapat lebih luas baik di titip pada swalayan-swalayan besar maupun diharapkan penjualannya dapat sampai keluar daerah Kota Kendari.

Posisi bisnis kacang sembunyi ini di pasar yakni masih termaksud bisnis Usaha Kecil Menengah (UKM). Keinginan kedepannya yang diharapkan dalam bisnis ini bisa berkembang menjadi luas yang dapat di kenal di kalangan masyarakat baik di Kota Kendari maupun di daerah luar Kota Kendari.

Adapun filosofi dari Kacang sembunyi yakni, kacang tanah merupakan makanan yang kaya akan lemak, mengandung protein tinggi, zat besi, vitamin E dan kalsium, vitamin B kompleks dan fosforus, vitamin A dan K, lesitin, kolin, dan kalsium. Kacang tanah ini mempunyai rasa yang manis dan banyak digunakan untuk membuat beragam jenis kue. Salah satu dari sekian banyak olahan kacang tanah adalah “Kacang Sembunyi”. Belum dapat dipastikan makanan renyah ini berasal dari mana dibeberapa daerah di Indonesia kita dapat menemukan makanan ringan yang unik ini dengan rasa yang manis dan gurih. Kacang sembunyi merupakan makanan ringan berbahan dasar kacang tanah dan tepung terigu namun memiliki cita rasa yang nikmat dan sangat cocok untuk cemilan saat bersantai bagi para konsumen. Kini penggemar kacang sembunyi hampir merata disemua kalangan. Namun untuk produksinya masih sangat sedikit, apalagi akan banyak permintaan saat menjelang Natal, idul Fitri, dan perayaan hari besar lainnya.

  1. Hal-hal lain yang diharapkan

Adapun hal-hal lain yang diharapkan yakni agar bisnis ini dapat meluas lagi serta diharapkan bisnis ini dapat berkembang yakni bisnis ini bisa lebih kreatif dan inovatif lagi dalam mengelola bisnis kacang sembunyi seperti diciptakan kacang sembunyi rasa pedas, asin dan rasa lainnya serta bukan saja kacang sembunyi yang nantinya akan diproduksi tetapi juga diharapkan dapat mengembangkan berbagai jenis makanan ringan lainnya yang dapat bersaing di dunia pasar seperti keripik berbagai jenis dan rasa, makanan ringan dari kacang-kacangan lainnya dan sebagainya.

  1. EXECUTIVE SUMMARY
  2. Latar Belakang Rencana Bisnis, Maksud dan Tujuan

Bisnis ini lahir karena kesukaan pemilik terhadap makanan ringan terlebih lagi kacang sembunyi. Dengan melihat prospek bisnis dari makanan ringan tersebut maka bisnis ini di pilih sebagai bisnis yang digeluti dalam berwirausaha. Makanan ringan merupakan cemilan yang banyak disenangi baik dikalangan anak-anak, remaja, maupun dewasa. Alasan lain bisnis ini dipilih yakni karena pemilik melihat peluang bisnis dari kacang sembunyi ini baik, kini penggemar kacang sembunyi hampir merata disemua kalangan. Namun untuk produksinya masih sedikit, apalagi akan banyak permintaan kacang sembunyi saat menjelang Natal, idul Fitri, dan perayaan hari besar lainnya. Inilah alasan berdirinya bisnis “Faustine Kacang Sembunyi”.

Adapun maksud dan tujuan dari usaha bisnis ini, yakni untuk menciptakan makanan ringan yang menyehatkan bagi para konsumen karena diproduksi tanpa menggunakan bahan pengawet makanan, serta Faustine Kacang Sembunyi ini terbuat dari bahan baku yakni kacang tanah yang berkualitas serta mengandung gizi. Adapun maksud dan tujuan lainnya dari bisnis ini yakni dengan adanya bisnis ini diharapkan dapat menciptakan lapangan pekerjaan sehingga mengurangi pengangguran yang ada di Kota Kendari serta diharapkan kedepannya bisnis ini dapat memperoleh keuntungan yang baik dan juga usaha ini dapat terus berlanjut.

  1. Ringkasan Singkat Rencana Bisnis
  • Pemasarannya

Strategi pemasaran dari bisnis ini selain melalui mouth to mouth kepada relasi, Faustine Kacang Sembunyi dipromosikan sesuai dengan kemajuan teknologi informasi saat ini. Banyaknya masyarakat yang telah memiliki akun jejaring sosial menjadi salah satu kesempatan untuk mempromosikan produk Faustine Kacang Sembunyi ini baik lewat jejaring sosial, seperti facebook, blackberry messenger, twitter, blog dan e-mail. Fausitine Kacang Sembunyi juga menerima pesanan catering untuk para konsumen baik itu hari-hari biasa maupun pada saat hari-hari besar keagamaan, Faustine Kacang Sembunyi juga ditiipkan pada kios-kios, serta Faustine Kacang Sembunyi juga dijual langsung pada tempat produksinya. Tempat produksi Faustine Kacang Sembunyi ini sangat strategis sehingga membuat konsumen tertarik untuk datang dan kembali lagi memesan produk ini. Target pasar jangka panjang adalah memberikan produk yang inovatif, variatif, bergizi, dan harga terjangkau bagi masyarakat di Kota Kendari.

  • Industri

Pada bisnis yang didirikan ini yakni Faustine Kacang Sembunyi merupakan bisnis yang bergerak pada industri di bidang manufaktur, dimana bisnis ini, merupakan industri kecil.

  • Persaingannya

Adapun persaingan yang diharapkan bagi usaha ini yakni persaingan yang sehat dalam hal ini tidak menjatuhkan usaha-usaha lain yang sejenis.

Analsis SWOT untuk Faustine Kacang Sembunyi
 

SWOT

Terhadap posisi 1

 

Terhadap posisi 2

 

Terhadap posisi 3

 

Terhadap posisi 4

 

Produk Konsumen Pesaing Baru Produk

Pengganti

Strengths (kekuatan usaha) Faustine Kacang sembunyi memiliki rasa yang gurih dan renyah, terbuat dari bahan baku yakni kacang tanah yang berkualitas dan menyehatkan, serta rasanya manis Produk ini disukai oleh semua kalangan dari anak-anak hingga dewasa sebagai cemilan mereka Pelayanan terhadap konsumen baik dan juga memiliki produk kacang sembunyi yang lumayan enak Selain kacang sembunyi produk yang bisa mengganti produk ini yakni keripik bayam
Weakness (Kelemahan usaha) Rasa kacang sembunyinya terlalu manis Usaha kacang sembunyi ini sekarang sudah banyak pesaingnya Kurang memperhatikan kualitas produk Bila produk keripik bayam ini telah banyak pesaingnya dipasaran
Opportunity (peluang yang bisa diambil) Mencoba mencari serta membuat produk kacang sembunyi yang unik dengan rasayang berbeda dari sebelumya yang dapat disukai oleh para konsumen Melakukan inovasi dan kreasi produk dari kacang sembunyi baik iu dari citra rasa maupun warna seperti kacang sembunyi rasa pedas dan tetap mengutamakan kualitas produk agar konsumen tetap loyal terhadap Faustine Kacang Sembunyi. Harus terus meningkatkan kualias dari produk serta meningkatkan pelayanan terhadap konsumen Memiliki peluang yang baik, bila masih banyak para pembisnis yang belum menggeluti usaha keripik bayam ini.
Threats (ancaman terhadap usaha) Semakin banyak pesaing maka Faustine Kacang Sembunyi harus lebih inovatif dan kreatif, dengan demikian harga dari kacang sembunyi ini dapat pula mengalami kenaikan Persaingan didunia makanan ringan akan semakin ketat dengan begitu maka Faustine Kacang Sembunyi harus terus meningkatkan kualitasnya untuk mengahadapi persaingan tersebut Pesaing baru ini baru akan memasuki dunia pasar jika telah menemukan peluangnya dalam berbisnis dalam bidang makanan ringan Kemungkinan dengan semakin ketatnya persaingan didunia pasar maka tidak dituntut kemungkinan tingkat keuntungan dalam usaha akan mengecil atau menurun
  • Produksinya

Adapun produksi dalam bisnis Faustine Kacang Sembunyi ini yakni dalam sehari akan diproduksi sebanyak 100 bungkus per minggu dimana satu bungkus kacang sembunyi diberi harga Rp.6.000,-. Adapun sarana prasarana yang digunakan dalam memproduksi kacang sembunyi ini yakni cara pembuatannya masih secara manual hanya pengelolaan adonan saja yang menggunakan mesin yaitu mixer, selebihnya dikerjakan secar manual tanpa bantuan mesin canggih. Dalam memproduksi produk ini dikerjakan oleh empat orang karyawan yang masing-masing memiliki tugas dan tanggung jawabnya.

  • Keuangannya

Bisnis Fausine Kacang Sembunyi ini diharapkan pada bagian keuangan hal yang diharapkan yakni agar bisnis ini dapat dikelola dengan baik sehingga dana yang dimiliki oleh bisnis ini dapat digunakan dengan sebaik-baiknya sehingga bisnis ini dapa memperoleh laba yang baik bagi pemilik usaha.

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

  • MARKETING PLAN
  • Aspek Kualitas
  1. Company

Hal yang membedakan bisnis Faustine Kacang Sembunyi secara spesifik dengan pesaing yakni bisnis ini merupakan bisnis makanan ringan dimana bisnis ini memiliki keunggulan yakni konsumen banyak yang menyukai produk makanan ringan seperti kacang sembunyi sebagai makanan untuk besantai dan juga bisnis ini banyak yang mencarinya pada saat hari-hari besar keagamaan untuk disajikan pada tamu, dan yang membedakan bisnis ini dengan bisnis lainnya yakni produk dari bisnis ini sangat mudah dibuat dan juga biaya yang dikeluarkan untuk membuat bisnis ini tidak terlalu mahal, dan produk kacang sembunyi ini dijual dengan harga yang relatif murah.

  1. Product

Hal yang membedakan produk Faustine Kacang Sembunyi ini dengan produk pesaing yakni dari sisi rasa produk dari Faustine Kacang Sembunyi ini memiliki bumbu tambahan yang dijadikan sebagai resep rahasia dari bisnis ini, yakni adanyatambahan parutan bawang putih pada adonan hal ini dilakukan agar rasa kacang sembunyi lebih enak dan gurih, serta dari sisi kesehatan yang membedakan produk dari Faustine Kacang Sembunyi dengan produk pesaing yakni produk dari Faustine Kacang Sembunyi dikemas dengan menggunakan aluminium foil yang dapat membuat kacang sembunyi dapat bertahan lama yakni dua sampai tiga bulan, jadi Faustine Kacang Sembunyi ini baik untuk kesehatan para konsumen karena tidak menggunakan bahan pengawet makanan.

  1. Personnel

Yang membedakan personil dari bisnis Faustine Kacang Sembunyi dengan pesaing yakni dalam proses produksi dari bisnis Faustine Kacang Sembunyi, ada orang yang melakukan pengawasan dalam proses produksi, hal ini dilakukan agar kacang sembunyi yang nantinya akan dijual oleh konsumen memiliki kualitas yang baik, adapun hal-hal yang diawasi yakni dari bahan baku pembuatan kacang sembunyi ini diperiksa dengan baik apakah bahan-bahan yang digunakan berkualitas atau tidak, kemudian pada saat kacang sembunyi ini dibuat pengawas memperhatikan apakah dalam proses produksi para karyawan tetap menjaga kebersihan atau tidak. Faustine Kacang Sembunyi juga menerima catering bagi para konsumen yang ingin memesan dan pesanan tersebut akan diantarkan langsung kepada konsumen. Faustine Kacang Sembunyi sangat memperhaikan kualitas produk bagi para konsumen demi keloyalitasan para konsumen terhadap bisnis ini.

  • Apek Strategi Pemasaran
  1. Market Share

Segmentasi pasar yang dilakukan oleh Faustine Kacang Sembunyi yakni produk dari bisnis ini ditujukan pada golongan ekonomi kelas menengah kebawah dan produk berupa kacang sembunyi ini dapat dikonsumsi oleh segala jenis usia baik dari anak-anak hingga usia dewasa.

Dari segmentasi tersebut adapun targeting yang dilakukan yakni Faustine Kacang Sembunyi memilih segmentasi demografi dari segi pendapatan. Dengan begitu bisnis ini dalam memasarkan produknya melihat kemampuan dari para konsumen dalam membeli produk kacang sembunyi ini. Karena bisnis ini memilih segmen tersebut maka produk dari kacang sembunyi ini memiliki harga yang relatif murah dan terjangkau untuk para konsumen.

Wilayah pemasaran produk kacang sembunyi ini yakni meliputi seluruh daerah di Kota Kendari dan juga nantinya akan diusahakan agar produk ini dapat di pasarkan baik di dalam Kota Kendari maupun diluar Koa Kendari. Adapun posisi bisnis dari Faustine Kacang Sembunyi ini yani erletak di Jl. Mayjend S. Parman No. 36 Kendari, dimana posisi ini sangat strategis sehingga para konsumen dapat mudah memesan kacang sembunyi ini dengan mudah dikarenakan akses jalan yang relatif mudah dilalui.

  1. Heart Share

Adapun strategi yang digunakan untuk mempererat hubungan antara bisnis dari Faustine Kacang Sembunyi dengan konsumen yakni dengan tetap menjaga kepercayaan konsumen terhadap bisnis ini yakni dalam hal mengutamakan kualitas dari produk kacang sembunyi dan juga memberikan pelayanan yang baik terhadap konsumen dalam melayani mereka karena Faustine Kacang Sembunyi memiliki prinsip bahwa kepuasan konsumen adalah hal yang paling penting dan yang paling utama dalam berbisnis. Semua ini dilakukan untuk menjaga hubungan dari bisnis Faustine Kacang Sembunyi dengan para konsumen agar tejalin kerja sama yang baik dan juga keloyalitasan dari para konsumen tetap terus ada untuk bisnis ini.

  1. Mind Share

Adapun strategi brand yang digunakan dalam bisnis ini yakni bisnis ini diberi brand yakni Faustine, dimana nama ini digunakan agar para konsumen dapat mudah mengingatnya, jadi bisnis ini dinamakan Faustine Kacang Sembunyi.

  • Strategi 6-P
  1. Market Area

Market area dari bisnis ini yakni produk dari Faustine Kacang Sembunyi akan dititip dan dijual pada kios-kios serta dijual langsung pada tempat produksi kacang sembunyi ini yakni pada Jl. Mayjend S. Parman No. 36 Kendari.

  1. Market Share

Adapun market share yang dilakukan dalam bisnis Faustine Kacang Sembunyi untuk strategi promotion yakni dengan cara mulut ke mulut hal ini dilakukan dengan melakukan pendekatan kepada konsumen dengan memberikan rasa puas dari produk kacang sembunyi yang telah diproduksi maka dengan sendirinya konsumen tersebut akan bercerita tentang produk dari bisnis Faustine Kacang Sembunyi kepada rekan-rekan mereka maupun sanak saudara mereka. Selain itu Faustine Kacang Sembunyi juga akan menggunakan teknologi yang telah ada dalam mempromosikan bisnis ini melalui internet dan jejaring sosial seperti, seperti facebook, blackberry messenger, twitter, blog maupun e-mail. Hal ini dilakukan agar Faustine Kacang Sembunyi dapat dikenal dengan baik di masyarakat.

  1. Industry 5-C

Company Profil: Faustine bisnis merupakan bisnis yang belum lama dibentuk, bisnis ini telah berdiri sekitar tiga tahun yang lalu yakni pada tahun 2013. Dengan usia yang demikian, bisnis ini akan dijalankan dengan baik untuk mencapai keberhasilan dalam berbisnis. Bisnis ini merupakan bisnis yang masih bergerak dalam usaha kecil menengah (UKM), dimana pendapatan yang diharapkan minimal Rp. 600.000,- per harinya dengan penjualan yakni minimal 100 bungkus per bulannya, jadi dalam satu bulan dilakukan empat kali produksi, jadi jumlah total produk yang akan dihasilkan per bulan yakni 400 bungkus kacang sembunyi. Jadi pendapatan minimum perbulan yang diharapkan yakni Rp. 2.400.000,-. Dalam menjalankan bisnis ini diharapkan semua karyawan dapat saling membantu satu sama laindalam melayani para konsumen. Faustine Kacang Sembunyi akan memberikan layanan kepada seluruh konsumen dengan kualitas layanan yang terbaik. Kualitas produk, kepuasan konsumen, respon time tercepat merupakan modal utama yang dipegang oleh Faustine Kacang Sembunyi dalam menjalankan bisnis.

Competitor analysis and mapping: adapun analisis pesaing dan pemetaan yang dilakukan oleh bisnis ini yakni Faustine Kacang Sembuyi dalam menjual produknya yakni pada Jl. Mayjend S. Parman No. 36 Kendari, lokasi tersebut merupakan lokasi yang tidak memiliki pesaing berat dimana para pesaing tersebut memiliki kekurangan berupa produk mereka dikemas dengan menggunakan plastik biasa tidak menggunakan aluminuim foil sebagai kemasan untuk produknya, dan juga produk yang dibuat oleh bisnis Faustine Kacang Sembunyi tidak menggunakan bahan pengawet makanan jadi produk ini merupakan produk makanan ringan yang baik untuk kesehatan. Jadi bisnis Faustine Kacang Sembunyi mempunyai andil yang lebih besar dalam menguasai pasar disekitaran lokasi tersebut dibandingkan para pesaingnya.

Customer’s profile and analysis: adapun profil dari para konsumen atau pelanggan dari Faustine Kacang Sembunyi yakni bisnis ini berfokus pada konsumen menengah kebawah yakni melihat dari sisi demografi yakni pendapatan yang dimiliki oleh para konsumen, dimana produk kacang sembunyi akan dipasarkan sesuai dengan segmen pasar yang telah bisnis ini tetapkan. Faustine Kacang Sembunyi akan terus melakukan inovasi-inovasi produk dan juga menyesuaikan rasa sesuai dengan keinginan para konsumen, bisnis ini juga akan mempererat hubungan dengan para pelanggan melalui komunikasi dan juga pelayanan yang baik kepada mereka, hal ini dilakukan untuk menjaga loyalitas pelanggan terhadap Faustine Kacang Sembunyi.

Change driver in the industry: Faustine Kacang Sembunyi akan melakukan strategi perubahan hal ini dilakukan dikarenakan adanya perubahan teknologi, sosial, budaya dan ekonomi yang ada pada masyarakat. Dimana perubahan-perubahan tersebut y dilakukan untuk meningkatkan kualitas produk berupa kacang sembunyi ini, serta perubahan yang dilakukan tersebut juga bertujuan agar bisnis ini dapat berkembang ke arah yang lebih baik lagi.

Competition: Kompetisi yang akan dilakukan oleh Faustine Kacang Sembunyi merupakan kompetisi dengan persaingan secara sehat, dimana dalam proses mempromosikan produk berupa kacang sembunyi yang dimiliki oleh bisnis ini tidak akan melakukan tindakan yang menjatuhkan produk dari para pesaing. Untuk bersaing secara sehat dengan para pesaing maka Faustine Kacang Sembunyi akan melakukan inovasi kacang sembunyi seperti akan melakukan inovasi pada rasa kacang sembunyi yang berbeda dari biasanya seperti kacang sembunyi rasa pedas dan Faustine Kacang Sembunyi akan melakukan inovasi-inovasi lainnya agar dapat bertahan dalam dunia persaingan bisnis yang nantinya akan semakin ketat.

  1. Marketing Strategi
  • Differentiation strategy

Faustine Kacang Sembunyi mendeferensiasikan produknya berupa kacang sembunyi kepada konsumen, yakni kacang sembunyi yang diproduksi merupakan produk makanan ringan yang sehat, yang dibuat tanpa menggunakan bahan pengawet makanan, yang merupakan produk berkualitas bagi para konsumennya. Dengan menggunakan kemasan berupa aluminium foil, merupakan salah satu kelebihan dari produk pesaing yang tidak menggunakan aluminium foil sebagai kemasan untuk produk kacang sembunyi mereka. Bahan baku yang digunakan juga pada produk kacang sembunyi ini yakni kacang tanah merupakan bahan baku yang berkualitas, yang dipersiapkan bagi para konsumennya untuk meningkatkan mutu dari produk Faustine Kacang Sembunyi ini.

  • Segmentasi, targeting, and positioning stategy

Segmentasi dari bisnis Fausine Kacang Sembunyi ini yakni konsumen mengengah kebawah, adapun targeting dari segmentasi ini yakni segemntasi demografi dari segi pendapatan. Dimana positioning strategy yang dilakukan yakni, produk berupa kacang sembunyi dari bisnis ini dipasarkan pada tempat yang strategis dimana Faustine Kacang Sembunyi ini meliha kemampuan dari para konsumen dalam membeli produk kacang sembunyi ini. Karena bisnis ini memilih segmen tersebut maka produk dari kacang sembunyi ini memiliki harga yang relatif murah dan terjangkau untuk para konsumen yakni senilai Rp. 6.000 per bungkusnya.

  • Branding, process, and services strategy

Pada branding produk dimana diharapka dapat menyenangkan konsumen dan juga selalu diminatioleh para konsumen sebagai cemilan kesukaan mereka. Dan juga diharapkan pada proses produksi dilakukan dengan baik oleh para karyawan dalam hal pemilihan bahan baku yang berkualitas serta membuanya dengan baik sehingga kebersihan dan mutu dari produk kacang sembunyi tersebut terjamin.

  • Marketing communication

Adapun marketing communication di dalam bisnis Faustine Kacang Sembunyi yakni produk kacang sembunyi yang telah diproduksi kemudian akan dipromosikan, hal ini dilakukan untuk meningkatkan penjualan dalam bisnis ini. Hal-hal yang dilakukan untuk mempromosikan produk berupa kacang sembunyi tersebut yakni adanya promosi dari konsumen sendiri dengan metode mulut ke mulut agar informasi tentang produk ini dapat tersebar kepada kerabat dan sanak saudara dari konsumen tersebut, selain itu Faustine Kacang Sembunyi dipromosikan sesuai dengan kemajuan teknologi informasi saat ini. Banyaknya masyarakat yang telah memiliki akun jejaring sosial menjadi salah satu kesempatan untuk mempromosikan produk Faustine Kacang Sembunyi ini baik lewat jejaring sosial, seperti facebook, blackberry messenger, twitter, blog dan e-mail. Hal-hal dalam promosi produk berupa kacang sembunyi tersebut dilakukan agar produk tersebut dapat diketahui dan dikenal oleh masyarakat luas baik masyaraka yang ada di Kota Kendari maupun masyarakat yang ada diluar Kota Kendari.

  • Marketing mix (6-P)

Product. Faustine Kacang sembunyi merupakan suatu Usaha Kecil Mnengah yang memproduksi sebuah produk yakni Kacang Sembunyi. Selain menjual dan menitipkan produk ini pada kios-kios, bisnis ini juga menerima pesan antar dan juga catering dari para konsumen.

Price. Adapun harga yang ditetapkan oleh bisnis Faustine Kacang Sembunyi ini mer,upakan harga yang relatif murah untuk para konsumennya yakni satu bungkus kacang sembunyi seharga Rp. 6.000,-.

People. Di dalam bisnis Faustine Kacang Sembunyi ini memiliki kriteria bagi para karyawannya yakni, mereka harus memiliki kejujuran ynag tinggi, bertanggung jawab, disiplin, dan juga dapat menjalankan tugasnya dengan baik, serta mengutamakan kualitas produk demi tercapainya suatu harapan dalam bisnis ini yakni kepuasan konsumen.

Promotion. Strategi promosi yang dilakukan oleh Faustine Kacang Sembunyi untuk mendapatkan konsumen sebanyak mungkin sesuai dengan harapan dari bisnis ini yakni dengan memanfaatkan teknologi informasi saat ini seperti yang diketahui pada era modern ini sudah banyak masyarakat yang memiliki jejaring sosial hal ini merupakan suatu kesempatan emas bagi bisnis ini untuk mempromosika produk berupa kacang sembunyi lewat jejaring sosial tersebut seperti facebook, blackberry messenger, twitter, blog dan e-mail. Adapun cara lain untuk mempromosikan bisnis ini yakni dengan mulut kemulut dari para pelanggan ataupun konsumen dari produk yang dimiliki oleh bisnis Faustine Kacang Sembunyi ini.

Place. Bisnis Faustine Kacang Sembunyi ini memiliki tempat yang stategis, dimana tempat produksi produk digunakan juga sekaligus sebagai tempat menjual, dimana Fasustine Kacang Sembunyi ini beralokasi didepan jalanan umum yang merupakan tempat yang strategis dan mudah dijangkau oleh masyarakat.

Profit. Adapun keuntungan yang dihaarapkan dari adanya bisnis ini yakni minimal Rp. 1.000.000,- per bulannya. Dengan proses produksi kurang lebih 2 jam perhari.

  1. Service and Guarantee

Adapun layanan dan jaminan yang diberikan oleh bisnis Faustine Kacang Sembunyi ini yakni, bisnis ini dalam memberikan layanan kepada konsumen memberikan layanan yang baik dan juga yang dapat memuaskan para konsumen dimana Faustine Kacang Sembunyi ini menerima pesan antar kepada konsumen yang ingin membeli produk berupa kacang sembunyi ini, dan Faustine Kacang Sembunyi ini juga menerima catering dari konsumen baik itu hari-hari biasa terlebih lagi pada hari-hari besar keagamaan seperti natal, idul fitri, dan hari besar keagamaan lainnya, dimana semua itu dilakukan dengan penuh rasa tanggung jawab dan juga karyawan dari Faustine Kacang Sembunyi ini akan memberikan pelayanan yang ramah kepada konsumen agar mereka merasa puas dengan pelayanan yang diberikan.

Kemudian juga jaminan yang akan diberikan oleh Faustine Kacang Sembunyi kepada konsumen yakni jika ada produk yang kemasannya rusak misalnya dikemas tidak dengan rapat maka Faustine Kacang Sembunyi bersedia untuk menggantikan rugi produk tersebut yakni dengan menggantikan produk yang kemasannya telah rusak tersebut atau dengan mengembalikan uang dari konsumen tersebut.

  1. Activity and Process

Adapun kegiatan-kegiatan yang dilakukan serta proses produksi dari kacang sembunyi yakni dijabarkan sebagai berikut:

Bahan-bahan yang digunakan dalam pembuatan kacang sembunyi yakni:

  • 1 kg terigu
  • 1/2 kg kacang tanah
  • 1/2 kg gula pasir
  • 4 butir telur
  • Mentega secukupnya
  • Minyak goreng

Dan alat-alat yang digunakan dalam produksi kacang sembunyi yakni alat press, alat penggiling, pisau, kompor, kuali, sude,irus, aluminium foil, tirus, katepi, dan wadah.

Proses produksi atu cara pembuatan kacang sembunyi ini yakni dapat dilihat pada gambar dibawah ini:

Berikut ini adalah Cara Membuat Faustine Kacang Sembunyi :

  1. Campur terigu, telur, mentega, garam, air secukupnya. Dan Usahakan agar tidak terlalu lembek.
  2. Giling adonan setebal 1/4cm.
  3. Potong persegi 2x3cm
  4. Ambil sebutir kacang, taruh di sudut potongan adonan. Gulung menyerong.
  5. Lakukan hingga adonan & kacang habis
  6. Panaskan 1 liter minyak, masukkan 1 sendok gula pasir, biarkan cair. Goreng kira-kira 8 potong, goreng hingga kecokelatan.
  7. Kemudian dinginkan sejenak, setelah itu kacang sembunyi dikemas dengan mengunakan aluminium foil
  8. Faustine kacangg sembunyi siap untuk dijual

Setelah proses produksi dilakukan kemudian, kegiaan berikutnya adalah memasarakan produk-produk yang telah siap jual kemudian didistribusikan kepada konsumen.

  1. Pricing Strategi

Break Event Point (BEP) Pricing:

Rumus :

BEP =  VC x Q + FC

Q

Keterangan:

VC = Variabel Cost

Q   = Volume penjualan

FC = Fixed Cost

Berikut perhitungan Break Event Point (BEP) pada bisnis Faustine Kacang Sembunyi yakni sebagai berikut:

Dalam satu sebulan diasumsikan:

Kapasitas produksi : 400 unit (Q)

Variabel Cost        : Rp. 50,-/ unit

FC                         : Rp. 850.000,-

Maka BEP produksi pada usaha Faustine Kacang Sembunyi yakni:

BEP =  Rp. 50 x 400 + Rp. 850.000    = Rp. 2.175 unit

400

  1. BISNIS YANG TUJUANNYA MENJUAL PRODUK

Ada dua jenis bisnis yakni (1) menjual produk (barang) dengan basisi produksi dan (2) menjual produk (barang) tanpa melakukan proses produksi.

Faustine Kacang Sembunyi merupakan suatu bisnis yang berorientasi menawarkan dan menjual produk berupa barang yaitu menjual produk (barang) dengan basis produksi. Berikut merupakan skema konsep bisnis berbasis produksi untuk bisnis Faustine Kacang Sembunyi:

Bisnis ini merupakan bisnis yang bergerak pada industri di bidang manufaktur dimana bisnis ini merupakan industri kecil. Adapun aktivitas yang dilakukan dalam bisnis ini yakni dimulai dengan pemasok memasokan bahan baku kedalam bisnis Faustine Kacang Sembunyi kemudian bahan baku yang telah ada tersebut diproses dan diolah hal ini dinamakan proses produksi. Setelah diproduksi kacang sembunyi ini kemudian dikemas dan dipasarkan kemudian didistribusikan kepada konsumen. Semua proses diatas merupakan bisnis dengan basis produksi secara penuh yang dimulai dari produksi hingga pemasaran dan didistribusikan kepada konsumen.

  1. PERSEDIAAN

Adapun cara menghitung jumlah pada bisnis Faustine Kacang Sembunyi ini yakni dengan menggunakan metode Economic Order Quantity (EOQ), metode ini bertujuan untuk menentukan berapa jumlah pembelian yang paling ekonomis untuk dilakukan dalam setiap kali pembelian.

Rumus dari Economic Order Quantity (EOQ) yakni sebagai berikut:

Dimana:

Q = jumlah pemesanan yang minimal setiap kali pesan

R = kebutuhan baku baku dalam satu tahun

O = biaya pesan untuk setiap kali

C = biaya simpan per satuan unit dalam satuan waktu tertentu

Dengan melihat bahwa produk kacang sembunyi ini di targetkan di produksi dalam jumlah yang cukup banyak yakni sebanyak 400 bungkus perbulannya, maka diperlukannya perhitungan persediaan bahan baku yakni kacang tanah agar bahan baku untuk produksi kacang sembunyi tersebut tidak kosong atau kehabisan, berikut perhitungan Economis Order Quality pada bisnis Faustine Kacang Sembunyi pada persediaan kacang tanah yakni sebagai berikut:

R = 2500 Kg kacang tanah/ tahun

Biaya pesan (O) = Rp 30.000/unit

Biaya simpan (C) = Rp. 500/unit

Maka

Jadi, jumlah yang ekonomis adalah 550 Kg kacang tanah dalam sekali pesanan. Sedangkan jumlah pemesanan dalam satu tahun adalah jumlah pemesanan dalam satu tahun yang dibagi jumlah sekali pesannya adalah sebagai berikut

Sedangkan panjang siklus pemesanan pada bisnis yang didirikan ini dalam hal ini Faustine Kacang Sembunyi adalah sebagai berikut:

= 79 hari (dimana harus segera order atau minimal 79 – 3 =   76 hari)

Untuk menghitung total biaya dari persediaan dalam bisnis Faustine Kacang Sembunyi diperlukan terlebih dahulu untuk menghitung biaya pesan dan juga biaya simpan yang akan dijabarkan sebagai berikut:

  • Total Biaya Simpan [Total Order Cost (Tco)]

TCo = luas segitiga biaya pesan

TCo = 1 luas alas x tinggi

2

TCo = 1 Q x H = Q H

2                   2

TCo = Q H

2

Dimana dalam hal ini biaya pesan tergantung dari jumlah produk yang dipesan

Berdasarkan rumus diatas, maka bisnis Fautine Kacang Sembunyi, menghitung total biaya pesan adalah sebagai berikut:

TCo =

=

= Rp. 4.825.000,-

Jadi, total biaya pesanan pada perusahaan sebesar Rp. 4.825.000,-per pesanan.

  • Total Biaya Simpan (TCc)

Total biaya simpan adalah luas segitiga dari grafik biaya simpan, yaitu:

TCc = 1 Q Sc

2

TCc = Q Sc

2

Berdasarkan rumus diatas, maka perusahaan menghitung total biaya simpan adalah sebagai berikut:

TCc =

=

= Rp. 137.500,-/pesan

Jadi, total biaya pesanan pada perusahaan sebesar Rp. 137.500,- per pesanan.

  1. HARGA

Harga adalah penetapan posisi pasar. Dimana dalam pasar harga yang murah berarti segmen pasarnya untuk kalangan menengah ke bawah sedangkan harga premium untuk segmen pasar kalangan menengah ke atas. Dalam Bisnis ini menggunakan ada dua metode yang digunakan untuk penentuan pasar yakni harga berdasarkan harga pasar serta harga berdasarkan biaya. Berikut perhitungan dua metode tersebut yakni:

  • Harga Berdasarkan Harga Pasar (Price based market)

Adapun harga pasar didalam bisnis Faustine Kacang Sembunyi yang dilihat dari aspek persaingan antara produk Faustine Kacang Sembunyi dengan produk pesaing yang ditawarkan kepada para konsumen yang ada dipasar, yakni dijabarkan sebagai berikut:

Harga pesaing                                        = Rp. 6.500/ bungkus

Harga yang diharapkan konsumen        = Rp. 6.000/ bungkus

Setelah Fausine Kacang Sembunyi memperoleh data tersebut maka bisnis ini melakukan perhitungan-perhitungan agar harga yang diharapkan oleh konsumen tersebut dapat terwujud tanpa perlu mengurangi kualitas dari produk kacang sembunyi. Adapun struktur harga bahan baku yang berbeda yakni:

Biaya bahan baku = Rp.3.000/bungkus        (sebelumya RP.3.500/bungkus)

Biaya overhead     = Rp.1.500/bungkus       (sebelumnya Rp.1.200/bungkus)

Biaya tenaga kerja = Rp1.000/bungkus  + (sebelumnya Rp.1.500/bungkus) +

Total biaya     = Rp.5.500/bungkus      (sebelumnya Rp.6.200/bungkus)

Target laba           = Rp.500/bungkus      + (sebelumnya Rp.300/bungkus) +

Harga jual       = Rp.6.000/bungkus     (sebelumnya Rp.6.500/bungkus)

Dari data-data diatas dapat diperoleh harga jual produk dari bisnis Faustine Kacang Sembunyi harga jual dari produk yang baru yaitu Rp.6.000/ bungkus dimana harga tersebut kurang dari Rp.6.500/ bungkus dimana produk dari Faustine Kacang Sembunyi ini diharapkan dapat laku di pasaran.

  • Harga Berdasarkan Biaya (Price based cost)

Adapun perhitungan harga berdasarkan biaya produksi pada bisnis Faustine Kacang Sembunyi ini yakni diperkirakan perhitungan ini memiliki risiko yakni kemungkinan besar hargaynag akan ditawarkan bisa menjadi lebih tinggi dari harga produk yang dimiliki oleh pesaing.

Berikut penetapan harga berdasarkan biaya dapat diilustrasikan dengan dua cara strategi yang berbeda, yakni sebagai berikut:

Uraian COST APPROACH

TO PRICING

(Rp/gelas)

Dari produksi untuk harga pasar PRICING TO THE MARKET (Rp/gelas) Dari acuan pasar untuk produksi KETERANGAN
Biaya bahan baku 3.500 3.000 Inovasi pada bahan baku
Biaya overhead 1.200 1.500 Biaya R&D lebih tinggi
Biaya Tenaga Kerja 1.500 1.000 Biaya tenaga kerja lebh rendah
Total Biaya 6.200 5.500
Target Keuntungan     300    500 ∆ = 50
Rencana harga jual 6.500 6.000 Keuntungan lebih besar
Info. Harga Pesaing 7.000 7.000 Diasumsikan harga rata-rata di pasar
Keterangan: Laku Lebih laku karena lebih rendah harganya

Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa strategi harga berdasarkan pasar akan lebih efektif dibanding dengan strategi lainnya.

  • LAPORAN KEUANGAN
  • Laporan Laba Rugi

Adapun laporan laba rugi dalam bisnis Faustine Kacang Sembunyi yakni  adalah sebagai berikut:

Faustine Kacang Sembunyi

Laporan Laba Rugi

(Dalam Rupiah)

Perkiraan 31 Desember 2014 31 Desember 2013
Penjualan Rp. 248.000.000,- Rp. 129.000.000,-
Harga Pokok Penjualan    (Rp. 220.000.000,-) (Rp. 104.300.000,-)
Laba Bruto Rp.     28.000.000,- Rp.     24.700.000,-
Biaya Operasional:
Biaya Penjualan     (Rp.       750.000,-)      (Rp.       700.000,-)
Biaya Administrasi dan Umum    (Rp.         450.000,-)     (Rp.       450.000,-)
Total Biaya Operasional      (Rp.   1.200.000,-)      (Rp.   1.150.000,-)
Laba Sebelum Pajak          Rp.   26.800.000,-        Rp. 23.550.000,-
Pajak (10%)          (Rp.   2.680.000,-)          (Rp.     2.355.000,-)
Laba Setelah Pajak          Rp. 24.120.000,-     Rp.  21.195.000,-
  • Laporan Neraca

Adapun laporan keuangan perusahaan pada laporan neraca adalah sebagai berikut:

Faustine Kacang Sembunyi

Neraca

(Dalam Rupiah)

Perkiraan 31 Desember 2014 31 Desember 2013
AKTIVA
AKTIVA LANCAR
Kas Rp. 30.000.000,- Rp. 27.000.000,-
Persediaan Rp.   2.500.000,- Rp.   2.200.000,-
Total Aktiva Lancar Rp. 32.500.000,- Rp. 29.200.000,-
AKTIVA TETAP
Bangunan Rp.   6.000.000,- Rp. 8.000.000,-
Peralatan Rp.   1.200.000,- Rp.   1.300.000,-
Perlengkapan Rp.   1.600.000,- Rp.   1.800.000,-
Penyusutan (Rp.     2.530.000,-)      (Rp.   2.500.000,-)
Total Aktiva Tetap Rp.   6.270.000,- Rp. 8.600.000,-
TOTAL AKTIVA Rp. 38.770.000,- Rp. 37.800.000,-
 
PASSIVA
Hutang Dagang Rp.   10.000.000,- Rp. 9.600.000,-
Modal Sendiri Rp. 25.400.000,- Rp. 25.400.000,-
Laba di tahan Rp.   3.370.000,- Rp.   2.800.000,-
TOTAL PASSIVA Rp. 38.770.000,- Rp. 37.800.000,-
  1. ANALISA LAPORAN KEUANGAN

Analisa laporan keuangan pada dalam bisnis Faustine Kacang Sembunyi yakni di klasifikasikan sebgai berikut:

  • Analisa Likuiditas

Analisis likuiditas merupakan salah satu alat analisis keuangan yang menunjukkan kemampuan perusahaan untuk melunasi hutang jangka pendeknya dengan adanya aktiva lancar yang dimiliki perusahaan. Berikut analisis pada bisnis Faustine Kacang Sembunyi:

  • Current Ratio (CR) = Current Asset    =  Aktiva lancar    

Current Libilities         Utang Lancar

Berikut perhitungan Current Ratio pada bisnis Faustine Kacang Sembunyi, yang dilihat dari Neraca, yakni:

CR = Rp. 32.500.000,- = 3,25 x

Rp.   10.000.000,-

Dari perhitungan di atas, dapat disimpulkan bahwa bisnis Faustine Kacang Sembunyi ini memiliki kemampuan untuk membayar hutang jangka pendeknya sangat baik, dimana dari perhitungan Curren Ratio nya menunjukkaan hasil lebih dari 1.

  • Quick Ratio =   Aktiva lancar – Persediaan

Hutang lancar

Berikut perhitungan Quick Ratio pada bisnis Faustine Kacang Sembunyi, yakni:

Quick Ratio = 32.500.000   – 2.500.000  = 3

10.000.000,-

  • Cash Ratio

= 3

  • Analisa Struktur Keuangan

Analisis struktur keuangan menggunakan analisis solvabilitas atau leverage yang menunjukkan kemampuan perusahaan untuk memenuhi segala kewajiban finansialnya seandainya perusahaan tiba-tiba mengalami kesulitan likuiditas dan kemudian dilikuidasi.Pada bisnis Faustine Kacang Sembunyi analisis struktur keuangan dihitung dengan menggunakan beberapa analisis keuangan dengan perhitungan sebagai berikut:

  • Debt Ratio (rasio utang)

Dimana dalam Neraca pada bisnis Faustine Kacang Sembunyi Debt Ratio dapat dihitung yakni:

  • Debt to equity ratio

Dimana dalam Neraca pada bisnis Faustine Kacang Sembunyi Debt to equity ratio dapat dihitung yakni:

  • Times Interest Earned (TIE) = rasio laba dengan beban bunga

Pada bisnis Faustine Kacang Sembunyi tidak memperhitungkan times interest earned selama dua tahun dikarenakan bisnis ini tidak melakukan pinjaman kepada pihak bank sehinga dalam laporan keuangan pada bisnis ini tidak terdapat pembayaran bunga.

  • Analisis aktivitas perusahaan

Analisis pada rasio aktivitas perusahaan merupakan salah satu rasio yang menganalisis laporan keuangan yang menunjukkan aktivitas yang mengukur pada seberapa besar keefektifan perusahaan dalam memanfaatkan semua sumber daya yang ada pada pengendaliannya. Pada bisnis Faustine Kacang Sembunyi ini analisis aktivitasnya dihitung dengan menggunakan beberapa rasio, yakni:

  • Rasio perputaran persediaan (invenory turn-over)

= 14,67 x

Dari laporan Neraca dan laporan laba rugi didapat:

  • Investory Turnover Ratio (at market)

Rasio di atas mengukur efisiensi pengendalian persediaan barang yang di beli untuk dijual kembali, sehingga dapat diketahui seberapa besar efisiensi operasional dalam menginvestasikan modalnya dalam sisi persediaan yang ada pada bisnis Faustine Kacang Sembunyi ini.

  • Analisis Penilaian Pasar

Pada bisnis Faustine Kacang Sembunyi ini, perusahaan tidak menganalisis laporan keuangan pada penilaian pasar dikarenakan, modal pada Faustine Kacang Sembunyi ini merupakan seratus persen berasal dari modal sendiri sang pemilik bisnis. Serta bisnis ini juga merupakan bisnis yang erbilang masih industri kecil yang hanya memproduksi untuk wilayah loal saja bukan merupakan perusahaan go public. Seperti yang diketahui analisis penilaian pasar merupakan suatu bisnis yang digunakan pada perusahaan-perusahaan go public yang berada pada industri besar.

  1. STRATEGI MEMETAKAN KUALITAS DAN HARGA UNTUK MENGETAHUI POSISI PRODUK DI PASAR

Adapun strategi memetakan kualitas dan harga untuk mengetahui posisi produk di pasar yang ada dalam bisnis Faustine Kacang Sembunyi yakni dilakukan dengan melihat persaingan yang ada di dunia pasar.

Dimana untuk mengetahui hal tersebut bisnis Faustine Kacang Sembunyi ini melakukan sebuah riset dan survei terhadap produk-produk para pesaingnya, adapun data-data yang diperoleh dari hasil riset dan survei yang telah dilakukan yakni sebagai berikut:

  • Harga yang tertinggi yakni pada produk dari pesaing yakni Kacang Sembunyi Merpati dengan harga per bungkus Rp 8.500,- dan yang terendah adalah Rani Kacang Sembunyi yakni dengan harga Rp 5.000,- per bungkusnya
  • Kualitas yang ada dan dikenal dari produk para pesaing yang beroperasi pada lokasi jalan yakni pada Jl. Mayjend S. Parman, yakni sebagai berikut:

No

Nama Produk

Kualitas

Kode

Harga / bungkus

Sangat Bagus

Bagus

Biasa

1

Kacang Sembunyi Merpati

ü

³

Rp. 8.500,-

2

Kacang Sembunyi Kita

ü

Rp.7.000,-

3

Rani Kacang Sembunyi

ü

Rp.5.000

Rencana Posisi Produk Faustine Kacang Sembunyi
4 Faustine Kacang Sembunyi ü

Rp. 6.500

Adapun rencana pada 2 tahun yang akan datang, Faustine Kacang Sembunyi harus menempati posisi di atas dari produk pesang yakni Kacang Sembunyi Kita dan harga dari produk Faustine Kacang Sembunyi kira-kira naik 8-10% dari harga saat ini sehingga bisnis ini bisa menjaga kualitas dan juga kuantitas karena pengembangan dan kualitas yang bagus membutuhkan biaya yang yang relatif tinggi. Dimana hasilnya dapat dilihat dari tanda panah pada gambar di atas. Kemudian rencana selanjutnya yang akan dibuat oleh bisnis Faustine Kacang Sembunyi ini adalah rencana bisnis untuk rencana jangka pendek 2-4 tahun dan rencana bisnis jangka panjangnya adalah 4-8 tahun mendatang dengan perubahan-perubahan strategi baik itu perubahn strategi dari struktur organisasi, desain, organisasi, promosi pemasaran, pelatihan, perencanaan program-program bisnis, inovasi-inovasi produk yang dapat memuaskan para konsumen, serta adanya kemungkinan bisnis ini akan mencoba bergerak di bisnis usaha lainnya selain makanan ringan.

 

 

 

 

 

 

 

 

 

  1. USAHA YANG AKAN DIBENTUK DI KAMPUS

Adapun rencana usaha yang penulis akan dirikan di kampus yakni usaha warung makan dan minuman. Adapun alasan penulis memilih untuk terjun dalam usaha dibidang kuliner, yakni karena penulis melihat bisnis usaha makanan merupakan suatu usaha yang terus dicari oleh konsumen. Seperti yang kita ketahui manusia membutuhkan makanan juga minuman dalam beraktifitas oleh karena itu alasan penulis memilih bisnis juga dikarenakan peluang yang ada dalam bisnis warung makan dan minuman ini memiliki peluang yang lumayan baik dan juga mendatangkan keuntungan.

Adapun rencana-rencana yang akan penulis gunakan dalam bisnis usaha warung dan makan dan ini yakni, pertama saya akan memberi nama warung makan dan minuman ini yakni “Istana Warung Makan dan Minuman” adapun visinya adalah “menjadi warung makan dan minuman yang terdepan dan memuaskan di mata konsumen” dan misinya adalah: (1) menciptakan Makanan dan Minuman yang sehat dan bermutu, (2) menggunakan bahan baku makanan yang berkualitas, dan (3) memerikan pelayanan yang terbaik kepada konsumen. Istana Warung Makan dan Minuman ini akan beropersi di H.E.A Mokodompit No. 1 Anduonohu, Kendari yang beralokasi pada Fakultas Ekonomi dan Bisnis. Adapun fasilitas-fasilitas yang akan disediakan didalam Istana Warung Makan dan Minuman ini yakni Kursi yang empuk, meja, jaringan wifi, satu unit televisi, dan kipas angin disetiap sudut ruangan jadi bisnis ini saangat memperatiakn kebutuhan mahasiswa agar mereka dapat merasa puas dengn warung makan dan minuman ini. Dan Istana Warung Makan dan Minuman juga akan melayani catering, dimana hal ini diadakan untuk aktivitas-aktivitas dikampus yang membutuhkan makanan paket, seperti seminar-seminar, rapat mahasiswa dan dosen, kegiaan lomaba dan bakti sosial, hingga yang rutin dilakukan adalah wisuda.

Istana Warung Makan dan Minuman ini akan menyediakan menu-menu yakni mulai dari makanan berat seperti makanan prasmanan, nasi kuning dan nasi goreng, Kemudian makanan semi berat seperti mie ayam, pop mie, mie rebus, bakso, dan gado-gado, tidak hanya itu warung makan dan minunan ini juga menyediakan makan ringan untuk para konsumennya. Sedangkan untuk minuman seperti air mineral, es teh, es jeruk, es pisang ijo, es doger, es buah, dan minuman lainnya.

Adapun strategi yang akan dilakukan dalam usaha Istana Warung Makan dan Minuman ini, yakni dari segi pemasaran dimana saya selaku pemilik usaha memilih untuk mengambil segmentasi pasarnya adalah segmenasi demografi, dimana segmentasi targetingnya adalah dari segi pendidikan, dimana positioningnya adalah para mahasiswa di Universitas Halu Oleo terlebih khusus mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis. Adapun pesaing usaha sejenis yang ada di Fakultas Ekonomi dan Bisnis adalah kantin. Dimana bisnis Istana Warung Makan dan Minum ini akan bersaing secara sehat dengan kantin yang telah lebih dahulu berbisnis di lokasi tersebut.

Untuk mempromosikan bisnis warung makan dan minuman ini yakni dilakukannya metode mulut ke mulut dan juga, brosur-brosur kepada para konsumen agar mereka mengetahui Istana Warung Makan dan Minuman ini seperti apa dalam hal ini makanan dan minumannya, pelayanannya, serta fasilitas-fasilitas yang ad di warumg makan ini. Adapun kriteria-kriteria para pegawai dalam bisnis ini yakni harus memiliki kejujuran, memiliki rasa tanggung yang tinggi, disiplin, ulet, ramah kepada konsumen, dan mampu melaksanakan tugasnya dengan baik.,

Demikianlah rencana untuk membangun usaha di kampus yakni pada lokasi Fakultas Ekonomi dan Bisnis yang dapat penulis jabarkan di atas, adapun nantinya ide-ide yang saya tuangkan di atas akan terlaksana sesuai dengan izin dan kehendak dari yang Maha Kuasa.

 

makalah MANAJEMEN LIKUIDITAS

Tugas manajemen perbankan

“MANAJEMEN LIKUIDITAS”

Daftar Isi

KATA PENGANTAR…………………………………………………………………….. .i

DAFTAR ISI…………………………………………………………………………………… .ii

BAB I PENDAHULUAN

  • Latar Belakang ……………………………………………………………………….. .1
  • Rumusan Masalah…………………………………………………………………… .2
  • Tujuan Penulisan ……………………………………………………………………. 3
  • Manfaat Penulisan ……………………………………………………………………………..3

BAB II PEMBAHASAN

  • Pengertian Manajemen Likuiditas ………………………………………………………4
  • Ketentuan-ketentuan umum tentang likuiditas …………………………………….4
  • Teori-teori Manajemen Likuiditas ………………………………………………………6
  • Aset yang likuid ……………………………………………………………………………….7
  • Pengertian dan indikator likuiditas ……………………………………………………..7
  • Cash Ratio ……………………………………………………………………………….;…….9
  • Cash Ratio Valuta Asing …………………………………………………………………..10
  • Cash Reserve (Cadangan Kas) …………………………………………………………..10
  • Strategi Likuiditas dan Profitabilitas …………………………………………………..12

2.10 High Liquidity Ratio ……………………………………………………………………….14

2.11 Strategi pada kondisi High Liquidity …………………………………………………14

  • Mengukur kebutuhan likuiditas berdasarkan konsep arus uang ………….15

2.13 Memperkirakan kebutuhan likuiditas ………………………………………………..16

BAB III PENUTUP

  • Kesimpulan……………………………………………………………………………. 19
  • Saran…………………………………………………………………………………….. 20

DAFTAR PUSTAKA……………………………………………………………………… 21

BAB I

PENDAHULUAN

 

  • LATAR BELAKANG

Likuiditas pada umumnya didefinisikan sebagai kepemilikian sumber dana yang memadai untuk memenuhi seluruh kebutuhan kewajiban yang akan jatuh tempo. Atau dengan kata lain kemampuan perusahaan untuk memenuhi kewajiban pada saat ditagih gaik yang dapat diduga ataupun yang tidak terduga.
Dalam perbankan manajemen likuiditas adalah salah satu hal yang penting dalam memelihara kepercayaan masyarakat terhadap bank tersebut. Untuk itu setiap bank yang beroperasi sangat menjaga likuiditasnya agar pada posisi yang idle fund (dana lebih).

Dalam manajemen likuidtas bank berusaha untuk mempertahankan status rasio likuiditas, memperkecil dana yang menganggur guna meningkatkan pendapatan dengan resiko sekecil mungkin, serta memenuhi kebutuhan cashflownya.

Jadi tujuan manajemen likuiditas adalah mencapai cadangan yang dibutuhkan yang telah ditetapkan oleh bank sentral karena kalu tidak dipenuihi akan kena pinalti dari Bank sentral, kedua memperkecil dana yang menganggur karena kalau banyak dana yang menganggur akan mengurangi profitabilitas bank, dan mencapai likuiditas yang aman untuk menjaga proyeksi cashflow dalam kondisi yang sangat mendesak misalnya penarikan dana oleh nasabah, pengambilan pinjaman

Dalam likuiditas terdapat dua resiko yaitu resiko ketika kelebihan dana dimana dana yang ada dalam bank banyak yang ideal, hal ini akan menimbulkan pengorbanan tingkat bunga yang tinggi. Kedua resiko ketika kekurangan dana, akibatnya dana yang tersedia untuk mencukupi kebutuhan kewajiban jangka pendek tidak ada. Dan juga akan mendapat pinalti dari bank sentral. Kedua keadaan ini tidak diharapkan oleh bank karena akan mengganggu kinerja keuangan dan kepercayaan masyarkat terhadap bank tersebut. Jadi dapat disimpulkan bahwa ketika bank mengharapkan keuntungan yang maksimal akan beresikopada tingkat likuiditas yang rendah atau ketika likuiditas tinggi berarti tingkat keuntungan tidak maksimal.disini tearjadi konflik kepentingan antara mempertahankan likuiditas yang tinggi dan mencari keuntungan yang tinggi.

Pengeleloan likuiditas sangat penting bagi bank terutama untuk mengatasi resiko likuiditas yang disebabkan oleh dua hal diatas. Untuk menjaga agar resiko likuiditas ini tidak terjadi kebijakan manajemen likuiditas yang dapat dilakukan antara lain dengan menjaga asset jangka pendek, seperti kas, memelihara earning assetnya yang dapat dijual dengan mudah dll.Namun ketika resiko tersebut menjaga likuiditas tersebut terdapat beberapa cara yang dapat dilakukan oleh bank. Pertama dengan melakukan transaksi di pasar uang antar bank (interbank call money market) yaitu penempatan dana (placement/leding) dan pinjaman dana (deposit/taken/borrowing) dalam rupiah atau dengan mata uang lainnya. Kedua dengan menempatkan dana di SBI (sertifikat bank Indonesia). Ketiga membeli surat berharga pasar uang (SBPU), keempat melalui transaksi pasar lewat broker. Dimana kesemuanya itu dalam bentuk kontrak pinjam atau utang. Dimana diwaktu jatuh tempo bank mendapatkan dananya kembali ditambah dengan bunga yang telah ditetapkan.

Pasar uang diatas sangat likuid untuk memenuhi kebutuhan likuiditasnya ketika kekurangan dana. Disamping itu juga aman unutuk menempatkan kelebihan dana sehingga dana yang idle dapat menghasilkan keuntungan bagi bank sehingga mengurangi biaya yang harus dikeluarkan untuk membayar bunga.

  • RUMUSAN MASALAH

Adapun rumusan masalah dalam makalah ini yakni:

  1. Apakah yang dimaksud dengan Manajemen Likuiditas?
  2. Bagaimanakah ketentuan-ketentuan umum tentang likuiditas?
  3. Bagaimanakah teori-teori Manajemen Likuiditas?
  4. Bagaimanakah aset yang likuid?
  5. Apakah yang dimaksud dengan likuiditas? dan apa saja indikatornya?
  6. Bagaimanakah Cash Ratio?
  7. Bagaimanakah Cash Ratio Valuta Asing?
  8. Bagaimanakah Cash Reserve (Cadangan Kas)?
  9. Bagaimanakah strategi Likuiditas dan Profitabilitas?
  10. Bagaimanakah High Liquidity Ratio?
  11. Bagaimanakah strategi pada kondisi High Liquidity?
  12. Bagaimana cara untuk mengukur kebutuhan likuiditas berdasarkan konsep arus uang?
  13. Bagaimanakah memperkirakan kebutuhan likuiditas?
  • TUJUAN PENULISAN

Adapun tujuan penulisan dalam makalah ini yakni sebagai berikut:

  1. Untuk mengetahui pengertian dari Manajemen Likuiditas
  2. Untuk mengetahui ketentuan-ketentuan umum tentang likuiditas
  3. Untuk mengetahui teori-teori Manajemen Likuiditas
  4. Untuk mengetahui aset yang likuid
  5. Untuk mengetahui pengertian dan indikator likuiditas
  6. Untuk mengetahui Cash Ratio
  7. Untuk mengetahui Cash Ratio Valuta Asing
  8. Untuk mengetahui Cash Reserve (Cadangan Kas)
  9. Untuk mengetahui strategi Likuiditas dan Profitabilitas
  10. Untuk mengetahui High Liquidity Ratio
  11. Untuk mengetahui strategi pada kondisi High Liquidity
  12. Untuk mengetahui cara mengukur kebutuhan likuiditas berdasarkan konsep arus uang
  13. Untuk mengetahui memperkirakan kebutuhan likuiditas
  • MANFAAT PENULISAN

Adapun manfaat penulisan dari makalah ini yakni sebagai acuan referensi dan bahan untuk belajar bagi rekan-rekan mahasiswa, serta untuk memperluas wawasan dan pengetahuan para pembaca tentang manajemen likuiditas dan berbagai macam di dalamnya.

BAB II

PEMBAHASAN

 

  • PENGERTIAN MANAJEMEN LIKUIDITAS

Manajemen likuiditas adalah kemampuan manajemen bank dalam menyediakan dana yang cukup untuk memenuhi semua kewajiban-kewajiban maupun komitmen yang telah dikeluarkan kepada nasabahnya setiap saat. Pengelolaan likuiditas tersebut dilakukan untuk memenuhi pekerjaan-pekerjaan sebagai berikut:

  • Kemampuan untuk memprediksi kebutuhan dana di masa yang akan datang.
  • Mencari sumber dana untukmencukupi jumlah yang dibutuhkan.
  • Melakukan penatausahaan untuk arus dana yang masuk dan keluar.

Likuiditas pada umumnya didefinisikan sebagai kepemilikian sumber dana yang memadai untuk memenuhi seluruh kebutuhan kewajiban yang akan jatuh tempo. Atau dengan kata lain kemampuan perusahaan untuk memenuhi kewajiban pada saat ditagih  baik yang dapat diduga ataupun yang tidak terduga.

Definisi mengenai manajemen likuiditas menurut beberapa ahli:

  • Manajemen likuiditas melibatkan perkiraan permintaan dana oleh masyarakat dan penyediaan cadangan untuk memenuhi semua kebutuhan (Duane B. Graddy)
  • Manajemen likuiditas melibatkan perkiraan sumber dana dan penyediaan kas secara terus menerus baik kebutuhan jangka pendek atau musiman maupun kebutuhan jangka panjang. (Oliver G. Wood, Jr)
  • KETENTUAN-KETENTUAN UMUM TENTANG LIKUIDITAS
  1. Likuiditas Rupiah

Ketentuan mengenai Likuiditas Rupiah sebagai berikut :

  • Likuiditas minimum yang wajib dipelihara. Berikut rumus untuk mengukur  likuiditas minimum yang wajib dipelihara, dengan standar ketentuan 2%:

= 2%

  • Bank dalam menghimpun dana diwajibkan memelihara sejumlah likuiditas tertentu dari total DPK yang dihimpun oleh bank dlm periode tertentu.
  • Jumlah likuiditas wajib minimum tsb harus ditempatkan dalam rekening giro bank ybs pada bank sentral. Oki/ disebut Giro Wajib Minimum (GWM)
  • Ketentuan BI: GWM Rupiah adalah 5% dari total DPK Rupiah yang dihitung rata-rata harian dalam satu minggu dan harus dilaporkan ke BI
  • GWM dibedakan dalam 2 kategori: GWM rupiah (5%) dan GWM valas (3%)
  • Pelaporan GWM valas dilakukan oleh bank devisa, sedangkan pelaporan GWM rupiah dilakukan oleh bank devisa dan bukan bank devisa termasuk pula BPR
  • Perhitungan GWM: Jumlah Saldo Giro pada BI / Jumlah DPK X 100% = > 5%
  • Komponen – komponen alat likuid. Terdiri dari kas dan giro pada BI
  • Komponen dana pihak ketiga. Giro, Deposito berjangka, Sertifikat deposito, deposito on call, Tabungan, serta Kewajiban jangka pendek lainnya.
  • Laporan likuiditas
  1. Likuiditas valuta asing

Ketentuan umum mengenai likuiditas valuta asing, yaitu :

  • Likuiditas minimum yang wajib dipelihara. Berikut rumus mengukur likuiditas minimum yang wajib dipelihara, dengan standar ketentuan 2%:

= 2%

  • Komponen – komponen alat likuid. Terdiri dari kas dan giro pada BI
  • Komponen dana pihak ketiga. Giro, Deposito berjangka, Sertifikat deposito, deposito on call, Tabungan, serta Kewajiban jangka pendek lainnya.
  • Masa laporan dan masa pengisian laporan
  • Kewajiban penyampaian laporan
  • Batas waktu penyampaian laporan:

Dalam efek emitmen atau perusahaan Publik tercatat di Bursa Efek di Indonesia dan Bursa Efek di negara lain, dimana ketentuan batas waktu penyampaian laporan tahunan yang ditetapkan Bapepam dan LK berbeda dengan ketentuan yang ditetapkan oleh otoritas pasar modal di negara lain tersebut, maka:

  • Batas waktu penyampaian laporan tahunan kepada Bapepam dan LK dapat dilakukan mengikuti batas waktu penyampaian laporan tahunan kepada otoritas pasar modal di negara lain
  • Penyampaian laporan tahunan kepada Bapepam dan LK dilakukan pada tanggal yang sama dengan penyampaian laporan kepada otoritas pasar modaldi negar lain
  • Laporan tahunan yang disampaikan kepada Bapepam dan LK dan disampaikan kepada otoritas pasar modal di negara lain wajib memuat informasi yang sama
  • Dalam hal batas waktu penyampaian laporan tahunan jatuh pada hari libur, maka laporan tahunan wajib disampaikan pada satu hari kerja berikutnya.
  • Tempat penyampaian laporan
  • Pengenaan bunga pelanggarandan kewajiban karena terlambat menyampaikan laporan

 

  • TEORI-TEORI MANAJEMEN LIKUIDITAS

Menurut Veitzhal (2007: 387) teori tentang manajemen likuiditas perbankan ini relatif hampir sama tuanya dengan ilmu perbankan. Ada empat teori likuiditas perbankan yang dikenal yaitu sebagai berikut:

  • Commercial Loan theory

Teori ini dianggap paling kuno, nama lain dari teori ini adalah real bills doctrine. Teori ini mulai dikenal sekitar 2 abad  lalu. Kajian teori ini dilakukan oleh Adam Smith dalam bukunya yang terkenal The Wealth of Nation yang diterbitkan tahun 1776. teori ini beranggapan bahwa bank hanya boleh memberikan pinjaman dengan surat dagang jangka pendek yang dapat dicairkan dengan sendirinya(self liquiditing). Self Liquiditing berarti pemberian pinjaman mengandung makna untuk pembayaran kembali.

2)   Shiftability Theory

Shiftability theory teori tentang aktiva yang dapat dipindahkan dan teori ini beranggapan bahwa likuiditas sebuah bank tergantung pada kemampuan bank memindahkan aktivanya ke pada orang lain dengan harga yang dapat diramalkan, misalnya dapat diterima bagi bank utnuk berinvestasi pada pasar terbuka jangka pendek dalam portofolio aktivanya. Jika dalam keadaan ini sejumlah depositors harus memutuskan untuk menarik kembali uang mereka, bank hanya tinggal menjual investasi tersebut, mengambil yang diperoleh (atau dibeli), dan membayarnya kembali kepada depositornya.

  • Anticipated Income Theory

Sebagai teori yang dikenal tahun 1940 yang menonjol di Amerika Serikat, yaitu teori pendapatan yang diharapkan (the anticipated income theory) ini berarti semua dana yang dialokasikan atau setiap upaya mengalokasikan dana ditunjukkan pada sector yang feasible dan layak akan menguntungkan bagi bank.

4)   The Liability Management Theory

Maksud teori ini adalah bagaimana bank dapat mengelola pasivanya sedemikian rupa sehingga pasiva itu dapat menjadi sumber likuiditas. Likuiditas yang diperlukan bagi bank adalah:

  • untuk menghadapi penarikan oleh nasabah
  • memenuhi kewajiban bank yang jatuh tempo
  • memenuhi permintaan pinjaman dari nasabah.

 

  • ASET YANG LIKUID

Aset yang likuid (asset lancar) adalah uang tunai dan saldo rekening giro di bank serta kekayaan-kekayaan lain yang dapat diharapkan bisa di cairkan menjadi uang tunai atau rekening giro bank, atau dijual maupun dipakai habis dalam operasi perusahaan, dalam jangka pendek (satu tahun atau satu siklus operasi normal perusahaan). Yang termasuk dalam aset yang likuid (asset lancar) yakni: kas (saldo uang tunai pada tanggal neraca), Bank (saldo rekening giro di bank pada tanggal neraca), Surat berharga jangka pendek, piutang, persediaan (barang berwujud yang tersedia untuk dijual, diproduksi, atau masih dalam proses), serta Beban di bayar dimuka

Alat Likuid adalah liquid assets yaitu uang tunai dan aset lain yang dapat segera diuangkan sehingga operasional usaha tetap berjalan, termasuk persediaan barang (inventory) dagangan, biaya dibayar di muka dan aset yang dapat diuangkan dalam waktu 1 tahun.

 

  • PENGERTIAN DAN INDIKATOR LIKUIDITAS
  1. Pengertian Likuiditas

Secara umum, pengertian likuditas adalah kemampuan untuk memenuhi kebutuhan dana (cash flow) dengan segera dan dengan biaya yang sesuai, dimana fungsi dari likuditas secara umum untuk

  • menjalankan transaksi bisnisnya sehari-hari;
  • mengatasi kebutuhan dana yang mendesak;
  • memuaskan permintaan nasabah akan pinjaman dan memberikan fleksibiltas dalam meraih kesempatan investasi menarik yang menguntungkan.

Pengertian likuiditas bank adalah kemampuan bank untuk memenuhi kewajibannya, terutama kewajiban dana jangka pendek. Dari sudut aktiva, likuiditas adalah kemampuan untuk mengubah seluruh aset menjadi bentuk tunai (cash), sedangkan dari sudut pasiva, likuiditas adalah kemampuan bank memenuhi kebutuhan dana melalui peningkatan portofolio liabilitas.

Berikut pengertian likuiditas menurut para ahli:

  • menurut Joseph E Burns, Likuiditas bank berkaitan dengan kemampuan suatu bank untuk menghimpun sejumla tertentu dana dengan biaya tertentu dan dalam jangka waktu tertentu.
  • menurut Oliver G. Wood, Jr, Likuiditas adalah kemampuan bank untuk memenuhi semua penarikan dana oleh nasabah deposan, kewajiban yang telah jatuh tempo dan memenuhi permintaan kredit tanpa penundaan.
  • menurut Wiliam M. Glavin, Likuiditas berarti memiliki sumber dana yang cukup tersedia untuk memenuhi semua kewajiban

Dari beberapa pendapat ahli diatas dapat disimpulkan bahwa liquiditas adalah kemampuan bank untuk memenuhi kewajiban hutang-hutangnya, dapat membayar kembali semua deposanya, serta dapat memenuhi permintaan kredit yang diajukan para debitur tanpa terjadi penangguhan.

  1. Indikator likuiditas

Beberapa indikator/ukuran yang digunakan untuk mengetahui tingkat likuiditas bank antara lain :

  • Rasio alat likuid terhadap dana pihak ketiga

Indikator ini untuk mengukur kemampuan alat likuid yang tersedia di bank untuk memenuhi kebutuhan likuiditas akibat adanya penarikan dana pihak ketiga.

  • Rasio kredit terhadap total dana pihak ketiga ( loan to deposit ratio-LDR)

Indikator ini untuk mengukur jumlah dana pihak ketiga yang disalurkan dalam bentuk kredit. Rasio kredit terhadap total dana pihak ketiga yang tinggi menunjukkan bahwa bank yang bersangkutan dalam keadaan kurang likuid

  • Rasio surat berharga jangka pendek terhadap total surat berharga

Semakin tinggi surat berharga jangka pendek terhadap total surat berharga yang dimiliki suatu bank, maka semakin tinggi pula tingkat likuiditas bank tersebut.

  • CASH RATIO

Cash Ratio merupakan rasio yang menunjukkan posisi kas yang dapat menutupi hutang lancar. Rasio ini adalah rasio yang paling likuid. Semakin tinggi rasio ini semakin tinggi pula kemampuan likuiditas bank yang bersangkutan, namun dalam praktek akan mempengaruhi profitabilitasnya. Menurut ketentuan Bank Indonesia, alat likuid terdiri atas uang kas ditambah dengan rekening giro bank bersangkutan yang disimpan pada Bank Indonesia. Komponen-komponen alat likuid untuk semua jenis bank adalah sama, yaitu : Saldo Kas dan Saldo Rekening pada Bank Indonesia. Sedangkan komponen-komponen kewajiban segera dapat ditagih atau segera harus dibayar adalah : Giro, Deposito, Tabungan, dan Kewajiban jangka pendek lainnya.

Cash Ratio merupakan alat pengukur likuiditas bank, yaitu suatu likuiditas minimum yang wajib dipelihara oleh setiap bank. Sedangkan definisi Minimum Cash Ratio atau Minimum Reserve Requirement adalah perbandingan antara alat-alat likuid yang dikuasai bank dengan kewajiban yang segera dapat dibayar. Dengan demikian rumusnya adalah sebagai berikut:

= 2%

Alat-alat likuid yang dikuasai bank adalah bagian dari kekayaan bank berupa uang tunai. Komponen alat likuid untuk semua jenis bank adalah sama yaitu : saldo kas dan saldo rekening pada Bank Indonesia. Namun secara teoritis saldo giro pada bank lain juga termasuk alat likuid.

  • CASH RATIO VALUTA ASING

Rumus dari cash ratio valuta asing yakni:

= 2%

Cash Ratio Valuta Asing cara menghitungnya sama dengan cash ratio rupiah. Perbedaannya terletak pada komponennya yaitu

Komponen alat likuid valuta asing

  • Saldo kas (valas)
  • Saldo valas di Bank Indonesia
  • Giro pada bank lain di luar negeri
  • Deposito on call bank koresponden di luar negeri

Komponen kewajiban yang segera dibayar (valas)

  • Giro (valas)
  • Deposito on call
  • Deposito berjangka
  • Tabungan
  • Sertifikat deposito
  • Setoran jaminan impor
  • Pinjaman yang diterima
  • Kewajiban lain yang segera dapat dibayar
  • CASH RESERVE (CADANGAN KAS)

Untuk mempertahankan likuiditasnya manajemen bisnis perbankan membentuk cadangan kas. Dilihat dari strategi untuk mempertahankan likuiditas, cadangan dalam perbankan dapat dibedakan dalam cadangan primer dan cadangan sekunder. Cash reserve adalah dana cadangan yang berbentuk tunai dan digunakan untuk menjaga keselamatan bank, baik jangka panjang maupun jangka pendek. Penguasaan cash reserve merupakan bagian penting dari tugas manajemen likuiditas karena akan sangat menentukan apakah bank tersebut dapat merebut kepercayaan masyarakat atau tidak. Banyak bank yang sukses karena mereka berhasil mengelola cadangan tunai ini dengan dana yang baik.

  • Pengertian Cadangan Kas

Menurut bank Indonesia, cadangan bank adalah sejumlah uang tunai (rupiah dan valuta asing) yang dicadangkan dan disimpan di dalam khasanah serta diperhitungkan dalam pemenuhan kewajiban likuiditas minimum bank; serta fasilitas kredit yang dapat diperpanjang disertai rekening koran yang memperbolehkan nasabahnya untuk mencairkan ceknya dalam jumlah yang lebih daripada saldo yang tersedia tanpa dibebani biaya karena cerukan.

Cadangan kas merupakan aset yang dapat diakses dalam waktu yang sangat singkat ketika kebutuhan uang tunai muncul. Istilah ini sebenarnya digunakan untuk merujuk kepada dua jenis aset keuangan. Cadangan kas bisa merujuk ke saldo dalam memeriksa dan rekening tabungan atau deposito bank jangka pendek lainnya yang dapat diakses segera. Istilah ini juga dapat mencakup investasi jangka pendek yang memiliki tingkat likuiditas tinggi, seperti instrumen pasar uang. Kebanyakan bisnis beroperasi dengan setidaknya beberapa cadangan kas. Hal ini penting, karena cadangan tersebut memungkinkan untuk memenuhi pengeluaran yang sedang berlangsung dengan relatif mudah. Sudah lazim untuk sebuah bisnis mempertahankan cadangan dana khusus, seperti dana darurat atau kontingensi, efektif menciptakan sumber daya yang dapat dimanfaatkan dalam hal beberapa biaya tak terduga yang dikeluarkan oleh perusahaan. Sebagai contoh, cadangan kas yang dipertahankan dalam dana kontingensi dapat digunakan untuk terus membayar gaji kepada karyawan sementara fasilitas yang rusak akibat bencana alam diperbaiki, atau untuk membantu dalam biaya perbaikan.

  • Jenis-Jenis Cadangan Bank

Dana cadangan ini terbagi atas dua bagian, yaitu :

  1. Cadangan Primer (Primary Reserve)

Primary reserve diperlukan untuk memenuhi permintaan efektif dari para nasabah yang muncul secara tiba-tiba. Bahasa teknis perbankan dalam mewujudkan primary reserve ini  adalah alat-alat yang dikuasai dan tercermin pada pos-pos aktiva, berupa : saldo kas dan saldo rekening pada Bank Indonesia. Cadangan primer merupakan garis pertahanan pertama sebuah bank jika para deposan menarik dana mereka.

Menurut Komaruddin Sastradipoera: ”Cadangan primer (primary reserve) dalam bank adalah aktiva tanpa dapat mendatangkan pendapatan (liquid non-earning assets) yang meliputi kas dan tagihan kepada bank lain, termasuk pula kas untuk memenuhi ketentuan cadangan wajib dan kas untuk operasi bank”.

  1. Cadangan Sekunder

Cadangan sekunder digunakan untuk memenuhi kebutuhan likuiditas yang jangka waktunya kurang dari satu tahun yang sekaligus dimanfaatkan untuk mencari laba. Cadangan sekunder merupakan pinjaman dan sekuritas yang dapat dikonversikan ke dalam uang tunai tanpa kerugian yang serius. Sertifikat Bank Indonesia (SBI), Surat Berharga Pasar Uang (SBPU), Sertifikat Deposito, dan Surat Dagang adalah beberapa instrumen yang termasuk dalam cadangan sekunder. Cadangan sekunder tidak semata-mata sebagai penyangga cadangan utama, tetapi juga sebagai dana yang lincah bergerak dan ditanam dalam bentuk investasi jangka pendek dengan sifat-sifat yang tetap current.

Menurut Komaruddin Sastradipoera: ”Cadangan sekunder (secondary reserve) dalam bank adalah aktiva cair yang dapat memberikasn pendapatan (liquid earning assets) dengan tingkat resiko yang sangat minimum yang terdiri atas surat-surat berharga (sekuritas) yang sangat ’koran’ (laku keras) yang fungsinya untuk membantu likuiditas”.

 

  • STRATEGI LIKUIDITAS DAN PROFITABILITAS
  1. Strategi Likuiditas

Dalam menjalankan aktifitasnya manajemen dapat melakukan beberpa strategi agar likuiditas bank tetap berjalan dengan baik, strategi tersebut diantaranya:

  • Strategi Preventif

Strategi prefentif adalah bahwa likuiditas dikelola dengan menjauhi unsur-unsur spekulatif sehingga masalah likuiditas dapat dijauhi. Untuk itu, kaidah-kaidah dalam pengendalian likuiditas harian dan jangka menengah perlu dipenuhi. Adapun prosesnya dapat dijelaskan dibawah ini:

  • Pengendalian Harian
  • Pengendalian Jangka Menengah
  • Pengendalian jangka panjang
  • Strategi Represif

Walau telah diusahakan dengan strategi prefentif, masalah likuiditas masih mungkin terjadi. Perubahan lingkungan yang cepat mungkin belum dapat diantisipasi oleh pihak bank sehingga strategi yang ada menjadi kurang mengena yang akhirnya dapat menyebabkan terjadinya masalah likuiditas. Apabila hal ini sampai terjadi terdapat berbagai  cara untuk mengatasinya sehingga pihak bank diharap tetap dapat memenuhi kewajiban penarikan kas dari nasabah dan kepercayaan terhadap bank tetap terpelihara.

Beberapa cara atau strategi represif yang diterapkan untuk mengatasi masalah likuiditas dapat dijelaskan sebagai berikut:

  • Meminjam dari pasar uang
  • Mengkonversikan dana valuta asing yang dimiliki
  • Meminjam valuta asing dari pasar internasional
  • Memanfaatkan fasilitas “discount window I”
  • Memanfaatkan fasilitas “discount window II”
  1. Strategi Profitabilitas

Profitabilitas perbankan adalah suatu kesanggupan atau kemampuan bank dalam memperoleh laba. Masalah profitabilitas atau pendapatan bagi bank merupakan masalah penting karena pendapatan bank ini menjadi sasaran utama yang harus dicapai sebab bank didirikan untuk mendaptkan profit/laba. laba diperoleh dari kegiatan perkreditan itu berupa selisih antara biaya dana dengan pendapatan bunga yang diterima dari para debitur. Laba merupakan tujuan utama dari suatu bank sehingga harus benar-benar diperhatikan dengan serius.

Berikut 3 strategi untuk meningkatkan profitabilitas suatu bank:

  • Strategi untuk mengurangi beban
  • Strategi untuk meningkatkan margin atau keuntungan
  • Strategi untuk meningkatkan sales (penjualan)

 

  • HIGH LIQUIDITY RATIO

Rasio likuiditas mengukur kemampuan perusahaan untuk membayar kewajiban jangka pendek selama satu tahun atau kurang (yaitu, seberapa cepat aset dapat dikonversi menjadi uang tunai).

High liquidity ratio menunjukkan sangat kuatnya kondisi likuiditas bank yg kemungkinan disebabkan oleh :

  1. Berlebihan dlm ekspansi menghimpun dana yang tidak diimbangi dengan penempatan dana pada aktiva produktif.
  2. Kelemahan penempatan dana yang disebabkan oleh komposisi penempatan dana kurang optimal (terlalu banyak pada reserve requirement dan secondary reserve), kredit yg diberikan kecil (banyak dana idle)
  3. Strategi asset liability kurang berjalan baik, atau bisa juga kredit yg diberikan > secondary reserve, namun kualitas kreditnya banyak bermasalah (NPL). Penempatan dana pada kredit yg diberikan kurang memiliki struktur yg seimbang dalam jangka waktu Misalnya sumber dana yg di dapat lebih banyak berjangka panjang, sedangkan kredit yg diberikan lebih banyak berjangka pendek.
  • STRATEGI PADA KONDISI HIGH LIQUIDITY

Menurut Moestadjab (1995: 47-48), yang menyatakan bahwa, pada kondisi high liquidity atau over likuid, maka manajemen harus menerapkan beberapa strategi sebagai berikut:

  • Spreading Maturity (Penyebaran Jangka Waktu)

Merupakan penyebaran jatuh tempo dari sumber dana yang dihimpun bank seperti, deposito dan/atau sertifikat deposito diusahakan jatuh temponya berbeda-beda atau adanya keseimbangan nilai deposito yang berjangka waktu 1 bulan, 3 bulan, 6 bulan, dan 1 tahun. Penyebaran jangka waktu sumber dana diusahakan seimbang dengan kredit yang diberikan, agar tidak terjadi gap atau mis-match. Apabila sumber dana didominasikan jangka pendek (< 1 tahun) sedangkan kredit yang diberikan banyak yang berjangka sangat pendek (< 3 bulan), maka bank akan terdapat banyak dana yang lebih atau idle fund, demikian sebaliknya.

  • Spreading Loan (Penyebaran Kredit)

Agar kredit yang diberikan tidak hanya terkonsentrasi pada nasabah tertentu dalam jumlah besar, maka harus terdapat keseimabangan dalam pemberian kredit kepada nasabah menengah ke bawah. Sebab apabila sebagian kredit hanya terkonsentrasi pada beberapa nasabah saja maka akan berdampak over likuid bila debitur tersebut sewaktu-waktu mengambil kreditnya.

  • Placement Strategy

Disini kredit harus mendapat porsi yang paling besar dalam penempatan dana, sedangkan penempatan dana pada secondary reserve dan primary reserve (reserve requirement) hanya sebatas ketentuan yang berlaku. Bila terdapat kesulitan dalam penempatan dana berupa kredit, maka penempatan dana pada secondary reserve harus benar-benar menguntungkan.

  • Monitoring Cash Flow

Dalam monitoring cash flow dapat dilakukan denga langkah preventif dimana bank dapat melakukan dengan cara memantau cash flow secara cermat setiap harinya, agar kemungkinana over liquid atau under liquid dapat diantisipasi lebih dini.

  • Spreading Fund

Sumber dana yang dihimpun oleh bank sebaiknya tidak terkonsentrasi pada beberapa nasabah saja namun harus tersebar kepada banyak nasabah, agar likuiditas dapat dipertahankan dengan stabil.

  • MENGUKUR KEBUTUHAN LIKUIDITAS BERDASARKAN KONSEP ARUS UANG

Sumber kebutuhan likuiditas bank berasal dari adanya kebutuhan antara lain untuk memenuhi:

  • Ketentuan likuiditas wajib (reserve requirement) atau cash ratio
  • Reserve Ratio (RR) = Likuiditas wajib minimum (Rp) dan (valas) yg ditetapkan kpd semua bank utk dilaporkan setiap         minggu :

Alat likuid

Prosentase Alat Likuid (RR) = —————- x 100 %

DPK

Menurut Pakfeb 91, RR minimal 2 %. – UU 2000 = 5 %.

Alat likuid meliputi ; Kas + Giro pd BI

DPK ; Giro, tabungan, Deposito, kewajiban lain.

  • Saldo rekening minimum pada bank koresponden
  • Penarikan simpanan dalam operasional bank seharihari
  • Permintaan kredit dari masyarakat

 

  • MEMPERKIRAKAN KEBUTUHAN LIKUIDITAS

Kebutuhan likuiditas itu biasa bersifat jangka pendek, siklis, dan biasa berupa kebutuhan bersifat trend. Semua itu biasa dimanajemeni bank dengan baik dan harus berusaha memperkirakannya seakurat mungkin. Pedoman yang terbaik untuk ini adalah pengalaman bank yang bersangkutan dan pengetahuan tentang kejadian yang mungkin akan terjadi yang erat kaitannya dengan kebutuhan likuiditas.

Kebutuhan yang bersifat siklus terjadi bila gejolak perekonomian, dan diregulasi atau pergerakan suku bunga karena tekanan-tekanans politik. Oleh karena itu kejadian-kejadian diluar control dan peramalan perusahaan, maka kebutuhan-kebutuhan likuiditas siklus ini lebih sukar untuk diperkirakan.

Contoh memperkirakan kebutuhan likuiditas bank:

Memperkirakan kebutuhan likuiditas. Neraca pada 31 Desember 1997.

Aktiva                                                 Passiva

Cadangan              17.100             Rekening Giro                         100.000

Sekuritas               75.000             Deposit                                      20.000

Kredit(volatile)     20.000             Tabungan                                150.000

Kredit (lain)        180.000             Pinjaman                                   10.000

Aset lain                  7.900             Modal                                        20.000      

300.000                                                              300.000

Fluktuasi bulanan Kredit dan Deposit :

Akhir Bulan               Total Ktedit               Total Deposit             Perkiraan Kebutuhan

Januari                         192.800                       273.000                                   +10.200

Februari                       193.200                       278.000                                   + 14.800

Maret                           205.000                       269.000                                        6.000

April                            223.000                       263.000                                      30.000

Mei                              212.000                       262.000                                      20.000

Juni                              198.400                       264.000                                       4.400

Juli                               191.200                       271.000                                      + 9.800

Agustus                       210.600                       273.000                                     +3.200

September                   210.600                       273.000                               7.600            Oktober                      214.600                       273.000                                   -11.200

November                   210.600                       272.000                                   – 8.600

Desember                    210.000                       277.000                                     3.000

Neraca Pada Waktu Kebutuhan Likuiditas Tertinggi Per 30 April 1998

Aktiva                                                             Passiva

Cadangan                    16.350             Rekening Giro                         94.000

Sekuritas                     45.750             Deposit                                    15.000

Kredit (volatile)          25.000             Tabungan                              154.000

Kredit (lain)              198.000             Pinjaman                                 10.000

Aktiva Lain                  7.900              Modal                                      20.000

293.000                                                            293.000

Volatile = naik turun dengan cepat /  tidak menentu

Mc. Kinney (1997), menegaskan bahwa kebutuhan likuiditas yang besar dari bank-bank kecil dapat ditentukan secara akurat dengan analisis worst-case. Scenario worst case memperkirakan kebutuhan likuiditas yang besar dari bank dengan proyeksi permintaan maksimum pinjaman dan penawaran simpanan. Perbedaan antara proyeksi-proyeksi ini menunjukan kebutuhan liquiditas worst case dari bank

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

BAB III

PENUTUP

 

3.1    KESIMPULAN

Likuiditas merupakan suatu hal yang sangat penting bagi bank untuk dikelola dengan baik karena akan berdampak kepada profiitabililitas serta business sustainibility dan continuity. Hal itu juga tercermin dari peraturan bank Indonesia yang menetapkan likuiditas sebagai salah satu dari delapan risiko yang harus dikelola oleh bank.

Konsep likuiditas didalam dunia bisnis diartikan sebagai kemampuan menjual asset dalam waktu singkat dengan kerugian yang paling minimal. Tetapi pengertian likuiditas dalam dunia perbankan lebih kompleks dibanding dengan dunia bisnis secara umum. Dari sudut aktiva, likuiditas adalah kemampuan untuk mengubah seluruh aset menjadi bentuk tunai  (cash), sedangkan dari sudut pasiva, likuiditas adalah kemampuan bank memenuhi kebutuhan dana  melalui peningkatan portofolio liabilitas.

Secara garis besar manajemen likuiditas terdiri dari dua bagian, yaitu; pertama, memperkirakan kebutuhan dana, yang berasal dari penghimpunan dana (deposit inflow) dan untuk penyaluran dana (fund out flow) dan berbagai komitmen pembiayaan (finance commitments).

Bagian kedua dari manajemen likuiditas adalah, bagaimana bank bisa memenuhi kebutuhan likuiditasnya. Oleh karena itu bank harus mampu mengidentifikasi karakteristik  setiap produk bank baik disisi aktiva maupun passiva serta faktor-faktor yang mempengaruhinya.

Kelebihan dan kekurangan likuiditas sama-sama memiliki dampak kepada bank. Jika bank terlalu konservatif mengelola likuiditas dalam pengertian terlalu besar memelihara likuiditas akan mengakibatkan profitabilitas bank menjadi rendah walaupun dari sisi  liquidity shortage risk akan aman. Sebaliknya jika bank menganut pengelolaan likuiditas yang agresif maka cenderung akan dekat dengan liquidity shortage risk akan tetapi memiliki  kesempatan untuk memperoleh profit yang tinggi. Shortage liquidity risk akan menyebabkan dampak serius terhadap business contuinity dan business sustainibility.

3.2 SARAN

Ada pun saran yang dapat penulis berikan yakni untuk bagi para manajemen bank yang bermasalah dalam likuiditasnya, sebaiknya lebih memberi perhatian kepada banknya agar lebih memperhatikan risiko-risiko yang akan dihadapi bank tersebut dalam hal likuiditasnya. Juga tentunya bank tersebut harus memperbaiki manajemen likuiditasnya pada perusahaannya agar bank tersebut dianggap sehat, sesuai dengan standar-standar kesehatan bank yang telah ditetapkan dalam hal likuiditas. BI merupakan bank sentral yang menjadi lender of the last resort yang merupakan salah satu dasar utama didirikannya suatu bank sentral yang sering juga disebut sebagai the bankers’ bank. Tentu saja ada berbagai persyaratan dan ketentuan yang harus dipatuhi dalam bank sentral menjalankan tugasnya sebagai sumber terakhir dari likuiditas terhadap bank-bank ini.

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Daftar Pustaka

 

https://arumiarumi.wordpress.com/2015/02/16/makalah-likuiditas-perbankan/

http://blog.pasca.gunadarma.ac.id/2012/05/05/manajemen-likuiditas/

http://nurulchaeriah.blogspot.com/2013/12/manajemen-likuiditas.html

http://managing-people-for-improvement.blogspot.com/2013/06/manajemen-likuiditas-bank.html

http://makalahegi.blogspot.com/2013/01/manajemen-likuiditas-bank.html

https://fadlyknight.wordpress.com/2011/10/08/manajemen-likuiditas-bank/

http://www.smarterdollars.com/maintain_cashreserve.html

http://www.investopedia.com/university/ratios/liquidity-measurement/ratio1.asp

“SISTEM INFORMASI SUMBER DAYA MANUSIA”

TUGAS MANAJEMEN SDM II

                             “SISTEM INFORMASI SUMBER DAYA MANUSIA”

 

  1. PENGERTIAN SISTEM INFORMASI SUMBER DAYA MANUSIA

Sistem informasi sumber daya manusia adalah sistem yang bertugas untuk mengumpulkan dan memelihara data yang menjelaskan sumber daya manusia, mengubah data tersebut menjadi informasi, dan melaporkan informasi itu kepada pemakai, dimana data-data yang telah diperoleh tersebut merupakan data yang dibutuhkan oleh sebuah perusahaan untuk meningkatkan keputusan SDM.

Sistem informasi sumber daya manusia adalah sebuah sistem yang mendukung proses pengambilan keputusan dengan menyediakan berbagai informasi yang diperlukan. Informasi yang disediakan merupakan informasi mengenai kebutuhan akan pegawai dalam sebuah organisasi, informasi perekrutan pegawai, informasi data pegawai, informasi pengelolaan pegawai selama menjadi bagian dari organisasi tersebut, dan informasi mengenai pemberhentian pegawai.

Sistem informasi sumber daya manusia merupakan sebuah bentuk interaksi atau pertemuan antara bidang ilmu manajemen sumber daya manusia dan teknologi informasi. Ssistem ini menggabungkan manajemen sumber daya manusia sebagai suatu disiplin yang utamanya mengaplikasikan bidang teknologi informasi ke dalam aktivitas-aktivitas manajemen sumber daya manusia seperti dalam hal perencanaan, dan menyusun sistem pemrosesan data dalam serangkaian langkah-langkah yang terstandarisasi dan terangkum dalam aplikasi perencanaan sumber daya perusahaan. Secara keseluruhan sistem perencanaan sumber daya perusahaan bertujuan mengintegrasikan informasi yang diperoleh dari aplikasi-aplikasi yang berbeda ke dalam satu sistem basisdata yang bersifat universal. Sistem informasi sumber daya manusia (SISDM) atau human resources information system (HRIS) adalah program aplikasi komputer yang mengorganisir tata kelola dan tata laksana manajemen sumber daya manusia di perusahaan guna mendukung proses pengambilan keputusan atau biasa disebut dengan decision support system dengan menyediakan berbagai informasi yang diperlukan.

Berikut pengertian sistem informasi sumber daya manusia menurut para ahli:

  • Sumber daya manusia menurut Gomes (2000) adalah salah satu sumber daya yang ada dalam organisasi, meliputi semua orang yang melakukan aktivitas.
  • Sumber daya manusia menurut Hasibuan (2002) adalah kemampuan terpadu dari daya pikir dan daya fisik yang dimiliki individu. Perilaku dan sifatnya ditentukan oleh keturunan dan lingkungannya, sedangkan prestasi kerjanya dimotivasi oleh keinginan untuk memenuhi kepuasannya.
  • Sistem yang menyediakan informasi mengenai SDM perusahaan adalah sistem informasi sumber daya manusia atau HRIS (human resource information system). Nama system manajemen sumber daya manusia (human resource management system) atau HRMS juga semakin banyak digunakan. (MC leod : 44)
  • HRIS merupakan sistem informasi untuk mendukung kegiatan-kegiatan manajer di fungsi sumber daya manusia. Fungsi ini dulunya bernama fungsi department personalia sekarang diubah namanya menjadi fungsi SDM untuk menunjukan bahwa manusia didalam organisasi adalah sumber daya ekonomis yang penting. (Jogiyanto HM , 2005: 249).
  • Dr. Hj. Soedarmayanti, M.Pd, APU mengatakan Sistem informasi sumber daya manusia adalah sistem terintegrasi yang menyediakan informasi yang digunakan dalam pembuatan keputusan sumber daya manusia.

Ada pun Karakteristik dari informasi yang dipersiapakan dalam Sistem Informasi Sumberdaya Manusia adalah sebagai berikut:

  1. Timely (tepat waktu)
  2. Accurate (akurat)
  3. Concise (ringkas)
  4. Relevant (relevan)
  5. Complete (lengkap)

Manajer dalam suatu perusahaan memerlukan informasi yang memiliki karakteritik di atas dalam rangka mengambil suatu keputusan (a decision making).

Keterkaitan sistem informasi sumber daya manusia dengan aktivitas SDM:

  1. FUNGSI SUMBER DAYA MANUSIA

Sumber Daya Manusia merupakan departemen atau divisi yang bertanggung jawab terhadap pengelolaan sumber daya manusia dalam sebuah organisas atas kegiatan-kegiatan yang berhubungan dengan sumber daya menusia seperti perekrutan, penerimaan, pendidikan, pelatihan, manajemen data, penghentian, dan administrasi tunjangan. Sumber daya manusia adalah faktor produksi yang kompleks apabila dibandingkan dengan factor produksi lainnya. Manusia memiliki, kemauan, keinginan, cita-cita, dan emosi. Tidaklah demikian dengan sumber daya lainnya.

Fungsi SDM dalam perusahaan adalah menangani banyak proses khusus yang berhubungan dengan personil perusahaan. Berikut fungsi dari sumber daya manusia adalah:

  1. Perekrutan dan Penerimaan (Recruiting and Hiring). SDM membantu menerima pegawai baru ke dalam perusahaan. SDM selalu mengikuti perkembangan terakhir dalam peraturan pemerintah yang mempengaruhi praktek kepegawaian dan menasehati manajemen untuk menentukan kebijakan yang sesuai.
  2. Pendidikan dan Pelatihan. Selama periode kepegawaian seseorang, SDM dapat mengatur berbagai program pendidikan dan pelatihan yang diperlukan untuk meningkatkan pengetahuan dan keahlian kerja pegawai.
  3. Manajemen Data. SDM menyimpan database yang berhubungan dengan pegawai dan memproses data tersebut untuk memenuhi kebutuhan informasi pemakai.
  4. Penghentian dan Admistrasi Tunjangan. Selama seseorang diperkerjakan oleh perusahaan mereka menerima paket tunjangan. Setelah penghentian, SDM mengurus program pensiun perusahaan bagi mantan pegawai yang berhak.
  5. TUJUAN SISTEM INDFORMASI SDM

Sistem informasi sumber daya manusia mempunyai dua tujuan utama dalam organisasi. Tujuan utama SISDM, adalah untuk meningkatkan efisiensi, di mana data karyawan dan aktivitas sumber daya manusia digabungkan menjadi satu. Banyak aktivitas sumber daya manusia lebih efisien dan lebih sedikit pekerjaan tulis menulis dengan adanya otomatisasi, dan tersedianya informasi yang lebih baik. Tujuan kedua SISDM adalah supaya lebih strategis dan berhubungan dengan perencanaan sumber daya manusia. Dengan mempunyai data yang mudah diakses akan membuat perencanaan sumber daya manusia dan pembuatan keputusan manajerial didasarkan lebih banyak pada informasi dari pada mengandalkan persepsi dan institusi manajerial

  1. FUNGSI SISTEM INFORMASI SDM

Sistem informasi sumber daya manusia berguna untuk:

  • Perencanaan SDM : membantu untuk mendapatkan SDM yang sesuai dengan kebutuhan organisasi
  • Perekrutan : mempermudah dalam pengambilan keputusan rekrutmen karyawan
  • Sosialisasi : membantu SDM beradaptasi dengan kondisi/lingkungan baru perusahaan
  • Pelatihan/ pengembangan SDM : merefleksikan kebutuhan untuk meningkatkan kinerja SDM dan mengidentifikasi kebutuhan kemampuan dan untuk menentukan klasifikasi tertentu
  • Penilaian kinerja : untuk dapat membandingkan antara kinerja secara individu/ organisasi dengan standar yang telah ditentukan

Ada pun kegunaan lain dari sistem informasi SDM, yakni:

  • Memeriksa kapabilitas karyawan saat ini untuk mengisi lowongan yang diproyeksikan
  • Menyoroti posisi pemegang jabatan yang akan dipromosikan akan pensiun, atau akan diberhentikan \menggambarkan pekerjaan yang spesifik atau jenis pekerjaan yang mempunyai tingakat perputaran, pemecatan, ketidakhadiran, kinerja, dan masalah yang tinggi, yang melebihi kadar normal
  • Mempelajari komposisi usia, suku, jenis kelamin, pendidikan, dll
  • Mengantisipasi kebutuhan rekrutmen, seleksi, latihan, dan pengembangan
  • Perencanaan SDM untuk mengantisipasi pergantian dan promosi
  • Laporan kompensasi untuk memperoleh informasi tentang pembayaran pada karyawan
  • Riset SDM untuk melaksanakan penelitian dalam permasalahan, seeperti perputaran karyawan dan ketidakhadiran, atau menemukan tempat yang paling produktif guna mencapai calon-calon baru
  • Penialian kebutuhan pelatihan untuk menganalisis kerja individu dan menentukan karyawan-karyawan mana yang memerlukan pelatihan lebih lanjut.

Fungsi SISDM memiliki empat kegiatan utama yaitu:

  1. Perekrutan dan Penerimaan (Recruiting and Hiring).

SDM membantu menerima pegawai baru ke dalam perusahaan. SDM selalu mengikuti perkembangan terakhir dalam peraturan pemerintah yang mempengaruhi praktek kepegawaian dan menasehati manajemen untuk menentukan kebijakan yang sesuai.

  1. Persiapan

Dalam proses persiapan dilakukan perencanaan kebutuhan akan sumber daya manusia dengan menentukan berbagai pekerjaan yang mungkin timbul. Yang dapat dilakukan adalah dengan melakukan perkiraan/ forecast akan pekerjaan yang lowong, jumlahnya, waktu dan sebagainya. Ada dua faktor yang perlu diperhatikan dalam melakukan persiapan, yaitu faktor internal seperti jumlah kebutuhan karyawan baru, struktur organisasi, departemen yang ada, dan lain-lain. Faktor eksternal seperti hukum ketenaga kerjaan kondisi pasar tenaga kerja dan sebagainya.

  1. Rekrutmen tenaga kerja (Recruitment)

Suatu proses untuk mencari calon atau kandidat pegawai, karyawan, buruh, manajer, atau tenaga kerja baru untuk memenuhi kebutuhan SDM oraganisasi atau perusahaan.

  1. Seleksi tenaga kerja (Selection)

Suatu proses menemukan tenaga kerja yang tepat dari sekian banyak kandidat atau calon yang ada. Tahap awal yang perlu dilakukan setelah menerima berkas lamaran adalah melihat daftar riwayat hidup atau (CV) curriculum vittae milik pelamar. Kemudian dari cv pelamar dilakukan penyortiran antara pelamar yang akan dipanggil dengan yang gagal memenuhi standar suatu pekerjaan. Lalu berikutnya adalah memanggil kandidat terpilih untuk dilakukan ujian test tertulis, wawancara kerja / interview dan proses seleksi lainnya.

  1. Pengembangan dan evaluasi karyawan (Development and evaluation)

Tenaga kerja yang bekerja pada organisasi atau perusahaan harus menguasai pekerjaan yang menjadi tugas dan tanggung jawabnya. Dengan begitu proses pengembangan dan evaluasi karyawan menjadi sangat penting mulai dari karyawan pada tingkat rendah maupun yang tinggi.

  1. Memberikan kompensasi dan proteksi pada pegawai (Compensation and protection)

Kompensasi adalah imbalan atas kontribusi kerja pegawai secara teratur dari organisasi atau perusahaan. Proteksi juga perlu diberikan kepada pekerja agar dapat melaksanakan pekerjaannya dengan tenang sehingga kinerja dan kontribusi perkerja tersebut dapat tetap maksimal dari waktu ke waktu.

  1. Jenjang karir

Tahapan kenaikan jabatan dalam suatu pekerjaan. Hal ini merupakan aspek yang penting bagi para karyawan yang bekerja dalam suatu perusahaan untuk memotifasi karyawan dalam meningkatkan kinerja mereka. Dalam hal ini perusahaan yang profesional akan menetapkan jenjang karir yang pasti bagi para karyawannya.

  1. Pendidikan dan Pelatihan.

Selama periode kepegawaian seseorang, SDM dapat mengatur berbagai program pendidikan dan pelatihan yang diperlukan untuk meningkatkan pengetahuan dan keahlian kerja pegawai.

  1. Manajemen Data.

SDM menyimpan database yang berhubungan dengan pegawai dan memproses data tersebut untuk memenuhi kebutuhan informasi pemakai.

Tahapan Kegiatan Manajemen Data :

  • Program data entry.
  • Pedoman data entry.
  • Penerimaan kuesioner/hasil lab.
  • Pedoman coding (code book).
  • Pedoman editing.
  • Editing & coding.
  • Entry data (back up).
  • Penyimpanan kuesioner/hasil lab.
  • Pedoman clening data.
  • Cleaning data.
  • Data siap analisis (back up).
  1. Penghentian dan Admistrasi Tunjangan.

Selama seseorang diperkerjakan oleh perusahaan mereka menerima paket tunjangan. Setelah penghentian, SDM mengurus program pensiun perusahaan bagi mantan pegawai yang berhak.

  1. MODEL SISTEM INFORMASI SDM

Model SISDM dapat dilihat dari INPUT – PROCESS – OUTPUT. Pada sisi INPUT merupakan data mengenai SDM. Selain itu, aa sisi PROCESS merpakan perangat keras (hardwre), dan perangat lunak (software), teknologi informasi, serta SDM sebagai operator teknologi komputer tersebut. Selanjutnya pada sisiOUTPUT merupakakeluaran beru lapoan-aporan yang berguna untuk perencanaan SDM. Model INPUT SISDM terdiri atas 3 subsistem yaitu :

  • SIA (Sistem Informasi Akuntansi). SIA menyediakan data akuntansi bagi SISDM sehingga database berisi gambaran yang lengkap dari sumber daya personil bail keuangan maupun non keuangan. Sistem Informasi Akuntansi adalah suatu sistem dalam sebuah organisasi yang bertanggung jawab untuk penyiapan informasi yang diperoleh dari pengumpulan dan pengolahan data transaksi yang berguna bagi semua pemakai baik di dalam maupun di luar perusahaan. Pada subsistem input sistem informasi SDM ini, data yang diolah terdiri dari data personil dan data keuangan.
  • Penelitian Sumber Daya Manusia. Bergungsi untuk mengumpulkan data melalui proyek penelitian khusus. Contoh: Penelitian Suksesi (succession Study), Analisis dan Evaluasi Jabatan (Job Analysis and Evaluation), Penelitian Keluhan (Grievance Studies). Sistem ini bertugas mengumpulkan data melalui kegiatan penelitian khusus seperti :
    1. Penelitian Suksesi. Melakukan penelitian apakah seorang pegawai telah berhasil mencapai kesuksesan dalam bidangnya.
    2. Analisis dan Evaluasi Jabatan. Melakukan penelitian apakah seorang pegawai telah melaksanakan tanggung jawab ataupun tugas-tugasnya sesuai dengan jabatan masing-masing.
    3. Penelitian Keluhan. Mengumpulkan data-data berupa keluhan para pegawai tentang pekerjaan mereka agar pegawai tersebut bisa bekerja dengan lebih maksimal dan tidak mengalami kebosanan.
  • Intelijen Sumber Daya Manusia. Berfungsi mengumpulkan data yang berhubungan dengan sumber daya manusia dari lingkungan perusahaan yang meliputi:
  • Intelijen Pemerintah. Pemerintah menyediakan data dan informasi yang membantu perusahaan mengikuti berbagai peraturan ketenagakerjaan.
  • Intelijen Pemasok. Pemasok mencakup perusahaan seperti perusahaan asuransi, yang memberikan tunjangan pegawai, dan lembaga penempatan lulusan universitas serta agen tenaga kerja yang berfungsi sebagai sumber pegawai baru. Para pemasok ini menyediakan data dan informasi yang memungkinkan perusahaan melaksanakan fungsi perekrutan dan peneriamaan.
  • Intelijen Serikat Pekerja. Serikat pekerja memberikan data dan informasi yang digunakan dalam mengatur kontrak kerja antara serikat pekerja dan perusahaan.
  • Intelijen Masyarakat Global. Masyarakat global menyediakan imnformasi yang menjelaskan sumber daya lokal seperti perumahan, pendidikan, dan rekreasi. Informasi ini digunakan untuk merekrut pegawai dalam skala lokal, nasional dan internasional, dan untuk mengintegrasikan pegawai yang ada ke dalam komunitas lokalnya.
  • Intelijen Masyarakat Keuangan. Masyarakat keuangan memberikan data dan informasi ekonomi yang digunakan dalam perncanaan personil.
  • Intelijen Pesaing. Dalam industri tertentu yang memerlukan pengetahuan dan keahlian yang sangat khusus, seperti industri komputer, sering terjadi perpindahan pegawai dari satu perusahaan ke perusahaan lain. Beberapa perusahaan memandang pesaing mereka sebagai sumber pegawai baru yang baik, dan mengumpulkan informasi mengenai praktek personalia pesaing, dan mungkin informasi perorangan yang berpotensi untuk direkrut.

Kemudian dari model subsistem input SISDM dimasukkan ke dalam suatu database yang telah dirancang oleh perusahaan tersebut. Database SISDM bukan hanya data mengenai pegawai tetapi juga mengenai perorangan dan organisasi dilingkungan perusahaan yang mempengaruhi arus personil. OUTPUT SISDM terdiri atas 6 subsistem yaitu :

  • Subsistem Perencanaan Kerja. Merupakan informasi yang dibutuhkan oleh manajer atas untuk merencanakan kebutuhan tenaga kerja dalam jangka pendek dan jangka panjang. Informasi ini meliputi informasi untuk analisis perputaran tenaga kerja (turnover), anggaran biaya tenaga kerja dan perencanaan tenaga kerja itu sendiri.
  • Subsistem Perekrutan. Merupakan informasi-informasi yang dibutuhkan untuk pengadaan tenaga kerja secara eksternal maupun internal. Informasi-informasi ini diantaranya adalah informasi pasar tenaga kerja, penjadwalan wawamcara, perekrutan dan analisis rekruitmen.
  • Subsistem Manajemen Angkatan Kerja. Merupakan informasi-informasi yang dibutuhkan untuk mengelola sumber daya manusia di dalam organisasi. Informasi-informasi ini meliputi informasi pelatihan, penilaian atau evaluasi kerja, evaluasi keahlian, karir, realokasi jabatan, suksesi, dan kedisiplinan.
  • Subsistem Tunjangan. Merupakan informasi tentang penggajian dan kompensasinya yang meliputi kehadiran dan jam kerja, perhitungan gaji dan bonus, analisis kompensasi dan perencanaan kompensasi.
  • Subsistem Benefit. Meliputi benefit yang diterima oleh karyawan. Benefit berbeda dengan kompensasi. Kompensasi lebih ke insentif yang dihubungkan dengan kinerja karyawannya, sedang benefit lebih ke manfaat tambahan yang diterima karyawan sepeti dana pensiun.
  • Subsistem Pelapor Lingkungan. Informasi-informasi ini berhubungan dengan keluhan-keluhan, kecelakaan selam kerja, kesehatan karyawan dan lingkungan kerjanya.

Penjelasan gambar sistem informasi SDM di atas yakni:

Sistem informasi sumber daya manusia memperoleh data-data dari berbagai sumber. Data-data yang masuk berasal dari sumber internal (Subinformasi Akuntansi dan Subsistem Penelitian SDM) dan sumber eksternal (Subsistem Inteligen SDM). Kemudian semua data dimasukan ke dalam suatu database yang nantinya akan dikelola menjadi sebuah informasi yang lebih bermanfaat. Informasi yang telah dihasilkan kemudian dimanfaatkan oleh Subsistem Angkatan kerja, Subsistem Perekrutan, Subsistem Manajemen Angkatan Kerja, Subsistem Kompensasi, Subsistem Tunjangan, dan Subsistem Pelaporan Lingkungan untuk disalurkan atau diberikan kepada para pemakai yang membutuhkan informasi tersebut.

  1. DATABASE SISTEM INFORMASI SUMBER DAYA MANUSIA

Data yang diperoleh dari subsistem input SISDM dimasukkan ke dalam suatu database yang telah dirancang oleh perusahaan tersebut untuk diolah lebih lanjut agar menghasilkan informasi yang lebih bermanfaat. Database SISDM bukan hanya data mengenai pegawai tetapi juga mengenai perorangan dan organisasi dilingkungan luar perusahaan yang mempengaruhi arus personil.

Human Resource Information System. Untuk meningkatkan kerumitan masalah yang berhubungan dengan personal yang berbasis komputer.

  1. Isi Database HRIS.

– Data Pegawai.

– Data Non Pegawai ( Catatan Penilaian Pegawai )

  1. Lokasi Database HRIS.
  • Tersentral karena dapat di akses oleh berbagai sistem fungsional   kegiatan antar manajemen dan devisi lain.
  • Ling ke bagian-bagian devisi ke sumber daya fungsional
  • Tergantung Entry data dari mana ( bersifat rahasia )
  1. CAKUPAN SISTEM INFORMASI SUMBER DAYA MANUSIA

Sistem informasi sumber daya manusia mencakup antara lain:

  • Informasi pilihan pekerjaan karyawan (employee job preferences).
  • Pengalaman kerja (work experiences).
  • Evaluasi kinerja (performance evaluation).
  1. PENTINGNYA SISTEM INFORMASI SDM

Sistem informasi sumber daya manusia sangat penting dan berguna dalam manajemen sumberdaya manusia. Hal ini dikarenakan dalam pengeloaan sumber daya manusia secara efektif memerlukan data dan informasi yang cukup terutama dalam pengambilan keputusan (decision making). Saat ini teknologi komputer telah membantu banyak organisasi untuk mengkombinasikan data dan informasi secara efisien dan dengan lokasi secara sentral. Sebelumnya, sistem penggunaan perangkat software ini ‘data base’, akan tetapi dalam manajemen sumberdaya manusia disebut sebagai ‘human resource information system’ (HRIS).

Dewasa ini, organisasi atau perusahaan mendapat manfaat dengan adanya HRIS. Hal ini karena dengan HRIS organisasi atau perusahaa lebih mudah dan cepat mengakses data dan informasi penting dalam rangka pengambilan keputusan, seperti: data dan informasi tentang kompetensi SDM untuk dijadikan input dalam rangka promosi menduduki suatu jabatan.

  1. METODE-METODE PERANCANGAN SISTEM INFORMASI SDM
  2. Sistem Development Life Cycle (SDLC)

Langkah-langkah dari Sistem Development Life Cycle (SDLC) yakni:

  • Melakukan survai dan menilai kelayakan proyek pengembangan SI
  • Mempelajari dan menganalisis sistem berjalan
  • Menentukan permintaan pemakai sistem
  • Memilih solusi atau pemecahan masalah
  • Menentukan Hardware dan software
  • Merancang sistem informasi baru
  • Membangun sistem informasi baru
  • Mengkomunikasikan dan mengimplemantasikan sistem informasi baru
  • Memeliharan dan melakukan perbaikan sistem informasi baru
  1. Metode Prototyping

Tidak

Ya

  1. Paket Software
  1. Outsourcing
  1. SYARAT SISTEM INFORMASI SDM YANG BAIK

Syarat sistem informasi SDM yang baik yakni:

  • Tepat waktu
  • Akurat
  • Lengkap
  • Ringkas
  • Relevan
  1. SISTEM INFORMASI SDM YANG BERHASIL

Ada pun sistem informasi sumber daya manusia yang sianggap berhasil bila memenuhiharapa, yakni:

  • Biaya harus sejalan dengan ukuran dan kondisi financial
  • Sistem ditetapkan dengan waktu yang baik
  • Harus mampu dimodifikasi dan diperluas
  • Penekanan pada aktivitas perencanaan harus terbukti
  • Umpan balik harus berkelanjutan
  • Arsip terintegrasi pada berbagai departemen
  • Data kritis harus tersedia saat dibutuhkan
  • Informasi kritis mencakup karyawan kunci, keahlian, dll
  1. HRD (HUMAN RESOURCE DEPARTEMEN)

Human Resources Department bertanggung jawab terhadap pengelolaan sumber daya manusia dalam sebuah organisasi. Pengelolaan dari SDM yang ideal dalam organisasi memiliki 8 aspek yaitu:

  • Seleksi dan Rekrutmen. Bertanggung jawab untuk menjawab kebutuhan pegawai melalui penerimaan pegawai hingga penempatan para pegawai baru tersebut di posisi-posisi yang tepat. Kami percaya, agar dapat menjalankan fungsinya dengan baik (menempatkan orang yang tepat di posisi yang tepat), maka biasanya fungsi ini sudah memiliki success profile sebagai acuan yang membantu menyeleksi kandidat yang sesuai. Sedangkan untuk metode seleksi, biasanya sangat bervariasi, mulai dari psikotest, interview, skill test, referensi maupun assessment center.
  • Pelatihan dan Pengembangan (Training and Development). Fungsi yang menjaga kualitas sumber daya manusia dalam organisasi melalui berbagai aktivitas pelatihan, pendidikan dan pengembangan sebagai upaya peningkatan kemampuan dan keterampilan kerja. Aktivitas ini dapat dilakukan secara internal maupun eksternal.
  • Compensation and Benefit. Berfungsi untuk menyusun strategi hingga implementasi atas seluruh kompensasi yang diterimakan kepada pegawai yang mengacu pada kondisi pasar.
  • Manajemen Kinerja (Performance Management). Upaya monitoring kesenjangan antara standard kinerja yang diharapkan dengan aktual kinerja yang ditunjukkan. Pilar performance management bertanggung jawab untuk merancang sistem hingga implementasi penilaian kinerja para pegawai hingga selaras dengan objective yang harus dicapai oleh organisasi.
  • Perencanaan Karir (Career Planning). Bertanggung jawab atas pengelolaan, perencanaan dan jenjang karir bagi seluruh anggota organisasi. Fungsi ini menjawab setiap pegawai memiliki jalur karir menurut tugas, tanggung jawab, dan kompetensi yang ia miliki. Mengacu kepada kondisi jangka panjang, karir setiap pegawai akan ditentukan oleh kelompok kerja di mana masing-masing pegawai bekerja (vertical path), namun dengan mempertimbangkan besarnya organisasi masing-masing, penyeberangan karir dari setiap kelompok tidak dapat dihindarkan (cross functhin career path) atau bahkan berpindah dari satu kelompok ke kelompok lainnya (horizontal carreer path).
  • Hubungan Karyawan (Employee Relations). Berfungsi sebagai internal PR bagi setiap kebutuhan pegawai terhadap informasi, kebijakan dan peraturan perusahaan dan juga penting untuk menggali input-input dari pegawai mengenai berbagai aspek dalam organisasi.
  • Separation Management. Fungsi yang mengelola seluruh tindakan pemutusan hubungan kerja dalam organisasi bayak yang disebabkan karena normal separation (pensiun, habisnya masa kontrak, atau meninggal), forced separation (indisipliner, dll), atau early retirement (pensiun sebelum masanya).
  • Personnel Administration and HRIS. Biasa dikenal dengan Personalia atau Kepegawaian adalah fungsi yang mendukung terlaksananya fungsi HR yang lain. Secara umum fungsi ini bertanggung jawab terhadap Employee Database, Payroll dan pembayaran benefit lainnya, pinjaman karyawan, absensi, pencatatan cuti tahunan.

Masing-masing pilar inilah yang akan menopang kinerja fungsi HR dalam organisasi untuk dapat menghasilkan sumber daya manusia berkualitas untuk menjawab kebutuhan bisnis dalam organisasi.

contoh proposal usaha “Faustine Keripik”

Proposal Usaha

 

Faustine Keripik

Keripik Bayam

GRESENSIA RISKA APRILIANI

 

FAUSTINE KERIPIK

  1. MAYJEND S. PARMAN NO. 36 Kendari

 

RANCANGAN PERUSAHAAN

Nama Perusahaan

 

Perusahaan ini akan bernama FAUSTINE KERIPIK yang akan berdiri pada tahun 2014, kata Faustine sendiri diambil dari bahasa Latin yang berarti beruntung, jadi FAUSTINE KERIPIK berarti keripik keberuntungan.

Alamat Perusahaan

 

Kantor Faustine Keripik akan bertempat di Jl. Mayjend S. Parman No. 36 Kendari, dan Faustine Keripik akan dipasarkan di wilayah kota Kendari.

Latar Belakang Perusahaan

 

Usaha kecil ini berdiri atas kerjasama yang baik serta keinginan 5 orang anak muda yang memiliki jiwa bisnis dibidang makanan ringan yang unik serta sehat yaitu Keripik bayam yang kami namakan FAUSTINE KERIPIK.

Bahan baku utama pembuatan FAUSTINE KERIPIK yakni sayur bayam. Bayam yang kami olah memiliki banyak kandungan gizi yang bermanfaat. Kripik bayam adalah makanan yang terbuat dari Bayam sebagai bahan dasarnya dan menggunakan tepung sebagai pelapis sebagai penyalut lembaran bayam yang akan di goreng. Tepung pelapis yang umum digunakan untuk kripik terbuat dari tepung beras dan Tapioka dan keripik ini tidak menggunakan bahan pengawet makanan.

Yang membuat kami optimis dalam menjalankan usaha ini dilihat dari ketersediaan bahan baku pembuatan keripik bayam yang mudah dijumpai dan jumlah pesaing produk ini masih sedikit di Kota Kendari ini. Oleh karena itu kami berusaha untuk meningkatkan kualitas dari produk tersebut agar lebih dikenal oleh semua kalangan masyarakat di Kota Kendari.

Alasan pentingnya Pendirian FAUSTINE KERIPIK:

  • Merupakan bisnis yang menguntungkan
  • Pengelolaan bisnis yang lebih baik
  • Membuka dan menjalin kerjasama yang baik dengan bisnis usaha makanan ringan lainnya
  • Memberikan dukungan terhadap kemajuan dalam bidang bisnis makanan ringan yang ada di Kota Kendari

Berdirinya usaha bisnis FAUSTINE KERIPIK, juga memiliki manfaat sosial bagi masyarakat di Kota Kendari, yakni:

 

  • Memberikan cemilan yang sehat dan berkualias karena mengandung gizi yang tinggi
  • Memberi peluang bisnis pada masyarakat dengan cara bermitra
  • Menyajikan dan memperkenalkan makanan ringan yang unik kepada konsumen

Visi dan Misi Perusahaan

Visi : Menjadikan keripik bayam menjadi cemilan unggul bagi masyarakat Kota Kendari.

Misi : 1. Menciptakan produk snack sehat dan bergizi yang variatif, inovatif, dengan harga terjangkau .

  1. Menggunakan bahan baku bayam yang berkualitas
  2. Memberikan pelayanan yang baik bagi konsumen

Bidang Usaha

 

FAUSTINE KERIPIK merupakan usaha perorangan (home industry) yang bergerak pada bidang produksi pengelolaan makanan ringan berupa cemilan keripik bayam dan pemasaran makanan ringan yang mengedepankan manajemen, serta berorientasi bahan baku makanan ringan yang sehat.

Usaha FAUSTINE KERIPIK ini juga meningkatkan kreativitas dan inovasi produk keanekaragamaan pangan hasi pertanian lokal melalui sentuhan teknologi. Serta memanfaatkan dan mengembangkan marketing on line melalui media jejaring sosial kami seperti facebook, blackberry messenger, twitter, e-mail, dan blog.

Manajemen

Susunan Personalia dan Tugas Kerja

Posisi Deskripsi Tugas Kompetensi
Gresensia Riska Apriliani

Sebagai Pimpinan Usaha

· Bertanggungjawab terhadap kegiatan usaha yang dilakukan

· Melakukan komunikasi secara internal mupun eksternal dengan pihak-pihak terkait perusahaan

· Mengadakan training anggota

· Mengambil keputusan stategis terhadap segala kemungkinan dalam proses usaha

· Mampu mengkoordinasikan segala sumber daya yang ada.

· Berpengalaman dalam bidang bisnis

· Kemampuan sebagai seorang leader dan motivator bagi para anggota

· Kemampuan menganalisis kemungkinan yang akan dihadapi dalam suatu usaha

Nurul Asma Manajemen Produksi · Bertanggungjawab terhadap penyediaan bahan baku kelancaran proses produksi.

· Menentukan standar mutu produksi

· Memahami teknik dan prinsip pengolahan produk
Conny Manajemen Pemasaran · Menentukan sistem dan segmentasi pasar, kemasan, produk, dan riset pasar serta mampu menangani segala keluhan pelanggan

· Membangun dan mengembangkan pasar

· Bertanggung jawab terhadap distribusi produk

· Koseptor dan berfikir analisis, mengenal daerah bisnis usaha di Kendari

· Kemampuan membangun dan menguasai sistem pasar serta tindaklanjut sebuah usaha

Istin Bijayanti

SDM dan Fasilitas

· Menyeleksi calon keryawan

· Menyiapkan sarana, tempat, dan alat produksi usaha

· Bertanggung jawab atas kerusakaan atau kekurangan sarana produksi

· Kemampuan mengenal dan menilai calon karyawan yang layak seleksi

· Memahami menyediakan dan mengetahui cara perawatan aset-aset alat produksi usaha

Karmila Sari

Administrasi dan Keuangan


· Mencatat transaksi dan dokumentasi serta melakukan analisi keuangan.

· Mengelola keuangan usaha secara transparan dan accountable

· Membuat laporan keuangan bulanan

·      Mampu mengoperasikan komputer (min. microsoft word & excel).

·      Mampu memahami ilmu analisis keuangan dan administrasi terkait usaha

Tim Pendukung terdiri dari 6 orang karyawan yang terdiri dari 3 orang yang membantu membuat Keripik bayam, 2 orang yang membantu untuk mengkemas/ membungkus keripik bayam yang telah jadi, dan 1 orang yang membantu untuk mendistribusikan produk kami. Karyawan dibayar sebesar Rp. 17.000,- per hari atau Rp. 500.000,- per bulan dengan masa kerja 30 hari.

Aspek Manajemen Usaha

  1. Jumlah Pengelola Usaha

Jumlah pengelola usaha ini berjumlah 5 orang. Sistem kerjanya hampir seperti organisasi. Lima orang pengelola tersebut dibagi menjadi satu orang sebagai manajer satu orang menjadi manajer administrasi dan keuangan, satu orang sebagai manajer produksi, satu orang menjadi manajer SDM, dan fasilitas dan satu orang lagi sebagai manajer pemasaran, serta memiliki karyawan yang berjumlah 6 orang.

  1. Sistem Pembagian dan waktu kerja

Pembagian kerja ditinjau dari kesibukan mahasiswa pagi sampai sore, jadi apabila salah satu dari penelola usaha yang berhalangan, maka waktu kerja terjadwal sesuai dengan kesepakatan bersama. Waktu kerja 4-5 jam/hari atau 120-150 jam/bulan.

  1. Sistem Gaji/Upah

Karena mengawali sistem usaha FAUSTINE KERIPIK yang masih baru dengan keterbatasan financial, kami tidak mengacu pada UMR (Upah Minimum Regional) Kendari, Sulawesi Tenggara, akan tetapi kami mengacu pada pendapatan maksimal usaha dengan bilangan Rp. 1.000.000/orang, sudah termasuk uang makan 1 kali/hari. Sebagai tambahan untuk menunjang kesejahteraan karyawan, kami menghadirkan sistem bonus di setiap bulannya ketika penjualan mencapai target yang telah ditentukan sebelumnya dan mereka mendapatkan gaji tetap sebesar Rp. 500.000,- per bulannya.

Deskripsi Produk Barang

 

Produk makanan ringan FAUSTINE KERIPIK adalah produk makanan sekunder, selingan ataupun camilan. Rasa, kerenyahan, harga yang terjangkau, kemasan yang modern, tahan lama, maupun beraneka ukuran merupakan faktor- faktor yang membuat produk makanan ringan diminati masyarakat sehingga produk makanan ringan mempunyai peluang pasar yang baik.

Masyarakat yang dinamis lebih mudah tertarik dengan produk-produk unik dan modern, namun sangat jarang ditemukan produk makanan ringan yang sehat dan mempunyai kandungan gizi di pasaran. Oleh karena itu, perlu dilakukan kegiatan membuat produk pangan dengan memanfaatkan produk pertanian, salah satunya seperti sayuran bayam.

Bayam mempunyai beberapa manfaat atau khasiat bagi kesehatan manusia yang mengkonsumsinya. Manfaat bayam sebagai antioksidan, bayam mengandung vitamin C, vitamin E, beta-karoten, mangan, seng dan selenium yang berfungsi sebagai antioksidan kuat yang memerangi terjadinya osteoporosis, aterosklerosis dan tekanan darah tinggi. Belum banyak jenis- jenis produk bayam yang dijual di pasaran. Sehingga menjadikan bayam sebagai bahan wirausaha kami untuk dijadikan produk olahan makanan ringan yang sehat dan bergizi, kemungkinan besar produk tersebut nantinya akan diminati oleh masyarakat dari segala kalangan yang ada di Kota Kendari.

Produk FAUSTINE KERIPIK berupa makanan ringan dari bayam ini diberikan berbagai macam ragam rasa disetiap produk keripik bayam yang kami ciptakan yaitu rasa pedas, rasa pedas manis, dan rasa asin, hal tersebut bertujuan untuk menarik konsumen agar tertarik untuk mencoba dan mersakan rasa serta manfaat gizinya.

Dimulai dengan manajemen yang baik, serta mudahnya mendapatkan sayuran ini dan dikarenakan tak sedikit dari masyarakat yang ada di Kota Kendari yang tidak suka mengkonsumsi sayur bayam, oleh karena itu kami memilih dan menjadikan bayam untuk diolah menjadi produk makanan ringan dengan beragam rasa yang menyehatkan dan bergizi.

Manfaat produk

 

  • Menanggulangi masalah bagi masyarakat yang tidak menyukai sayur bayam, dengan mengelola bayam menjadi keripik bayam yang sehat.
  • Memberikan dan menyediakan makanan ringan yang memiliki nilai gizi serta menyehatkan
  • Memberikan keripik bayam yang sehat dan berkualitas dengan harga yang terjangkau

Rencana Harga

 

Harga yang kami tawarkan mengacu pada ukuran produk yaitu:

Ukuran produk Penawaran Harga Per Unit
Kecil Rp. 3.500,-
Sedang Rp. 5.500,-
Besar Rp. 7.500,-

Pesaing

 

          Pesaing dari produk kami ini hanya sedikit di Kota Kendari, karena Produk kami ini merupakan produk yang unik dan juga memiliki manfaat yang berguna bagi kesehatan dan memiliki nilai gizi yang tinggi dan dibuat tanpa menggunakan bahan pengawet serta memiliki harga yang terjangkau.

Strategi Pemasaran

 

Strategi pemasarannya selain melalui mouth to mouth kepada relasi, kami juga mempromosikan produk ini dengan menyesuaikan kemajuan teknologi informasi. Banyaknya masyarakat yang telah memiliki akun jejaring sosial menjadi salah satu kesempatan untuk mempromosikan produk kami lewat jejaring sosial, seperti facebook, blackberry messenger, twitter, blog dan e-mail. Kami juga akan memberikan bonus gratis satu bungkus FAUSTINE KERIPIK “keripik bayam” berukuran besar untuk konsumen yang membeli sebanyak 10 bungkus dalam satu kali pembelian dari berbagai ukuran dan rasa.

Tempat yang strategis membuat konsumen tertarik untuk datang dan kembali lagi memesan produk kami. Target pasar jangka panjang adalah memberikan produk yang inovatif, variatif, bergizi, dan harga terjangkau bagi masyarakat di Kota Kendari.

Rencana Operasional Faustine Keripik

 

Lokasi

Pengelolaan tempat akan dilakukan di jalan Mayjend S. Parman No. 36 Kendari. Dengan luas bangunan ± 50 m2.

Fasilitas

            Sebagian besar fasilitas yang diperlukan untuk operasioanal FAUSTINE KERIPIK. Adapun fasilitas yang diperlukan untuk menunjang kegiatan Faustine Keripik adalah sebagai berikut:

  • Peralatan masak
  • Bahan baku untuk produk
  • Kompor gas
  • Tabung gas
  • Pelastik pembungkus
  • Lemari kaca
  • Meja kerja
  • Kursi
  • Toples

Aspek Teknik dan Teknologi

Dalam pendirian suatu industri pengolahan pangan diperlukan pengkajian mengenai kapasitas produksi, jenis teknologi yang digunakan, peralatan dan mesin-mesin yang digunakan. Dalam produksi, untuk menjaga konsistensi kualitas dan kuantitas produk dilakukan dengan manual dan mesin.

  1. Sumber Bahan Baku

Sumber bahan baku kami dapatkan dari pasar (Pasar Basa dan Pasar Korem) maupun di lingkungan warga disekitar wilayah Kota Kendari.

  1. Alat Produksi

Adapun alat-alat yang digunakan meliputi peralatan seperti:

–   Peralatan penggorengan

–  Plastik pembungkus

–   Mesin produksi

–   Kompor gas

–   Tabung gas

–   Kuali

–   Meja kerja

–   Tempat

–   Timbangan

–   Toples

Langkah-langkah membuat “FAUSTINE KERIPIK” keripik bayam:

Siapkan bahan-bahan:

  • 1 butir telur ayam
  • 125 gram tepung kanji
  • 250 gram daun bayam darat
  • 250 gram tepung beras
  • 250 ml air
  • Minyak goreng secukupnya

Bumbu Halus:

  • ½ sendok teh garam
  • ½ bungkus penyedap rasa
  • 5 gram ketumbar
  • 15 gram bawang putih
  • 15 gram kemiri

Ingat, haluskan seluruh bahan diatas.

Cara Membuat:

Pertama-tama, cuci bersih daun bayam, lalu tiriskan hingga kandungan airnya telah hilang.

  1. Campur tepung kanji dan tepung beras lalu aduk merata.
  2. Masukkan air dan telur ayam ke dalam campuran bumbu halus kemudian aduk merata.
  3. Tuangkan campuran bumbu halus ke dalam campuran tepung, aduk adonan hingga m
  4. Celupkan tiap helai daun bayam ke dalam adonan.
  5. Panaskan minyak goreng, lalu goreng lembaran daun bayam yang telah dicelupkan ke dalam adonan tepung hingga kering dan matang. Angkat, lalu tiriskan.
  6. Ulangi proses pencelupan dan penggorengan hingga daun bayam telah habis.

Tips dan Trik:

  • Segera simpan Keripik Bayam ke dalam wadah/toples yang tertutup rapat.
  • Jika hendak dijual, bungkus Keripik Bayam dengan plastik khusus pembungkus makanan.
  1. Kapasitas Produksi

Kapasitas dilihat dari produksi minimum perhari, yaitu100 bungkus/ hari.

  1. Pengawasan Mutu

Untuk masa awal pengembangan usaha pengawasan mutu berdasarkan sifat sensoris, dan efek yang ditimbulkan setelah mengkonsumsi produk. Pengawasan ini dilakukan secara berkala melalui evaluasi produk per bulan yaitu berdasarkan keluhan konsumen melalui layanan konsumen maupun sebelum keluarnya produk kepasaran diuji terlebih dahulu.

Proyeksi Kebutuhan Investasi

 

Kebutuhan investasi terdiri dari 2 macam yaitu investasi aset dan investasi tunai. Investasi aset berasal dari semua aset yang dikelola oleh manajemen Faustine Keripik, Investasi tunai berasal dari berbagai pihak yang tertarik terhadap bisnis perusahaan. Total biaya kebutuhan investasi tunai tertera dalam tabel berikut ini:

Investasi Tunai Anggaran (Rp)
Pembuatan badan usaha Rp. 2.000.000,-
Izin sewa bangunan                  Rp. 100.000,-
Peralatan operasional Rp. 3.000.000,-
Biaya pemasokan bahan baku 1 bulan pertama Rp.  400.000,-
Total Rp. 5.500.000,-

Prediksi Biaya Operasional yang dikeluarkan tiap bulan:

Biaya Anggaran (Rp)
Gaji karyawan 6 orang Rp. 3.000.000,-
Listrik Rp. 100.000,-
Perawatan gedung Rp.  250.000,-
Perawatan peralatan operasional Rp. 100.000,-
Distribusi barang Rp. 500.000,-
Total Pengeluaran Rp. 3.950.000,-

Investasi tunai yang dibutuhkan sebesar Rp. 5.500.000,- sedangkan sebagai investasi aset senilai Rp. 3.950.000,- sehingga investasi totalnya menjadi Rp. 9.450.000,-

Proyeksi Finansial

 

Laba dihitung dari selisih omset satu tahun dikurangi biaya produksi selama setahun. Profit investasi didapatkan dari laba dikurangi laba ditahan (20% dari laba).

Break Even Point (BEP) atau balik modal dihitung dengan cara membagi investasi awal dengan laba bersih per bulan, sehingga BEP di perkirakan akan dicapai pada bulan ke 4-5.

Worst Case Scenario

 

Worst Case Scenario yang diperkirakan ada 2 kemungkinan, yaitu:

  1. Kondisi penjualan minimum

Apabila proyeksi penjualan tidak sesuai dengan perencanaan/ target, maka kondisi penjualan minimum yang harus diupayakan sehingga biaya produksi tertutupi.

Strategi yang akan dilakukan untuk keluar dari kondisi penjualan terburuk adalah:

Melakukan penyesuaian anggaran terhadap biaya operasional sesuai dengan kondisi penjualan. Biaya operasional bulanan, sehingga biaya operasional dapat tertutupi oleh total penjualan.

Agresif marketing: secara aktif meningkatkan penjualan jasa pengelolaan dan promosi ke kawasan komersil (setingkat mall atau perumahan).

  1. Over Order

Over Order terjadi apabila input permintaan barang melebihi daya tampung perusahaan akibat produksi makanan ringan yang terhambat. Kondisi ini tentu saja akan sangat menguntungkan bagi perusahaan, namun disisi lain dapat merugikan apabila tidak ditangani dengan baik akan mengakibatkan menurunnya kepercayaan konsumen. Strategi yang akan dilakukan untuk keluar dari kondisi ini adalah memberikan diskon kepada konsumen dan melakukan produksi Keripik bayam secara besar-besaran guna memenuhi permintaan konsumen yang meningkat.

Pendanaan dan Kerjasama

 

Total modal awal yang dibutuhkan untuk usaha ini adlh Rp. 9.450.000,-yang berupa investasi tunai sebesar Rp. 5.500.000,- dan aset FAUSTINE KERIPIK sebesar Rp. 3.950.000,-

Kami mengharapkan dan tersebut diperoleh dari UKM dan koperasi untuk membantu dan mendukung kami dalam usaha bisnis FAUSTINE KERIPIK yang kami miliki.

Penutup

 

Demikian proposal ini kami susun untuk dipergunakaan sebagaimana mestinya. Kami mengharapkan produk dari FAUSTINE KERIPIK yang berupa keripik bayam dapat diminati disemua kalangan masyarakat di Kota Kendari. Kami juga akan berusaha untuk memberikan pelayanan yang baik kepada konsumen serta membuat dan menyajikan keripik bayam yang berkualitas yang dapat membantu memenuhi nilai gizi masyarakat Kota Kendari dengan cemilan dari produk kami yang sehat.

Oleh karena itu kami mohon bantuan dari pihak yang berwenang agar pendirian FAUSTINE KERIPIK dapat terlaksana dengan baik.

Atas perhatian dan kerjasama yang baik, Kami ucapkan terima kasih.

Kendari, 9 Oktober 2014

Tim Penggegas

FAUSTINE KERIPIK

.